Keefektifan Model PBL Terhadap Hasil Belajar

Pada penelitian ini pop up book berisi tentang rangkuman materi, alat peraga matematika serta permasalahan-permasalahan kontekstual . Pembelajaran dengan menggunakan pop up book digunakan untuk mempermudah penyampaian materi matematika serta memberikan gambaran nyata terhadap materi kubus dan prisma yang pada umumnya bersifat abstrak sehingga pembelajaran akan lebih menarik dan bermakna bagi siswa.

2.1.7 Keefektifan Model PBL Terhadap Hasil Belajar

Keefektifan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI berarti keadaan berpengaruh. Keefektifan adalah suatu keadaan yang mempengaruhi kearah positif setelah dilakukan perlakuan tertentu.Indikator keberhasilan suatu proses belajar mengajar adalah daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok Djamarah Zain, 2002: 120. Menurut Hobri 2009: 93-94 mengemukakan bahwa kriteria penentuan efektifitas model, jika keempat indikator penentu keefektifan model pembelajaran dipenuhi yaitu 1 minimal 80 siswa yang mengikuti pembelajaran mampu mencapai minimal skor 60 skor maksimal adalah 100 berdasarkan tes hasil belajar yang diberikan, 2 pencapaian persentase waktu ideal aktivitas siswa dan guru, 3 pencapaian kemampuan guru mengelola pembelajaran minimal baik, 4 banyak siswa yang memberi respon positif terhadap komponen model dan kegiatan pembelajaran lebih besar atau sama dengan 80 dari jumlah subjek yang diteliti. Dalam penelitian ini, indikator keefektifan model PBL dengan pendekatan saintifik berbantuan alat peraga Pop Up Book terhadap hasil belajar siswa sebagai berikut: 1 Ketercapaian ketuntasan belajar individual untuk rerata pengetahuan oleh siswa yang mengikuti pembelajaran dengan mencapai skor minimum 68 berdasarkan tes hasil belajar yang diberikan. 2 Ketercapaian ketuntasan belajar siswa yang mengikuti pembelajaran secara klasikal sekurang-kurangnya 80 dengan skor 68 skor maksimal 100 berdasarkan tes hasil belajar yang diberikan. 3 Ketercapaian aktivitas guru yang baik dengan persentase waktu ideal PWI. Kriteria pencapaian persentase waktu ideal aktifitas guru dalam pembelajaran meliputi: a waktu ideal yang digunakan guru untuk melakukan kategori aktifitas menjelaskanmemberi informasi adalah 25 dari waktu yang tersedia untuk setiap pertemuan. Sehingga batas toleransi pencapaian persentase waktu ideal aktifitas guru untuk kategori aktifitas tersebut ditetapkan antara 20 sampai 30 20 ≤ PWI ≤ 30 . b waktu ideal yang digunakan guru untuk melakukan kegiatan mengamati kegiatan siswa, memotivasi, memberi petunjuk, membimbing kegiatan siswa adalah 75 dari waktu yang ditentukan untuk setiap pertemuan. Sehingga batas toleransi pencapaian persentase waktu ideal aktifitas guru untuk kategori aktifitas tersebut ditetapkan antara 70 sampai 80 70 ≤ PWI ≤ 80 . c Waktu ideal yang digunakan guru untuk melakukan perlakuan yang tidak relevan dengan pembelajaran adalah 0. Sehingga batas toleransi pencapaian persentase waktu ideal aktifitas guru untuk kategori aktifitas tersebut ditetapkan antara 0 sampai 5 0 ≤ PWI ≤ 5. d Aktivitas guru dikatakan ideal apabila dua dari kriteria batas toleransi pencapaian persentase waktu ideal yang digunakan pada a, b, dan c terpenuhi. Dengan catatan kriteria batas toleransi b harus dipenuhi. 4 Ketercapaian aktivitas siswa yang baik dengan persentase waktu ideal PWI. Kriteria pencapaian persentase waktu ideal aktifitas siswa dalam pembelajaran meliputi: a waktu ideal yang digunakan siswa untuk melakukan kategori aktifitas mendengarkanmemperhatikan penjelasan guru adalah 25 dari waktu yang tersedia pada setiap pertemuan. Sehingga batas toleransi pencapaian persentase waktu ideal aktivitas siswa untuk kategori aktifitas tersebut ditetapkan antara 20 sampai 30 20 ≤ PWI ≤ 30 . b waktu ideal yang digunakan siswa untuk melakukan kategori aktifitas membaca buku siswa, LKS, sumber lain adalah 15 dari waktu yang tersedia pada setiap pertemuan. Sehingga batas toleransi pencapaian persentase waktu ideal aktivitas siswa untuk kategori aktifitas tersebut ditetapkan antara 10 sampai 20 10 ≤ PWI ≤ 20 . c waktu ideal yang digunakan siswa untuk melakukan kategori aktifitas menulis penjelasan guru, mencatat dari buku atau dari teman, menyelesaikan masalah pada LKS, merangkum hasil kerja kelompok adalah 30 dari waktu yang tersedia pada setiap pertemuan. Sehingga batas toleransi pencapaian persentase waktu ideal aktifitas siswa untuk kategori aktifitas tersebut ditetapkan antara 25 sampai 35 25 ≤ PWI ≤ 35 . d waktu ideal yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan berdiskusibertanya antara siswa dengan guru, antara siswa dengan temannya adalah 30 dari waktu yang tersedia pada setiap pertemuan. Sehingga batas toleransi pencapaian waktu ideal aktivitas siswa untuk indikator berdiskusi dan bertanya ditetapkan antara 25 sampai 35 25 ≤ PWI ≤ 35 . e Waktu ideal yang digunakan siswa untuk melakukan perlakuan yang tidak relevan dengan pembelajaran adalah 0. Sehingga batas toleransi pencapaian persentase waktu ideal aktifitas siswa untuk kategori aktifitas tersebut ditetapkan antara 0 sampai 5 0 ≤ PWI ≤ 5. f Aktivitas siswa dikatakan ideal, apabila tiga dari lima kriteria batas toleransi pencapaian waktu ideal yang digunakan pada a,b,c,d, dan e diatas terpenuhi. Dengan catatan kriteria batas toleransi c dan d harus terpenuhi. 5 Ketercapaian kemampuan guru mengelola pembelajaran baik dengan rerata nilai kemampuan guru dalam interval 4 sampai 5. 6 Respon siswa yang positif terhadap pembelajaran dengan persentase sekurang- kurangnya 80 dari jumlah subyek yang diteliti. 7 Rata-rata hasil belajar siswa kelas VIII yang menerima penerapan model PBL dengan pendekatan saintifik berbantuan alat peraga pop up book lebih dari rata-rata hasil belajar siswa kelas VIII yang menerima penerapan model PBL dengan pendekatan saintifik dan pembelajaran matematika menggunakan pendekatan saintifik.

2.1.8 Kriteria Ketuntasan