Hipotesis TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

3.2. Metode Analisis

Analisis data yang telah didapatkan dilakukan dengan baik secara deskriptif dengan memberikan gambaran dari hasil penelitian maupun secara kuantitatif dengan melihat pengaruh variabel-variabel yang saling berhubungan. Model penelitian yang digunakan untuk melihat bagaimana perkembangan industri mi instan di Indonesia adalah dengan menggunakan pendekatan SCP Structure-Conduct-Performance dengan metode OLS Ordinary Least Square. Penggunaan metode OLS dikarenakan OLS merupakan metode yang paling populer dan sangat berpengaruh dalam analisis garis regresi serta memiliki ketepatan estimasi. Estimator-estimator yang diperoleh dengan menggunakan metode least square dikenal dengan estimator-estimator least square. Estimator- estimator least square tersebut memilki sifat-sifat sebagai berikut: 1. Estimator-estimator OLS hanya mengeskpresikan nilai-nilai yang dapat diamati yaitu, Y dan X sehinga mudah dihitung, 2. Estimator-estimator itu merupakan estimator-estimator titik. Untuk sampel tertentu, tiap estimator hanya memberikan satu nilai tunggal pada parameter populasi yang relevan. Berbeda dengan estimator-estimator dalam interval yang memberikan kemungkinan-kemungkinan berbagai nilai-nilai pada parameter-parameter populasi yang tidak diketahui, 3. Sekali estimator-estimator dengan OLS diperileh dari daata sampel, garis regresi sampel dapat ditentukan dengan mudah. Variabel-variabel yang digunakan dalam analisis penelitian yaitu sebagai berikut.

3.2.1. Analisis Struktur Pasar Market Structure

Elemen utama dalam struktur pasar adalah : a. Pangsa Pasar Setiap perusahaan mempunyai pangsa pasar yang berbeda-beda yaitu berkisar antara 0 hingga 100 persen dari total penjualan seluruh pasar. Pangsa pasar menggambarkan keuntungan yang diperoleh perusahaan dari hasil penjualannya. 3.1 100 x s s ms tot i i = Dimana : ms i = Pangsa pasar perusahaan i s i = Penjualan perusahaan i s tot = Penjualan total seluruh perusahaan b. Konsentrasi Industri Tingkat konsentrasi dapat dihitung dengan dua cara yaitu Concentration Ratio CR dan Indeks Hirschman–Herfindahl HHI. Dimana CR menggambarkan struktur pasar sedangkan penggunaan HHI untuk mengetahui industri mi instan berada pada struktur pasar yang bagaimana berdasarkan interval indeksnya. • Rasio Konsentrasi CR Rasio konsentrasi merupakan persentase dari total output industri atau pendapatan penjualan. Rasio konsentrasi sejumlah perusahaan besar mengukur pangsa relatif dari total output industri yang dipertanggungjawabkan oleh perusahaan-perusahaan itu 3.2 ∑ = = m i i m MS CR 1 Semakin besar angka persentasenya mendekati 100 persen berarti semakin besar konsentrasi industri dari produk tersebut. Jika rasio konsentrasi suatu industri mencapai 100 persen berarti bentuk pasarnya adalah monopoli. • Indeks Hirschman – Herfindahl HHI Pengukuran ini didasarkan pada jumlah total dan distribusi ukuran dari perusahaan-perusahaan dalam industri. Dihitung dengan penjumlahan kuadrat pangsa pasar semua perusahaan dalam suatu industri. 3.3 ∑ = = n i i MS HHI 1 2 Dimana pada persamaan 3.2 dan 3.3: CR m = Rasio konsentrasi sebanyak m perusahaan HHI = Indeks Hirschman – Herfindahl MS i = Pangsa pasar perusahaan ke-i m = Jumlah perusahaan terbesar n = Jumlah total seluruh perusahaan yang berada pada industri HHI akan mempunyai nilai 1 jika suatu perusahaan menguasai penjualan industri 100 persen. HHI mempunyai nilai 1n jika masing-masing perusahaan dalam industri mempunyai jumlah penjualan yang sama. c. Hambatan Masuk Pasar Hambatan masuk pasar dapat disebabkan oleh adanya persaingan bisnis mi instan yang semakin ketat. Masih adanya perusahaan mi instan yang berperan secara dominan menyebabkan peluang pasar perusahaan yang lain semakin kecil karena dikuasainya sebagian besar pangsa pasar mi instan serta adanya perang