Konsentrasi Concentration Pendekatan Struktur-Perilaku-Kinerja

dari entry. Pengukuran-pengukuran konsentrasi perusahaan dapat dilihat pada Tabel 2.3. Tabel 2.3. Pengukuran-Pengukuran Konsentrasi Perusahaan Pengukuran Rumus ρ Rasio konsentrasi CR = ∑ = n i i MS 1 Indeks Hirshcman-Herfindahl H = ∑ 2 = n i MSi 1 Indeks Rosenbluth R = ∑ = n i pi i 1 . 2 1 -1 Indeks Entrophy E = 1 log . 1 ∑ = n i pi i p Sumber: Jaya, 2001 Dimana : Msi = jumlah perusahaan terbesar i ρ = pangsa pasar perusahaan ke-i n = jumlah perusahaan terbesar Menurut Martin dalam Yunianti 2001 menyatakan bahwa apabila empat perusahan terbesar menguasai 40 persen atau lebih terhadap total penjualan termasuk ke dalam pasar oligopoli. Pengukuran indeks konsentrasi : a. Rasio Konsentrasi yang standar memerlukan data mengenai ukuran pasar secara keseluruhan dan ukuran perusahaan-perusahaan yang memimpin dalam pasar. b. Indeks Hirschman-Herfindahl merupakan penjumlahan kuadrat pangsa pasar semua perusahaan dalam suatu industri. c. Indeks Rosenbluth didasarkan pada peringkat setiap perusahaan dan pangsa pasarnya. d. Indeks Entropy mengukur semua pangsa pasar semua perusahaan dalam industri. Teori ekonomi memperkirakan bahwa kekuatan pasar lebih berlaku dalam pasar yang menunjukkan tingkat konsentrasi yang tinggi. Kekuatan perusahaan dicerminkan oleh sedikitnya perusahaan yang menguasi pasar atau adanya perusahaan dominan dalam suatu industri.

3. Hambatan Untuk Masuk Barrier To Entry

Menurut Asian Development Bank 2001 barrier to entry dapat didefenisikan sebagai setiap bentuk karakteristik pasar yang menghambat pendatang entrant baru untuk bersaing atas dasar yang sama dengan perusahaan yang sudah ada. Dalam defenisi ini, kombinasi biaya yang hilang sunk cost dan skala ekonomi dapat menjadi barrier to entry. Menurut Bain 1956 penentu utama kondisi entry adalah skala ekonomi yang besar, diferensiasi produk dan keuntungan biaya absolut antara perusahaan yang ada dengan yang baru. Kondisi entry sangat menentukan degree of competition baik yang aktual maupun yang potensial sehingga dapat diduga mempengaruhi kinerja dan struktur. Pesaing potensial adalah perusahaan- perusahaan di luar pasar yang mempunyai kemungkinan untuk masuk dan menjadi pesaing yang sebenarnya Jaya, 2001. Menurut Geroski dalam Satriawan dan Wigati, 2002 entry dapat didefenisikan sebagai: 1 masuknya perusahaan baru kedalam suatu industri; 2 entry ditandai dengan didirikannya perusahaan baru dalam satu industri yang serupa oleh perusahaan yang masih beroperasi dalam industri tersebut; 3 pengambilalihan akuisisi suatu perusahaan oleh perusahaan lain satu lingkup industri; 4 penggabungan beberapa macam produk oleh perusahaan yang masih beroperasi dalam industri tersebut sehingga menciptakan pangsa pasar baru; 5 masuknya perusahaan yang dimiliki oleh pemodal asing ke industri dalam negeri. Weiss 1965 mendefenisikan entry mencakup dua hal yaitu nama perusahaan baru dan terdapat bangunan baru dalam suatu industri. Sedangkan Besanko et al. 1996 menyatakan bahwa entry dapat didefenisikan sebagai masuknya suatu produk baru jasa baru yang ditawarkan oleh perusahaan telah atau baru beroperasi ke dalam suatu pasar atau industri. Ada beberapa hal umum mengenai hambatan masuk pasar yang harus diketahui. Pertama, hambatan-hambatan yang timbul dalam kondisi pasar yang mendasar, tidak hanya dalam bentuk perangkat legal maupun kondisi yang dapat berubah dengan cepat. Kedua, hambatan dibagi mulai dari tingkatan tanpa hambatan sama sekali seperti pasar persaingan sempurna, hambatan rendah, hambatan sedang, sampai hambatan tingkat tinggi dimana tidak ada lagi jalan untuk masuk pasar, seperti pada pasar dimana terdapat perusahaan yang menjadi monopolis. Ketiga, hambatan merupakan sesuatu yang kompleks. Peranan hambatan untuk masuk suatu pasar masih diperdebatkan. Beberapa ahli ekonomi memandangnya sebagai suatu yang penting. Tetapi pandangan utama saat ini menyatakan rintangan-rintangan dan pesaing baru merupakan hal kedua yang mungkin memodifikasi pengaruh pangsa pasar dan pemusatan. Hanya dalam kasus tertentu pesaing yang potensial menguasai pasar. Shepherd dalam Juwita 2004 membagi hambatan untuk masuk menjadi dua jenis, yaitu : hambatan eksogen dan hambatan endogen. 1. Hambatan Eksogen Hambatan untuk masuk ke dalam pasar yang sifatnya berada diluar kontrol dari leading firms dan merupakan suatu penyebab fundamental yang tidak dapat diubah. a. Capital Modal Perusahaan yang dominan dan ukurannya lebih besar akan memperoleh keuntungan berupa biaya yang murah dan persediaan modal yang cukup. Hal ini akan menjadi hambatan untuk masuk bagi industri yang bersifat padat modal capital intensive. b. Skala Ekonomi Skala ekonomi yang besar akan membuka pendatang baru untuk berproduksi pada tingkat yang sama. Penambahan output oleh perusahaan baru mungkin relatif lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah permintaannya. Akibatnya harga produk akan jatuh, bahkan mungkin jatuh dibawah kurva biaya perusahaan baru tersebut. Jadi, tidak ada tempat bagi perusahaan baru selama perusahaan lama dapat memenuhi jumlah permintaan yang efisien.