dihasilkan sumberdaya manusia Indonesia yang berbudaya, paham, tanggap, dan kreatif terhadap tiga pilar pembangunan berkelanjutan. Ada dua hal yang
mendasar yang harus dibenahi yaitu kesadaran masyarakat terhadap lingkungan dan penegakan hukum yang masih kurang dan PLH adalah
upaya untuk memberikan kesadaran terhadap lingkungan.
2.6. Komite Sekolah dan PLH
Komite Sekolah adalah badan mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan, dan efisiensi
pengelolaan pada satuan pendidikan. Komite Sekolah dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 044U2002
tentang Komite Sekolah. Tujuan dibentuknya kelembagaan ini adalah mendukung tujuan pendidikan nasional dengan cara menyatukan partisipasi
masyarakat dalam penyelenggaraan sekolah. Keberadaan Komite Sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan berlandasan pada partisipasi masyarakat
sehingga dapat membantu meningkatkan kualitas pelayanan dan hasil pendidikan sesuai dengan fungsi kedua badan tersebut yaitu:
1. Mendorong perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan
pendidikan yang bermutu. 2.
Bekerja sama dengan masyarakat baik perorangan, organisasi, dunia usaha, industri, dan pemerintah.
3. Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai
kebutuhan pendidikan yang diajukan masyarakat. 4.
Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan pendidikan mengenai kebijakan dan program pendidikan, Rencana
Anggaran Pendidikan dan Belanja Sekolah RAPBS, kriteria kinerja satuan pendidikan, kriteria tenaga pendidikan, kriteria fasilitas pendidikan, dan
mendorong orang tua serta masyarakat untuk berpartisipasi dalam pendidikan guna mendukung peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan,
serta melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program, penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan.
Keanggotaan Komite Sekolah adalah unsur masyarakat yang terdiri orang tua, tokoh masyarakat, tokoh pendidikan, dunia usaha dan industri,
organisasi profesi tenaga kependidikan, wakil alumni, dan wakil peserta didik.
Unsur-unsur lainnya adalah Lembaga Swadaya Masyarakat di bidang pendidikan, Birokrat, dan Legislatif.
Komite Sekolah merupakan wadah yang memberikan kesempatan pada masyarakat untuk menyalurkan kebutuhannya khususnya mengenai kompetensi
lulusan yang diharapkan. Jika peluang ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik- baiknya maka akan dapat meningkatkan mutu sekolah. Kondisi masyarakat sekitar
sekolah dan lingkungannya yang berbeda-beda merupakan potensi yang besar untuk pengembangan organisasi sekolah. Dengan demikian pembelajaran
terhadap masyarakat sangat diperlukan. Upaya ini dapat dilakukan oleh lembaga yang ada di masyarakat misalnya tingkat RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, dan
organisasi lain. Tanpa pembelajaran maka masyarakat akan kurang mengenal permasalahan yang dihadapi dan tidak mampu mengidentifikasi permasalahan
sehingga sulit mencari pemecahannya terutama masalah lingkungan.
2.7. PLH di Beberapa Negara