41
Implementasi dari sistem Just In Time ini dapat berjalan dengan lancar jika memenuhi  tiga  prinsip  yang  harus  berjalan  secara  sempurna,  yaitu  proses  yang
mengalir,  adanya  takt  time,  serta  melakukan  sistem  tarik  pull  system  dalam proses  produksinya.  Jika  salah  satu  dari  ketiga  prinsip  ini  tidak  berjalan  dengan
sempurnya,  maka  kondisi  Just  In  Time  tidak  dapat  terpenuhi.  Implikasi  dari ketidaksempurnaan  ini  adalah  akan  menimbulkan  kegagalan  sistem  dan
terhentinya proses produksi line stop.
4.3.1 Proses Mengalir One Piece Flow
Proses mengalir atau yang juga dikenal dengan istilah one piece flow, merupakan  suatu  cara  untuk  menciptakan  aliran  barang  yang  kontinu.
Melalui  proses  mengalir,  perusahaan  akan  mempersingkat  waktu  yang diperlukan  untuk  menghasilkan  sebuah  produk  mulai  dari  material  hingga
barang  jadi  dengan  kualitas  terbaik,  biaya  terendah  dan  waktu  pengiriman tersingkat.
Implementasi  one  piece  flow  di  pabrik  PT  ADM  diwujudkan  dengan pembuatan  satu  unit  produk  pada  setiap  proses  dalam  conveyor  ban
berjalan  secara  kontinu  dan  berurutan.  Saat  pesanan  datang  yang  ditandai dengan pelemparan kanban, hal itu akan memicu proses produksi mulai dari
aliran  material  atau  komponen  produksi  dari  pemasok  yang  mengalir  ke pabrik, lalu pekerja akan membuat komponen dan merakit pesanan tersebut.
Pesanan  yang  telah  selesai  ini  akan  segera  mengalir  ke  pelanggan. Keseluruhan  proses  mengalir  ini  hanya  memerlukan  waktu  beberapa  jam
atau hari kerja saja, bukan beberapa minggu ataupun bulan. Penerapan  proses  mengalir  secara  ideal  mungkin  sedikit  sulit  untuk
diwujudkan,  namun  hal  ini  selalu  di  usahakan  untuk  menciptakan  kondisi yang mendekati ideal. Aliran komponen produksi dari pemasok yang rentan
akan  keterlambatan  akibat  proses  transportasi,  memaksa  perusahaan  untuk menggunakan  lot  kecil  dengan  tetap  menyimpan  sekecil  mungkin  safety
stock. One piece flow secara murni dan ideal telah berhasil diterapkan pada lini  perakitan  di  PT  ADM.  Aliran  produksi  mengalir  tepat  satu  unit  dari
proses  satu  ke  proses  berikutnya.  Melalui  cara  ini,  pekerja  akan
42
mempersingkat  waktu  tempuh  produksi  dan  menghilangkan  tertumpuknya barang setengah jadi diantara proses.
4.3.2 Pacu Kerja Takt Time
Prinsip  kedua  dari  Just  In  Time  adalah  pacu  kerja  takt  time.  Takt time  didefinisikan  sebagai  lamanya  waktu  yang  dipergunakan  untuk
memproduksi  1  buah  part  atau  produk.  Takt  adalah  istilah  dalam  bahasa Jerman  yang  artinya  ritme.  Pacu  kerja  ini  dinyatakan  dalam  satuan  waktu
seperti  detik,  menit,  bahkan  jam.  Hitungan  takt  di  PT  ADM  adalah menggunakan  satuan  detik.  Melalui  penggunaan  takt  time,  kita  dapat
mengetahui  berapa  waktu  yang  dibutuhkan  untuk  menghasilkan  1  unit produk  guna  memenuhi  permintaan  pelanggan.  Rasio  jumlah  waktu
produksi  yang  tersedia  berbanding  dengan  jumlah  permintaan  pada  satu waktu merupakan cara untuk menentukan takt time dalam proses produksi.
