Penambahan Waktu Belajar untuk PLH termasuk memiliki pengaruh yang kecil Standar Kompetensi tentang Lingkungan Hidup termasuk memiliki pengaruh Alat Evaluasi tentang Lingkungan Hidup akan kecil pengaruhnya jika hanya Kerjasama Kelembagaan

dapat memberikan dampak yang positif terhadap kompetensi perilaku. Peranan Silabus Mata Pelajaran di sekolah memiliki ketergantungan yang kecil karena sudah disusun oleh Depdiknas.

4. Komite Sekolah termasuk memiliki pengaruh yang kecil karena standar

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar masih dapat berlangsung hanya dengan dukungan Pemerintah melalui Depdiknas.Disamping itu Komite Sekolah juga memiliki tingkat ketergantungan yang kecil karena aktifitasnya di sekolah tidak tergantung dengan komponen lain. Oleh sebab itu Komite Sekolah yang aktif mendukung program sekolah akan lebih memungkinkan untuk mengembangkan kompetensi siswa.

5. Penambahan Waktu Belajar untuk PLH termasuk memiliki pengaruh yang kecil

terhadap kompetensi siswa jika waktu yang diberikan hanya bersifat pembekalan kompetensi pengetahuan. Di samping itui termasuk memiliki ketergantungan yang kecil karena pelaksanaannya dilakukan hanya melalui kesepakatan bersama antara guru dan kepala sekolah dengan cara memasukkan PLH dalam kegiatan ekstrakurikuler..

6. Standar Kompetensi tentang Lingkungan Hidup termasuk memiliki pengaruh

yang kecil karena standar kompetensi yang ada selama ini lebih menekankan pada aspek pengetahuan. Komponen ini memiliki ketergantungan yang kecil dengan komponen lain karena telah ditetapkan dari Depdiknas yang sebenarnya masih bisa dikembangkan sesuai dengan kondisi sekolah dan potensi daerah.

7. Alat Evaluasi tentang Lingkungan Hidup akan kecil pengaruhnya jika hanya

menekankan aspek pengetahuan seperti yang dilakukan selama ini, tetapi ketergantungannya kecil karena guru dapat melakukan evaluasi sesuai dengan materi yang diajarkan. .

8. Kerjasama Kelembagaan termasuk kecil pengaruhnya terhadap siswa secara

keseluruhan karena selama ini yang terjadi di lapangan hanya beberapa siswa saja yang dilibatkan. untuk mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh Lembaga tertentu. Selanjutnya untuk menentukan faktor yang sangat berpengaruh dalam meningkatkan kompetensi pengetahuan, sikap, dan perilaku siswa tentang lingkungan hidup dilakukan Analisis Prospektif. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui faktor-faktor penting dalam sistem pendidikan di sekolah yang mendukung PLH seperti yang terdapat pada Gambar 5.7 yaitu : 1. Manajemen Berbasis Sekolah yang mendukung PLH. 2. Inovasi dalam metodologi pengajaran PLH. 3. Kegiatan yang mendukung PLH. Hasil Analisis Prospektif sebagian sesuai dengan Model Struktural dan Elemen Kendala Utama. dimana faktor yang berperan dan yang menjadi kendala adalah MBS. Sedangkan faktor lainnya yang dapat dilaksanakan untuk mendukung PLH menurut hasil Analisis Prospektif adalah Inovasi dalam Metodologi Pengajaran dan Kegiatan yang Mendukung PLH. Model Kurikulum Berwawasan lingkungan gambar 5.8 dibuat berdasarkan faktor penting dalam PLH melalui KBK, faktor kendala, dan langkah strategis, dan diagram input output. Model di atas masih mengacu pada KBK yang telah dikembangkan menjadi KTSP. Akan tetapi diperlukan MBS yang mendukung program-program PLH. Melalui program-program yang disesuaikan dengan kondisi sekolah tersebut diharapkan dapat meningkatkan kompetensi lingkungan hidup siswa. Kepala sekolah juga perlu memotivasi guru untuk berinovasi dalam metodologi belajar khususnya yang berkaitan dengan PLH, sedangkan langkah strategis yang apat dilakukan adalah mengaktifkan siswa melakukan diskusi dalam kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan lingkungan. Selain itu sekolah diharapkan dapat mencari solusi pemecahan faktor kendala yang termasuk pada input terkontrol. Sedangkan faktor kendala yang termasuk dalam input tak terkontrol perlu mendapat perhatian dari pemerintah terutama dalam kebijakan pemerintah yang masih top down, program kerja Tim Monotoring dan Evaluasi, dan upaya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang lingkungan. Sedangkan partisipasi masyarakat dan peranan keluarga dalam PLH diharapkan akan terus meningkat jika masyarakat memahami pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Gambar 5.8. Model Kurikulum Berwawasan Lingkungan SMA Manajemen Pendidikan Sistem PLH di sekolah yang memperhatikan faktor penting PLH yaitu: 1. MBS yang menekankan pendidikan lingkungan hidup 2. Kegiatan yang menukung PLH Input Tak Terkontrol: Kebijakan yang top down, Pengetahuan Masyarakat, Partisipasi Masyarakat, Peranan Keluarga, Tim Monitoring dan Evaluasi Output yang diharapkan : siswa yang memiliki kompetensi pengetahuan, sikap, dan perilaku tentang lingkungan Input Terkontrol: MBS, Sangsi, Beban Pelajaran, alokasi waktu PLH, akses informasi, materi PLH terintegrasi, kerjasama dengan instansi, Komite Sekolah, Sarana dan Prasarana, Penghargaan, Kompetensi Guru, Rasio Guru dan Siswa, Dana Input Lingkungan : 1. UU No 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah 2. UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 3 UU RI No 23 Tahun1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Output yang tidak diharapkan : Siswa yang tidak memiliki kompetensi pengetahuan, sikap, dan perilaku tentang lingkungan 5.12. Skenario PLH melalui KBK Untuk dapat mengimplementasikan ke tiga faktor tersebut dalam pelaksanaan PLH maka perlu disusun alternatif skenario pelaksanaan. Berdasarkan pendapat Pakar terdapat 3 skenario yang dapat dijalankan dalam pelaksanaan PLH. Skenario- skenario tersebut disusun dan diurutkan dari yang pelaksanaannya optimis dilakukan dan memberikan pengaruh pada peningkatan kompetensi pengetahuan, sikap, dan perilaku hingga yang pesimistis untuk dapat dilaksanakann, yaitu sebagai berikut:

1. Skenario ke Satu Optimis Dilaksanakan dengan efisiensi dan efektifitas yang tinggi