18
Histogram merupakan salah satu dari contoh penyajian data statistika deskriptif. Histogram menggambarkan distribusi dan frekuensi dari setiap
pengukuran terhadap data yang ada. Selain itu, histogram juga dapat digunakan untuk menyampaikan informasi tentang variasi dan alat bantu pengambilan
keputusan yang memusatkan perhatian pada upaya perbaikan. Histogram adalah suatu alat yang meringkas grafik data yang
memperbolehkan kita untuk: 1. Mengelompokkan pengamatan data di dalam sel atau mendefinisikan kembali
kategori dalam order untuk menutupi lokasi data dan karakteristik dispersi, 2. Mampu memperkirakan kapabilitas proses dan menghubungkan spesifikasi
dengan target, 3. Memperkirakan bentuk populasi dan menandakan jika ada beberapa gap
dalam data, 4. Memeriksa mutu suatu proses atau pekerjaan.
Penyusunan Histogram terdiri dari enam langkah, yaitu sebagai berikut: 1. Mengumpulkan dan mentabulasi
2. Menghitung kisaran dan lebar interval 3. Menggambar sumbu horizontal dan vertikal
4. Mentabulasi data menurut interval 5. Memetakan data
6. Menganalisis Histogram
2.11. Penelitian Terdahulu
Okie Ariefiandi 2010, melakukan Praktik Kerja Lapangan tentang pelaksanaan Supply Chain Management dan sistem Kanban pada Divisi Logistic
di PT Astra Daihatsu Motor. Faktor –faktor yang menjadi sorotan pada laporannya
adalah faktor perancangan dalam penanganan bahan baku, perencanaan kebutuhan bahan baku, pengendalian proses produksi dan penggunaan Kanban sebagai alat
kendali produksi. Agung Nugroho 2008, melakukan penelitian mengenai faktor penentu
kinerja sistem Just In Time dengan menggunakan metode Analytic Network Process dengan studi kasus di PT Nippon Indosari Corpindo. Sebagai industri
bakery dengan merek dagang Sari Roti dan Boti, PT Nippon Indosari Corpindo
19
telah menetapkan sistem perencanaan dan pengendalian manufacturing dengan menggunakan sistem Just In Time. Pengukuran kinerja perusahaan dengan adanya
penerapan sisten Just In Time dilakukan berdasarkan aspek kualitas, tingkat persediaan dan produktivitas.
Anton Leo 2007, melakukan penelitian pada PT Birina Multi Daya, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha household manufacture.
Masalah yang dihadapi perusahaan ini adalah adanya ketidakefisienan dan pemborosan yang berasal dari ketidakteraturan yang terjadi pada lantai produksi.
Sistem produksi Just In Time, direkomendasikan untuk mencapai tingkat efisiensi yang tinggi dalam proses produksi dengan biaya yang minimal. Untuk itu
perusahaan harus mengeliminasi tujuh jenis pemborosan dalam lantai produksi menurut definisi Toyota Over production, Inventory, Transportation, Delay, Over
processing, Rework, dan Pergerakan yang tidak perlu. Peta Value Stream digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasi pemborosan dan sumbernya.
Sarker 2006, melakukan penelitian multitahap sistem rantai pasokan yang dikontrol oleh Kanban di bawah filsafat Just In Time. Tujuan dari model mereka
adalah untuk menentukan ukuran dan banyaknya jumlah pengiriman. Persediaan yang diusulkan bersama model optimasi berbeda dari yang lainnya dan hal itu
a memperpanjang satu-vendor dan model pembeli tunggal untuk situasi multi- vendor yang memiliki nilai yang lebih praktis dalam lingkungan manufaktur JIT,
b mengkombinasikan modus pengiriman JIT dan biaya transportasi menjadi sebuah model terpadu, c menentukan kebijakan pemesanan baru di mana
koordinasi pasokan dipenuhi dan sebagian besar dapat mengurangi biaya pemesanan tradisional dibandingkan dengan beberapa mode pemesanan berulang.
20
III. METODE PENELITIAN