Kebijakan dalam Investasi Kebijakan Yang Terkait Dengan Industri Mi Instan

umum IU dan tidak harus oleh importir terdaftar IT. Berikut jadwal penurunan tarif bea masuk dari tahun 1995 sampai tahun 2003. Tabel 2.4. Jadwal Penurunan Tarif Bea Masuk dari Tahun 1995 Sampai Tahun 2003 Sebelum Pakmei 1995 Pakmei 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 5 T t T t t 5 ≤ 10 5 t T t t 5 ≤ 15 10 t 5 t t 5 ≤ 20 15 t 10 t 5 5 ≤ 25 20 15 T 10 t T t T 10 ≤ 30 25 20 t 15 t 10 t T 10 ≤ 35 30 25 t 20 t 15 t 10 10 ≤ 40 30 25 t 20 t 15 t 10 10 ≤ Sumber: Corinthian Infopharma Corpora, 2004 Keterangan : t : yaitu tetap ≤ : yaitu setinggi-tingginya Tarif bea masuk mi instan mengalami penurunan secara bertahap. Hingga 1994 Pakjun 1994 tarif bea masuk mi instan berkisar antara 5 sampai 20 persen sedangkan bea masuk tambahan telah ditiadakan sejak 1991 dan dengan paket deregulasi Mei 1995 terjadi penurunan bea masuk. Bea masuk mi instan di turunkan menjadi 5 persen yang berlanjut sampai sekarang.

4. Kebijakan dalam Bidang Pengawasan Bahan Baku dan Produksi

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 386MenkesSKIV1994 disebutkan bahwa untuk memproduksi makanan termasuk mi instan harus mendapat izin dari Menteri Kesehatan dan sebelum diedarkan harus didaftarkan lebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan dari Depkes RI. Persetujuan yang dimaksud dalam peraturan tersebut adalah produknya memenuhi standar mutu atau persyaratan yang ditetapkan oleh menteri di negara asalnya bagi produk impor tidak dilarang peredarannya, tidak berbahaya atau mengganggu kesehatan manusia, bebas dari hama atau penyakit yang dapat menular pada manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Ketentuan dalam peraturan Menteri Kesehatan No.79Men KesPerIII1978 tentang wadah, pembungkus, penandaan, etiket, label serta periklanan. Undang-undang No.8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, isinya bahwa pengusaha yang dengan sengaja memperdagangkan produk yang tidak layak dikonsumsi atau berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Peraturan Menteri Kesehatan No.239 MenKesPerV1985 tentang zat warna yaitu bahan yang digunakan untuk memberi warna atau memperbaiki warna bahan atau barang.

2.6. Kerangka Pemikiran

Posisi Indofood sebagai produsen mi instan terbesar di Indonesia hingga saat ini belum ada yang menandingi. Perusahaan ini sudah terlanjur besar dan menguasai pasar dalam periode waktu yang cukup lama, sehingga sulit bagi perusahaan lain untuk menyamainya. Posisi pesaingnya masih jauh dibawah produk-produk kelompok Indofood. Setelah terjadi perubahan politik dan juga mulainya dibuka kran impor tepung terigu, para pesaing Indofood ini tampaknya mulai bergerak. Mereka cukup agresif dalam mengambil bagian pasar Indofood, dan kondisi ini memang telah mulai menggerogoti posisi pasar Indofood. Tetapi kelihatannya masih perlu