Formula dalam menghitung takt time dinyatakan dalam Persamaan 5. Takt Time =
………………………. 5 Takt  time  pada  Persamaan  5  merupakan  takt  time  yang  digunakan
dalam  kondisi  standar  secara  teoritis.  Maksudnya,  takt  time  tersebut digunakan  untuk  kondisi  kerja  normal  tanpa  adanya  overtime  OT.  Pada
kondisi  standar  ini  efisiensi  kerja  yang  dilakukan  dianggap  masih  100 persen. Hal ini terjadi karena pekerja bekerja sesuai jam kerjanya yang telah
ditetapkan, namun secara aktual di lapangan efisiensi kerja  yang dilakukan kurang dari 100 persen.
Secara  aktual  takt  time  dihitung  dengan  memasukkan  target  efisiensi yang  ditetapkan  oleh  perusahaan.  PT  ADM  sendiri  memiliki  kebijakan
target efisiensi sebesar 97 persen dalam melakukan proses produksi. Jumlah waktu  produksi  yang  tersedia  akan  ditambah  dengan  waktu  overtime  jika
ada  dan  rasionya  akan  dikalikan  dengan  tingkat  efisiensi  yang  telah ditetapkan.  Formula  dalam  menghitung  actual  takt  time  dinyatakan  dalam
Persamaan 6. Actual Takt Time =
x efisiensi ….... 6
43
Jumlah  rata – rata permintaan dari bulan  Agustus hingga  November 2010
adalah  13.400  unit  perbulan,  jumlah  hari  kerja  25  hari  perbulan,  jam  kerja 16 jam perhari, efisiensi yang ditetapkan 97 persen, maka takt time produksi
adalah 104,2 detik perunit atau 1,73 menit perunit. Berdasarkan  perhitungan  di  atas,  diketahui  bahwa  takt  time  proses
produksi pada setiap posnya adalah 1,73 menit atau sekitar 104 detik. Selain menjelaskan  lamanya  proses  operasi  setiap  pos,  waktu  ini  juga
menggambarkan  kecepatan  berjalan  conveyor  sehingga  setiap  1,73  menit akan  keluar  sebuah  mobil  baru  dari  proses  produksi.  Kecepatan  produksi
yang telah ditetapkan ini bisa saja berubah pada bulan berikutnya, semua itu tergantung  pada    perbandingan  jumlah  permintaan  dan  waktu  kerja  yang
tersedia.  Usaha  perbaikan  improvement  dari  sisi  pola  gerak  pekerja  dan perkembangan  teknologi  yang  digunakan  dapat  memangkas  takt  time  ini
agar semakin efisien dalam penggunaan waktu. Melalui  penetapan  actual  takt  time,  berarti  perusahaan  sudah
mempertimbangkan  hambatan –hambatan  yang  akan  terjadi  seperti
hambatan  operasi,  kapasitas  peralatan,  pengadaan  part,  ketersediaan  man power,  dan  plan  balance.  Dengan  demikian,  penerapan  takt  time  ini  harus
berjalan  dengan  baik  sesuai  dengan  takt  yang  telah  ditentukan.  Tanpa adanya  takt  time,  maka  akan  berpotensi  untuk  melakukan  produksi  yang
berlebihan  atau  terjadi  kekurangan  produksi  sebab  kecepatan  man  power pekerja dalam membuat produk tidak memiliki standar.
Pacu  kerja  takt  time  yang  telah  ditetapkan  ini  merupakan  sebuah angka teoritis  yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu unit produk pada
setiap  proses.  Saat  pelaksanaannya,  waktu  yang  diperlukan  oleh  pekerja untuk menyelesaikan suatu proses akan disebut dengan waktu siklus cycle
time. Waktu siklus ini merupakan waktu nyata yang diperlukan oleh setiap operator  dalam  menyelesaikan  tugas  operasionalnya  sesuai  dengan  urutan
proses yang ada.
44
4.3.3 Sistem Tarik Pull System