persen pangsa pasar untuk kedua perusahaan. Batasan-batasan antitrust yang terjadi saat ini berkisar antara 10 persen sampai 20 persen, merger vertikal antara
dua perusahaan dengan pangsa pasar 20 persen akan ditentang dan pada akhirnya tidak diperbolehkan Jaya, 2001.
2.2.3. Kinerja Pasar
Setiap perusahaan pasti akan mempunyai tujuan untuk menguasai pasar, tujuan itu yang disebut dengan kinerja. Kinerja secara lebih rinci dapat dilihat
dari laba, efisiensi, pertumbuhan termasuk perluasan pasar, kesempatan kerja, prestise profesional, kesejahteraan personalia, dan juga kebanggaan kelompok.
Kinerja tergabung antara kinerja ekonomi dan non ekonomi Hasibuan, 1994. Kinerja dalam kaitannya dengan ekonomi memiliki banyak aspek, namun
biasanya dipusatkan pada tiga aspek pokok yaitu, efisiensi, kemajuan teknologi, dan keseimbangan dalam distribusi Jaya, 2001.
Daryanto 2004 mengungkapkan yang dimaksud dengan kinerja adalah: 1. Apakah perusahaan-perusahaan meningkatkan kesejahteraan ekonomi?
2. Apakah mereka bekerja secara efisien, menghindari pemborosan faktor-faktor produksi yang langka sifatnya?
3. Apakah alokasi faktor-faktor produksi telah efisien secara ekonomis? 4. Apakah perusahaan-perusahaan secara efektif meningkatkan kesempatan kerja
dan pertumbuhan ekonomi? Ada beberapa pertimbangan yang digunakan untuk menjadikan perusahaan
tertentu mempunyai kinerja yang baik sebagai barometer harga. Pertama, jika terjadi persaingan yang kurang sehat dalam suatu industri oligopoli. Kedua, dapat
mengurangi kerja administrasi, karena perhitungan ongkos-ongkos yang berulang- ulang. Ketiga, perusahaan yang menjadi barometer itu telah menunjukkan prestasi
yang bagus, yang hampir tidak meleset ramalan-ramalannya Hasibuan, 1994. Menurut Jaya 2001 dalam kinerja pasar terdapat konsekuensi dan kekuatan pasar
yaitu kemampuan perusahaan-perusahaan untuk mempengaruhi harga produk- produk yang mereka jual kepada konsumen. Pada kenyataannya kekuatan pasar
dapat mempengaruhi secara mencolok terhadap harga, keuntungan, inovasi, keadilan dan nilai-nilai lainnya. Dalam kinerja juga memperhatikan pertumbuhan
dan kelayakan hal ini dikarenakan pertumbuhan dan kelayakan membutuhkan suatu usaha yang cermat, menunjukkan bagian-bagiannya dan kemungkinan
pengaruh-pengaruh monopoli yang ditimbulkannya.
2.3. Deskripsi Produk Mi Instan
Berdasarkan kondisi sebelum dikonsumsi, mi dapat digolongkan ke dalam beberapa kelompok, yaitu mi basah boiled noodle, mi kering steam and fried
noodle, mi mentah raw chinese noodle serta mi instan instan noodle.
Mi adalah produk makanan setengah jadi yang terbuat dari campuran tepung terigu berkadar protein tinggi dengan bahan tambahan lain seperti air,
telur, bumbu tertentu, pewarna makanan dan bahan pengawet makanan. Berkembangnya teknologi pangan berpengaruh juga terhadap produk mi yang
dihasilkan dan dijual di pasaran. Sekarang ini mi tidak hanya terbuat dari tepung terigu saja, tetapi mi dapat juga dibuat dari berbagai jenis tepung biji-bijian.
Mi basah adalah mi yang biasa dijual di pasar tradisional dan supermarket. Mi basah biasanya berwarna kuning segar, memiliki tekstur kenyal dan aromanya