62
dimaksudkan agar para vendor juga bisa melakukan perencanaan produksi untuk menyediakan kebutuhan bahan baku pada PT ADM hingga tiga bulan
ke depan. Secara garis besar, skema penentuan rata –rata pasokan komponen
ban dari pemasok adalah sebagai berikut. Perencanaan
Forecasting Kebutuhan Supplier
Produksi Komponen Produksi
Meeting
Penentuan Proporsi Pasokan Dari Supplier
Gambar 19. Skema Penentuan Proporsi Pasokan Komponen Ban PT ADM melakukan kerjasama dengan lebih dari satu supplier pada
setiap vendor untuk semua jenis komponen yang ada sebagai usaha pencegahan terhadap line stop akibat stock out. Jadi dengan kata lain tidak
ada supplier tunggal untuk satu jenis komponen. Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi potensi hambatan produksi yang dapat terjadi seperti
kegagalan supplier. Jika terjadi kegagalan penyediaan komponen produksi oleh sebuah vendor, maka ada vendor lain yang akan menggantikannya.
4.4.7 Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan sebelum melaksanakan proses produksi. Dalam perencanaan produksi
semua informasi tentang order produk disusun untuk mengetahui jumlah, jenis, tipe, dan tenggat waktu dari produk. Kegiatan perencanaan produksi
sendiri diatur oleh Production Planning Control and Logistic Departement dan Production Control Departement. Untuk menyusun sebuah rencana
produksi, terdapat beberapa tahapan yang dilalui mulai dari menghimpun order dari konsumen hingga terciptanya pola Heijunka di jalur produksi.
Proses produksi yang telah direncanakan atau dijadwalkan akan segera dilaksanankan di jalur produksi. Peramalan pada proses perencanaan
produksi tidak hanya dilakukan untuk bulan ke N, tetapi juga hingga N+3. Perencanaan produksi untuk bulan ke N yang akan segera dilaksanakan
tidak bisa dirubah atau di reschedule. Jika terjadi perubahan permintaan, maka perencanaan ulang hanya bisa dilaksanakan pada periode atau bulan
63
produksi selanjutnya. Bulan berjalan hanya akan menambah jadwal produksi jika dan hanya jika terjadi accident yang tidak bisa dicover oleh
buffer stock yang ada pada bulan produksi tersebut. Penambahan jadwal produksi ini akan dialokasikan dalam bentuk overtime lembur pekerja.
Perencanaan produksi dimulai dari pengumpulan informasi yang berupa order konsumen atau sejumlah permintaan yang berasal dari
konsumen, baik yang berupa konsumen real maupun konsumen potensial. Setelah itu, Divisi Marketing melakukan peramalan jumlah permintaan
berdasarkan permintaan aktual dan trend permintaan pada bulan –bulan
sebelumnya. Selanjutnya Divisi Marketing bersama dengan Departemen Kontrol Produksi melakukan pertemuan untuk membahas perencanaan
produksi ini. Sebelum melakukan proses produksi, Departeman Kontrol Produksi Production Control Department membuat perencanaan produksi
terlebih dahulu yang disesuaikan dengan waktu kerja yang tersedia, takt time, lead time, safety stock, serta kapasitas produksi yang ada. Alur
perencanaan produksi dapat dilihat pada Gambar 20. Konsumen Order
Marketing Order
Pengendalian Produksi Oleh Production Control Departemen PCD
Penyesuaian Produksi Penyusunan Rencana
Terhadap Waktu Kerja, Produksi Oleh PCD
Takt Time, Lead time, Safety Stock, dan
Kapasitas Produksi
Proses Produksi Gambar 20. Alur Perencanaan Produksi PT. ADM
64
4.4.8 Penjadwalan Produksi