kalian dapat
menemukan rumus
volume prisma.
Jika balok
dipotong menurut bidang maka akan diperoleh dua prisma segitiga yang kongruen seperti gambar b dan c.
2.2. Penelitian yang Relevan
Menurut Rusmono et al., 2009 dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh
Strategi Pembelajaran dan Kecemasan Terhadap Hasil Belajar Matematika” menyimpulkan bahwa secara keseluruhan hasil belajar matematika siswa yang
mengikuti strategi pembelajaran dengan PBL lebih tinggi daripada hasil belajar matematika siswa yang mengikuti strategi pembelajaran ekspositori. Selain itu
Akınoğlu et al., 2007 dalam penelitiannya yang berjudul The Effect of Problem- Based Active Learning in Science Education on Student’s Academic Achivement,
Attitude and Consept Learning ” menyimpulkan bahwa implementasi model
pembelajaran berbasis masalah memberikan pengaruh yang positif pada prestasi belajar siswa dan sikapnya terhadap mata pelajaran ilmu pengetahuan. Selain itu,
penerapan model pembelajaran berbasis masalah juga meningkatkan pembentukan konsep dan menjauhkan siswa dari miskonsepsi.
Kusumawardani 2014 dalam penelitiannya yang berjudul “Keefektifan Pembelajaran PBL Berbantuan Pop Up Book Terhadap Kemampuan Keruangan
Siswa Kelas VIII Materi Geometri” menyimpulkan bahwa kemampuan keruangan siswa pada pembelajaran yang menerapkan PBL berbantuan pop up book lebih
baik daripada kemampuan keruangan siswa yang diajar dengan pembelajaran ekspositori. Berdasarkan simpulan dari penelitian tersebut dapat diketahui bahwa
suatu model pembelajaran yang berbantuan pop up book efektif terhadap kemampuan keruangan siswa kelas VIII. Pada penelitian ini, materi yang
digunakan meliputi kubus dan prisma yang termasuk dalam materi keruangan. Sehingga dalam penelitian ini diharapkan penerapan model PBL dengan
pendekatan saintifik berbantuan alat peraga pop up book juga efektif terhadap hasil belajar khususnya materi kubus dan prisma.
2.3. Kerangka Berpikir
Siswa mempunyai hasil belajar yang belum optimal pada pembelajaran matematika. Hal tersebut tentu disebabkan oleh kurangnya kemampuan
pemahaman konsep, penalaran dan pemecahan masalah siswa yang mengakibatkan hasil belajar siswa belum mencapai ketuntasan belajar yang
ditargetkan oleh sekolah. Ketuntasan prestasi hasil belajar siswa untuk mata pelajaran matematika baru mencapai 56. Oleh karena itu, perlu adanya variasi
baru dalam pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Variasi tersebut dapat berupa penerapan model pembelajaran dan media pembelajaran
yang dapat menunjang hasil belajar siswa.
Problem Based Learning PBL merupakan salah satu pembelajaran yang
disarankan untuk sekolah berbasis Kurikulum 2013. Model pembelajaran PBL atau biasa dikenal dengan pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah
pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang siswa untuk belajar. PBL memiliki berberapa kelebihan diantaranya yaitu siswa lebih
memahami konsep yang diajarkan karena ia sendirilah yang membangun konsep tersebut melalui kegiatan diskusi. Selain itu, dengan PBL siswa mendapatkan
pembelajaran lebih bermakna sehingga pemahaman konsep siswa juga meningkat. Hal tersebut tentu saja akan berpengaruh pula pada hasil belajar siswa.
Pop up book merupakan alat peraga yang dapat digunakan dalam
pembelajaran matematika. Pembelajaran dengan menggunakan pop up book menjadikan pembelajaran lebih bermakna karena dapat membuat kesan tersendiri
pada siswa sehingga memacu daya ingat mereka terhadap materi yang disampaikan. Pop Up Book juga merupakan salah satu media yang memberikan
pengalaman khusus pada pembaca karena melibatkan pembaca sehingga pembaca dapat mengkonstruk sendiri pengetahuannya untuk menemukan suatu konsep
materi. Hal tersebut tentu akan berpengaruh pula dengan meningkatnya hasil belajar siswa.
PBL merupakan pembelajaran yang menyajikan permasalahan kontekstual. Oleh sebab itu, model pembelajaran ini mempunyai berbagai kelebihan salah
satunya adalah membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna. Penyajian masalah pada materi kubus dan prisma dalam penelitian ini disajikan dalam pop
up book. Sama halnya seperti PBL, pembelajaran berbantuan pop up book dapat
menjadikan pembelajaran lebih bermakna. Jika pembelajaran dengan model PBL berbantuan pop up book pada materi kubus dan prisma dilaksanakan secara
berkelanjutkan maka akan meningkatkan pemahaman siswa yang berpengaruh pula pada hasil belajar siswa.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti menduga bahwa penerapan model PBL dengan pendekatan saintifik berbantuan alat peraga pop up book efektif terhadap
hasil belajar siswa kelas VIII. Pada penelitian ini, peneliti menduga bahwa dengan penerapan model PBL pendekatan saintifik berbantuan alat peraga pop up
book mampu mencapai ketuntasan hasil belajar secara individual dan klasikal
sebesar 80, pencapaian persentase waktu ideal aktivitas guru dan siswa sesuai waktu ideal yang ditetapkan, pencapaian kemampuan guru mengelola
pembelajaran minimal baik dengan rata-rata nilai kemampuan guru mengelola pembelajaran dalam interval 4 sampai 5, banyak siswa yang memberi respon
positif terhadap kegiatan pembelajaran lebih besar atau sama dengan 80 dari jumlah subjek yang diteliti, serta rata-rata hasil belajar siswa kelas VIII yang
menerima penerapan model PBL dengan pendekatan saintifik berbantuan alat peraga pop up book lebih dari rata-rata hasil belajar siswa kelas VIII yang
menerima penerapan model PBL dengan pendekatan saintifik dan pembelajaran matematika menggunakan pendekatan saintifik.
2.4. Hipotesis Penelitian