Kubus Kubus dan Prisma

sehingga guru merancang proses pembelajaran berbentuk pembelajaran yang memiliki kegiatan menemukan dan percobaan. 7 Menalar dapat dilakukan siswa dengan cara memproses informasi yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati yang kemudian digunakan untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya. 8 Menyajikan hasil karya dapat dilakukan siswa dengan cara beberapa perwakilan kelompok siswa mempresentasikan hasil permasalahan yang telah mereka diskusikan dengan kelompoknya sedangkan siswa lainnya memperhatikan. 9 Mengomunikasikan dapat dilakukan siswa dengan cara aktif memberikan tanggapan maupun pertanyaan mengenai hasil diskusi yang dipresentasikan. Guru memfasilitasi siswa untuk saling melakukan tanya jawab terhadap hasil diskusi tersebut. 10 Mengevaluasi proses pembelajaran dapat dilakukan dengan cara guru dan siswa bersama-sama mengevaluasi jawaban dari kelompok yang maju serta masukan siswa lain untuk membuat sebuah kesepakatan. Guru juga memberikan konfirmasi terhadap hasil presentasi semua kelompok.

2.1.10 Kubus dan Prisma

2.1.10.1 Kubus

2.1.10.1.1 Pengertian Kubus Menurut Nuharini Wahyuni 2008:203, kubus adalah bangun ruang yang dibentuk oleh enam sisi berbentuk persegi yang kongruen. 2.1.10.1.2 Unsur-unsur Kubus

a SisiBidang

Gambar 2.1 Sisi kubus adalah bidang yang membatasi kubus Agus, 2007:184. Dari gambar 2.1 di atas terlihat bahwa kubus mempunyai 6 buah sisi yang semuanya berbentuk bidang persegi, yaitu sisi ABCD, EFGH, ABFE, CDHG, BCGF, dan ADHE. b Rusuk Rusuk kubus adalah garis potong antara dua sisi bidang kubus dan terlihat seperti kerangka yang menyusun kubus Agus, 2007:184. Kubus memiliki 12 buah rusuk. Pada Gambar 2.1 di atas rusuk kubus antara lain AB, BC, CD, DA, EF, FG, GH, HE, AE, BF, CG, dan DH. c Titik Sudut Titik sudut kubus adalah titik potong antara tiga buah rusuk Nuharini Wahyuni,2008: 201. Kubus mempunyai 8 titik sudut. Pada Gambar 2.1 titik sudut kubus adalah A, B, C, D, E, F, G, dan H. s s A B C D E F G H

d Diagonal Bidang

Gambar 2.2 Diagonal bidang suatu kubus adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang saling berhadapan dalam satu sisibidang pada kubus Nuharini Wahyuni,2008: 205. Pada gambar kubus 2.2, ruas garis AC dan AF merupakan diagonal bidang kubus. Pada kubus terdapat 12 diagonal bidang. e Diagonal Ruang Gambar 2.3 Diagonal ruang pada kubus adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang saling berhadapan dalam satu ruang pada kubus Nuharini Wahyuni,2008:206. Pada Gambar 2.3 terdapat ruas garis HB yang menghubungkan dua titik yang saling berhadapan dalam satu ruang. Garis tersebut disebut diagonal ruang. Pada kubus terdapat empat diagonal ruang. Diagonal ruang yang lain adalah garis AG, CE, dan DF. A B C D E F G H A B C D E F G H A B C D E F G H

f Bidang Diagonal

Gambar 2.4 Bidang diagonal suatu kubus adalah bidang yang dibentuk oleh dua rusuk dan dua diagonal bidang pada suatu kubus Nuharini Wahyuni,2008:206. Pada gambar 2.4 tersebut terlihat dua buah diagonal bidang pada kubus ABCD.EFGH yaitu AC dan EG. Ternyata diagonal bidang AC dan EG beserta dua rusuk yang sejejar yaitu AE dan CG membentuk suatu bidang di dalam kubus yaitu bidang ACGE. Pada kubus terdapat 6 buah bidang diagonal. 2.1.10.1.3 Sifat-Sifat Kubus Menurut Nuharini Wahyuni 2008:206, sifat-sifat yang dimiliki kubus adalah sebagai berikut: 1 Kubus memiliki enam sisi atau bidang berbentuk persegi yang kongruen. 2 Kubus memiliki 12 rusuk yang sama panjang. 3 Kubus memiliki 8 buah titik sudut. 4 Kubus memiliki 4 buah diagonal ruang yang sama panjang dan saling berpotongan di satu titik. 5 Kubus memiliki 6 bidang diagonal berbentuk persegi panjang yang kongruen sama dan sebangun. A B C D E F G H 2.1.10.1.4 Jaring-jaring Kubus Jaring-jaring kubus adalah sebuah bangun datar yang jika dilipat menurut ruas-ruas garis pada dua bidang persegi yang berdekatan akan membentuk bangun kubus Nuharini Wahyuni,2008: 212. Berikut ini adalah beberapa bentuk jaring-jaring kubus. Gambar 2.5 2.1.10.1.5 Luas Permukaan Kubus Untuk mencari luas permukaan kubus, berarti sama saja dengan menghitung luas jaring-jaring kubus tersebut Agus,2008: 189. Pada gambar 2.6, karena jaring-jaring kubus merupakan 6 buah persegi yang kongruen, maka luas permukaan kubus dapat dinyatakan dengan: a b Gambar 2.6 Luas jarring-jaring kubus , dimana L adalah Luas Permukaan Kubus dan s merupakan panjang rusuk kubus. 2.1.10.1.6 Volum Kubus a b c Gambar 2.7 Gambar di atas menunjukkan bentuk-bentuk kubus dengan ukuran berbeda.Kubus pada Gambar a merupakan kubus satuan. Untuk membuat kubus satuan pada b , diperlukan 2 × 2 × 2 = 8 kubus satuan, sedangkan untuk membuat kubus pada gambar c , diperlukan 3 × 3 × 3 = 27 kubus satuan. Jadi, volum kubus = panjang rusuk × panjang rusuk × panjang rusuk = s × s × s = s 3 , dengan V adalah volum kubus dan s adalah panjang rusuk kubus. s s s s s s s

2.1.10.2 Prisma