Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.7. Hipotesis

Berdasarkan keberadaan industri mi instan saat ini, dan teori-teori yang mendasari penelitian ini, maka hipotesis yang diajukan adalah : 1 konsentrasi empat perusahaan terbesar CR 4 memiliki hubungan yang positif terhadap tingkat laba PCM. Semakin tinggi konsentrasi empat perusahaan terbesar CR 4 maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang akan diperoleh perusahaan. Sedangkan tingkat konsentrasi memiliki hubungan yang negatif dengan tingkat persaingan dimana ketika tingkat konsentarsi meningkat maka akan menurunkan tingkat persaingan dan sebaliknya; 2 efisiensi-X memiliki hubungan yang positif terhadap PCM. Efisiensi-X berarti biaya pada tingkat yang minimum yang memungkinkan. Semakin efisien suatu perusahaan maka memungkinkan suatu perusahaan untuk memproduksi sebuah produk dengan sumber daya yang lebih sedikit atau sama karena efisiensi merupakan pengurangan biaya sehingga biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam jangka panjang akan lebih murah. Dengan adanya efisiensi maka tingkat keuntungan perusahaan akan meningkat; 3 produktivitas memiliki hubungan yang positif dengan PCM. Produktivitas merupakan perbandingan antara nilai output dengan nilai input tenaga kerja. Semakin tinggi nilai output akan meningkatkan nilai produktivitas suatu perusahaan. Produktivitas yang meningkat menunjukkan kinerja yang meningkat pula. Kinerja yang meningkat akan menambah penghasilan dan keuntungan bagi perusahaan; 4 intensitas ekspor memiliki hubungan yang positif dengan PCM. Kemampuan perusahaan untuk melakukan ekspor yang tinggi dan yang dapat mencegah tindakan mengimpor kembali barang yang telah diekspor akan meningkatkan intensitas ekspor sehingga akan meningkatkan tingkat keuntungan perusahaan; 5 intensitas impor memiliki hubungan yang negatif dengan PCM. Adanya persaingan barang impor dapat mengurangi kekuatan pasar yang ada dalam industri dalam negeri. Keberadaan barang impor dapat mendorong produsen dalam negeri untuk menurunkan harga sejauh masih di atas biaya produksi agar tidak kehilangan pangsanya dalam pasar domestik. Semakin tingginya intensitas impor berarti penerimaan yang didapat suatu perusahaan akan semakin menurun hal ini akan berpengaruh terhadap tingkat keuntungan yang akan diterima perusahaan juga akan semakin menurun; rata-rata tingkat pertumbuhan nilai produksi yang mewakili kondisi permintaan pasar GRS memiliki hubungan positif dengan PCM.

III. METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sumber Data

Dalam pelaksanaan penelitian diperlukan data-data yang akurat untuk membahas dan menganalisis hasil penelitian. Data untuk penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder diambil dari data-data yang sudah diolah pada instansi- instansi terkait yaitu Badan Pusat Statistik BPS, PT Corinthian Infopharma Corpora, Departemen Perindustrian, dan Lembaga Sumber Daya Informasi LSI. Pengumpulan data juga dilakukan dengan mengambil data-data dari data skripsi, buku dan berbagai sumber yang menunjang penelitian ini. Data yang digunakan untuk analisis Structure Conduct Performance SCP secara deskriptif adalah data dari tahun 1999 sampai 2003, yaitu ketika persaingan dan produsen mi instan semakin berkembang. Sedangkan data statistik yang diestimasi merupakan data time series dengan jumlah observasi 18 yaitu tahun 1986 sampai 2003 dan diolah menggunakan software E-Views 4.1. data yang diperoleh masih dalam bentuk nominal yang harus diubah kedalam bentuk riil dengan membagi data nominal dengan Indeks Harga Perdagangan Besar IHPB. IHPB adalah angka indeks yang menggambarkan besarnya perubahan harga pada tingkat harga perdagangan besar atau harga grosir dari komoditi-komoditi yang diperdagangkan disuatu negara atau daerah. Komoditi tersebut merupakan produksi-produksi dalam negeri yang dipasarkan di dalam negeri ataupun diekspor dan komoditi yang diimpor. IHPB yang digunakan pada penelitian ini adalah IHPB dengan tahun dasar 1993 1993=100 yang diperoleh dari BPS.

3.2. Metode Analisis

Analisis data yang telah didapatkan dilakukan dengan baik secara deskriptif dengan memberikan gambaran dari hasil penelitian maupun secara kuantitatif dengan melihat pengaruh variabel-variabel yang saling berhubungan. Model penelitian yang digunakan untuk melihat bagaimana perkembangan industri mi instan di Indonesia adalah dengan menggunakan pendekatan SCP Structure-Conduct-Performance dengan metode OLS Ordinary Least Square. Penggunaan metode OLS dikarenakan OLS merupakan metode yang paling populer dan sangat berpengaruh dalam analisis garis regresi serta memiliki ketepatan estimasi. Estimator-estimator yang diperoleh dengan menggunakan metode least square dikenal dengan estimator-estimator least square. Estimator- estimator least square tersebut memilki sifat-sifat sebagai berikut: 1. Estimator-estimator OLS hanya mengeskpresikan nilai-nilai yang dapat diamati yaitu, Y dan X sehinga mudah dihitung, 2. Estimator-estimator itu merupakan estimator-estimator titik. Untuk sampel tertentu, tiap estimator hanya memberikan satu nilai tunggal pada parameter populasi yang relevan. Berbeda dengan estimator-estimator dalam interval yang memberikan kemungkinan-kemungkinan berbagai nilai-nilai pada parameter-parameter populasi yang tidak diketahui, 3. Sekali estimator-estimator dengan OLS diperileh dari daata sampel, garis regresi sampel dapat ditentukan dengan mudah. Variabel-variabel yang digunakan dalam analisis penelitian yaitu sebagai berikut.