Pengaruh Kendali Praktik Keperawatan terhadap Perilaku Kerja Perawat

Pemberian kesempatan kepada perawat untuk mengelola beban kerjanya akan dapat berdampak kepada peningkatan waktu perawat untuk mengelola pelayanan kepada pasien. Untuk itu bidang keperawatan perlu membuat standar atau pedoman dalam penyusunan beban kerja bagi perawat dengan memperhatikan kesesuaian antara tingkat ketergantungan pasien dengan perilaku kerjanya, jenis perawatan yang diberikan baik itu perawatan langsung maupun tidak langsung, kompetensi yang dimiliki perawat, sikap perawat, kesesuaian perbandingan antara pasien dengan perawat.

5.4. Pengaruh Kendali Praktik Keperawatan terhadap Perilaku Kerja Perawat

di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda diketahui bahwa variabel kendali terhadap praktik berpengaruh positif terhadap perilaku kerja perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan P0,05 dengan nilai koefisien 0,118, artinya semakin baik dan terkendalinya praktik keperawatan yang dilakukan oleh perawat di ruangan maka akan semakin baik perilaku kerja perawat rendahnya kemangkiran dan keterlambatan serta cepat pulang perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Kavazos 2003 yang mengemukakan bahwa melalui otonomi perawat memperoleh keleluasaan dan bertanggung jawab atas pelaksanaan, keberhasilan atau kegagalan suatu pekerjaan, sehingga menimbulkan rasa diberdayakan. Universitas Sumatera Utara Porter O’Grady dalam Currie 2005 juga mengatakan bahwa manfaat dari otonomi adalah dapat meningkatkan partisipasi dalam pembuatan keputusan, meningkatkan keterampilan klinik, memfasilitasi kerja tim multidisiplin yang lebih efektif dan tentunya akan berdampak pada peningkatan kualitas pelayanan keperawatan serta membentuk perilaku yang di inginkan dalam melaksanakan tugas. Wijono 1997 juga berpendapat bahwa semakin patuh semua tenaga kesehatan professional kepada yang standar dan diakui masing-masing profesi akan semakin tinggi pula mutu asuhan terhadap pasien. Kedua pendapat ini selaras dengan hasil temuan dalam penelitian ini yaitu adanya korelasi yang positif antara kendali terhadap praktik dengan perilaku kerja perawat. Pemberdayaan perawat melalui pemberian otonomi atau kendali terhadap praktiknya akan memberikan rasa tanggung jawab bagi perawat terhadap tugas yang telah dan akan dilakukannya. Salah satu upaya yang biasa dilakukan untuk meningkatkan kendali terhadap praktiknya adalah melalui penerapan sistem jenjang karir perawat disesuaikan dengan kompetensi, perilaku dan pendidikannya. Pengetahuan, kompetensi dan perilaku perawat di tempat kerja merupakan suatu kondisi dimanana situasi pekerjaan memungkinkan untuk menyediakan lingkungan kerja dan pengembangan staf untuk memberikan pelayanan yang berkualitas Meretoza, Leino dan Kaira, 2004. Jenjang karir perawat klinik merupakan suatu sistem untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme, sesuai dengan bidang pekerjaan melalui peningkatan kompetensi baik aspek kognitif, efektif maupun psikomotor. Peningkatan ini dapat Universitas Sumatera Utara dilakukan melaui program orientasi, pendidikan berkelanjutan atau penugasan lain yang terkait dengan jenjangnya.

5.5. Pengaruh SumberFasilitas yang Memadai terhadap Perilaku Kerja