38
Gambar 12. Toyota Production System House PT ADM, 2010
4.2.1 Just In Time
Just  In  Time  merupakan  salah  satu  pilar  dari  Toyota  Production System.  Just  In  Time  atau  produksi  tepat  waktu  ini  merupakan  cara
berproduksi  dari  Toyota  Production  System  TPS.  Melalui  Just  In  Time, perusahaan  akan  melakukan  kegiatan  produksi  secara  efisien  dengan  cara
memproduksi  produk  yang  dibutuhkan,  pada  saat  yang  dibutuhkan  oleh konsumen,  serta  dalam  jumlah  sesuai  kebutuhan  pelanggan.  Dengan
demikian, segala bentuk kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah pada produk dapat diminimalisir.
Sistem produksi secara Just In Time ini bertujuan untuk menghasilkan produk  berkualitas  tinggi  yang  berbiaya  rendah  dengan  sangat
memperhatikan  ketepatan  waktu.  Efisiensi  ditingkatkan  dengan  cara mereduksi  segala  jenis  pemborosan  yang  terjadi  seperti  over  production,
delay, transportation, over process, inventories, motion dan defect. Melalui penghematan ini biaya produksi dapat ditekan seefisien mungkin.
4.2.2 Jidouka
Pilar  selanjutnya  yang  menyusun  Toyota  Production  System  adalah Jidouka.  Jidouka  ini  merupakan  sebuah  sistem  yang  bertugas  untuk
mengidentifikasi  keabnormalan  yang  terjadi  dalam  pelaksanaan  kegiatan produksi. Keabnormalan proses yang terjadi akan segara diketahui, sehingga
tindakan  perbaikan  dapat  segera  dilakukan  dan  defect  yang  terjadi  akibat keabnormalan tersebut tidak akan dilanjutkan ke proses berikutnya.
39
Jidouka atau sering dikenal juga dengan nama autonomation didukung oleh dua peralatan utama yaitu poka yoke alat anti salah dan andon. Poka
yoke  merupakan  sebuah  detector  yang  dipasang  pada  peralatan  produksi untuk  mencegah  terjadinya  kesalahan.  Jika  terjadi  kondisi  abnormal,  maka
proses  produksi  akan  segera  berhenti  line  stop.  Sedangkan  andon merupakan panel elektrik yang memberikan informasi secara visual tentang
posisi  masalah  yang  terjadi  agar  dapat  segera  dilakukan  penanganan  pada pusat keabnormalan.
Penerapan  Jidouka  pada  PT  Astra  Daihatsu  Motor  dilakukan  dengan dua  cara,  yaitu  secara  otomatis  dan  manual.  Jidouka  pada  proses  otomatis
akan mendeteksi semua kondisi selama proses produksi bejalan. Jika mesin mendeteksi  sebuah  keabormalan  pada  sebuah  proses,  maka  sinyal
pemberitahuan akan muncul pada papan andon. Operator terkait akan segera memperbaiki  keabnormalan  yang  terjadi  langsung  ke  pusatnya.  Selama
keabnormalan  dapat  segera  diperbaiki  sebelum  proses  selanjutnya,  proses produksi  akan  tetap  berjalan.  Namun  jika  perbaikan  belum  selesai
dilakukan, maka akan terjadi line stop. Jidouka pada proses manual melibatkan campur tangan pekerja secara
langsung.  Jika  terjadi  kondisi  abnormal,  team  member  akan  menarik  tuas andon  yang  berada  di  setiap  pos  proses  untuk  menginformasikan
keabnormalan. Team leader bersama anggotanya akan segera memperbaiki keabnormalan tersebut. Jika keabnormalan tidak dapat diatasi sampai batas
pos proses, maka line produksi akan dihentikan. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah berlanjutnya keabnormalan ke proses selanjutnya.
4.2.3 Heijunka