Kinerja Pasar Efek-efek antikompetitif yang dapat terjadi seperti meningkatkan halangan
khas. Pembuatan mi basah dapat dilakukan sendiri di rumah dengan menggunakan alat khusus untuk membuat mi. Perbedaan mi basah dengan mi instan adalah
digunakannya minyak goreng dalam proses pembuatan mi basah yang berfungsi untuk melembabkan mi, sedangkan mi instan dibuat dengan melalui beberapa
proses dalam pabrik sehingga mempunyai rasa dan bentuk yang lebih tahan lama. Mi instan adalah mi kering buatan pabrik. Mi ini hanya bisa diproduksi
oleh pabrik karena proses pengeringannya menggunakan alat pengering tertentu. Mi instan buatan pabrik dijual dalam berbagai kemasan menarik. Ada yang masih
perlu pengolahan tertentu, tapi ada juga yang tinggal ditambah air panas dan siap dikonsumsi.
Mi instan secara umum adalah sejenis makanan berbentuk pasta yang bahan bakunya berasal dari tepung terigu yang diolah dengan merebus dalam air
panas yang kemudian diberi bumbu sesuai dengan selera yang ada dalam kemasannya untuk siap disantap Corinthian Infopharma Corpora, 2004.
Berdasarkan Standar Nasional Indonesia SNI 01-3551-2000 yang dikeluarkan oleh Dewan Standarisasi Nasional, mi instan instan noodle
didefinisikan sebagai mi yang dibuat dari adonan tepung terigu atau tepung beras atau tepung lainnya sebagai bahan utama dengan atau tanpa penambahan bahan
lainnya, dapat diberi perlakuan dengan bahan alkali. Proses pregelatinisasi dilakukan sebelum mi dikeringkan dengan proses penggorengan atau proses
dehidrasi lainnya Corinthian Infopharma Corpora, 2004. Mi instan disini adalah mi yang bermerek branded yang berbentuk pasta
diolah dari tepung terigu dan biasanya dikemas sedemikian rupa dengan plastik,
aluminium foil, cup, box dan sebagainya. Instan sendiri dicirikan dengan adanya penambahan bumbu dan memerlukan proses rehydrasi untuk siap dikonsumsi
Corinthian Infopharma Corpora, 2004. Mi instan terbuat dari tiga bahan baku yaitu tepung terigu, minyak sayur,
dan bumbu penyedap seasoning. Secara sederhana proses pembuatan mi instan diawali dengan menyediakan bahan baku yang akan digunakan, kemudian
dilakukan proses pencampuran antara air, bahan baku yang akan digunakan kemudian dilakukan proses pencampuran antara air, bahan baku utama dan bahan
baku tambahan yang bertujuan untuk membentuk tekstur mixing. Selanjutnya dilakukan pessing, yaitu proses yang menghasilkan lembaran-lembaran untaian mi
dan siap untuk pengukusan steaming. Pengukusan dilakukan untuk membunuh bakteri dan merupakan proses yang menentukan tekstur mi. Setelah itu dilakukan
proses pemotongan dan siap untuk proses penggorengan cutting. Proses selanjutnya adalah pendinginan untuk kemudian siap dikemas cooling, yang
berfungsi untuk melindungi produk dari pengaruh luar Corinthian Infopharma Corpora, 2004.
Defenisi mi instan menurut Japan Agricultural Standards JAS adalah mi instan dibuat dari bahan tepung beras atau tepung gandum yang diberi tambahan
bumbu atau rempah-rempah. Mi diproses sedemikian rupa untuk meningkatkan elastisitas dan viskositas, kemudian mi didehidrasikan, ditambahkan aroma
kemudian mi instan siap diolah. JAS mengklasifikasikan mi instan menurut wadah, pengemasan, rasa dan pembuatan dimana pada dasarnya mi instan dibagi