Pengertian Model Pembelajaran PBL

konsep yang sudah ada dalam struktur kognitif siswa. Belajar bermakna tidak akan terwujud hanya dengan mendengarkan ceramah atau membaca buku tentang pengalaman oarng lain. Melainkan mengalami sendiri merupakan kunci untuk kebermaknaan Trianto, 2014 : 69. Dalam penelitian ini , hubungan teori Ausubel dengan pembelajaran yaitu supaya pembelajaran menjadi lebih bermakna dapat digunakan metode diskusi dan penggunaan media pembelajaran misalnya yaitu pop up book. Hal ini tentu sangat erat dengan penggunaan model PBL dengan pendekatan saintifik berbantuan alat peraga pop up book.

2.1.4 Model Pembelajaran PBL

2.1.4.1 Pengertian Model Pembelajaran PBL

Menurut Permendikbud No.65 Tahun 2013 tentang Standar Proses, proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas “ mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas “ mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta”. Karakteristik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar proses. Untuk mendorong kemampuan siswa untuk menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan model pembelajaran yang berbasis masalah problem based learning. Model pembelajaran PBL adalah model pembelajaran yang disarankan dalam implementasi Kurikulum 2013 sebagaimana dijelaskan dalam Permendiknas Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Model Pembelajaran PBL adalah model pembelajaran yang dirancang agar siswa mendapat pengetahuan penting, yang membuat mereka mahir dalam pemecahan masalah, dan memiliki model belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim Kemdikbud, 2013:55. PBL merupakan suatu model pembelaj aran yang menantang siswa untuk “belajar bagaimana belajar” bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan kontekstual. PBL adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang keterampilan pemecahan masalah Arends, 2007:42. Menurut Gallagher, 1997; Resnick Klopfer, 1989 sebagaimana dikutip oleh Ross 2001 mendefinisikan pembelajaran PBL sebagai berikut, “overall, PBL is an effective method for improving students’ problem-solving skills. Students will make strong connections between concepts when they learn facts and skills by actively working with information rather than by passively receiving information. ” Dari pendapat tersebut menyatakan PBL merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa. Siswa akan mendapatkan pemahaman konsep yang kuat ketika mereka belajar dari fakta dan kemampuan dengan aktif mencari informasi daripada hanya sekedar menerima informasi secara pasif. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran PBL adalah suatu model yang dikembangkan dengan memberikan masalah kontekstual. Dari permasalahan yang disajikan, siswa menggunakan pengetahuan yang telah dimiliki untuk mendapatkan pengetahuan baru yang dapat digunakan dalam menyelesaikan masalah secara individu maupun berkelompok.

2.1.4.2 Ciri-Ciri Model Pembelajaran PBL