Konsep Dasar Ekonomi Industri
efisiensi alokasi, tetapi telah mulai berkenaan dengan variabel ekonomi makro, seperti kebijaksanaan pemerintah tentang proteksi, rintangan masuk, rintangan
perdagangan, pertumbuhan ekonomi, kesempatan kerja, dan investasi asing. Beberapa aspek yang dipelajari dalam kaitannya dengan struktur-perilaku-
kinerja industri. 1. Aspek kebebasan memilih dan berusaha walaupun masih ada intervensi
pemerintah yang pada akhirnya akan berubah menjadi suatu bentuk persaingan,
2. Aspek peluang yang sama, baik dalam pengertian sebagai pembeli dan penjual, maupun dalam kesempatan, dan pemerataan pendapatan,
3. Aspek keadilan dan kewajaran terhadap praktek-praktek bisnis yaitu melalui pelarangan praktek-praktek bisnis yang tidak wajar dan adanya kepastian
hukum, 4. Aspek kesejahteraan masyarakat, yaitu efisiensi alokasi sumber-sumber
ekonomi, kesempatan kerja, kestabilan harga, kesehatan, dan lingkungan yang bersih,
5. Aspek kemajuan, yaitu adanya kebebasan, keadilan dan kesejahteraan. Untuk mengamati hubungan antara struktur-perilaku-kinerja dalam
ekonomi industri maka dapat dilihat dari hubungan struktur dan kinerja industri, pengamatan kinerja dan perilaku yang kemudian dikaitkan lagi dengan struktur,
menelaah kaitan struktur terhadap perilaku dan kemudian baru diamati kinerjanya, kinerja tidak perlu diamati lagi, oleh karena telah dijawab dari hubungan struktur
dan perilakunya. Struktur pasar menggambarkan pangsa pasar dari perusahaan-
perusahaan. Struktur pasar merupakan kunci penting dari pola konsep konvensional dalam ekonomi industri. Struktur pasar juga mempengaruhi perilaku
dari perusahaan. Struktur dan perilaku akhirnya akan mempengaruhi kinerja pasar. Yang utama dari struktur-perilaku-kinerja adalah determinan-determinan yang
membentuk struktur itu sendiri, yaitu skala ekonomi dan disekonomi Hasibuan, 1994.
Martin 1993 berpendapat bahwa pendekatan struktur-perilaku-kinerja digunakan untuk menganalisa hubungan antara struktur, perilaku dan kinerja
industri mi instan. Teori struktur, perilaku dan kinerja industri menyebutkan bahwa struktur, perilaku dan kinerja mempunyai tiga kategori utama untuk
melihat monopoli dan persaingan yang terjadi di pasar. Dalam versi sederhana, struktur pasar bersifat eksogen dan menentukan perilaku perusahaan dalam pasar
tersebut dan selanjutnya akan menentukan kinerja. Aspek-aspek struktur adalah jumlah perusahaan, ukuran besarnya perusahaan, kondisi hambatan masuk,
sedangkan perilaku mencakup masalah kolusi, perilaku, inovasi, kebijakan harga, output dan iklan Yunianti, 2001.
Pada analisis struktur, perilaku dan kinerja terdapat dua model pendekatan Structure Conduct Performance
SCP. Pertama, SCP School yang menekankan bahwa kekuatan pasar dari perusahaan merupakan sumber penyebab buruknya
kinerja pasar dan pasar berada pada kondisi persaingan tidak sempurna dengan demikian pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan untuk membatasi perilaku
perusahaan. SCP School menekankan bahwa tingkat konsentrasi dan keuntungan yang tinggi diintepretasikan sebagai indikator penguasaan dan penyalahgunaan