Pengaruh SumberFasilitas yang Memadai terhadap Perilaku Kerja Keterbatasan Penelitian

dilakukan melaui program orientasi, pendidikan berkelanjutan atau penugasan lain yang terkait dengan jenjangnya.

5.5. Pengaruh SumberFasilitas yang Memadai terhadap Perilaku Kerja

Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda diketahui bahwa variabel sumberfasilitas yang memadai berpengaruh positif terhadap perilaku kerja perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan P0,05 dengan nilai koefisien 0,338 artinya semakin sering perawat mendapatkan pelatihan dan tersedianya fasilitas yang memadai maka semakin baik perilaku kerja perawat di ruangan rendahnya kemangkiran dan keterlambatan serta cepat pulang perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Wijono 1997 yang mengatakan jika sarana fisik perlengkapan dan peralatan, organisasi dan manajemen, keuagan, sumber daya manusia dan sumber daya lainnya difasilitasi kesehatan baik kemungkinan besar mutu pelayanan yang diberikan akan baik pula. Mc Cusker 2004 mengemukakan bahwa ketersediaan sumber yang memadai sangat signifikan memengaruhi kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Netty 2002 yang menemukan tidak ada hubungan yang bermakna antara pendidikan tambahan perawat dengan penerapan proses keperawatan. Hal ini diduga disebabkan karena materi pelatihan yang kurang sesuai dengan kebutuhan di ruangan, dan kurang adanya Universitas Sumatera Utara kontrol dan evaluasi terhadap perawat yang telah mendapatkan pelatihan dengan pelaksanaan praktiknya. Berdasarkan uji regresi linier berganda sub variabel lingkungan kerja perawat dengan perilaku kerja perawat dapat disimpulkan bahwa sumber yang memadai merupakan sub variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap perilaku kerja perawat dengan nilai p=0,000.

5.6. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini menggunakan disain cross sectional dimana variabel independen dan dependen di ukur secara bersamaan dalam satu kali pengukuran. Penelitian ini hanya PNS yang bertugas di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan, dan hanya mewakili populasi di ruang rawat inap saja, sehingga tidak mewakili populasi perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan yang memiliki Instalasi selain rawat inap. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN