Jenis-jenis Puisi Hakikat Kemampuan Mengapresiasi Puisi

commit to user 18 dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam menyikapi suatu masalah tidak bergantung pada kemampuan penyairmemilih kata-kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, tetapi lebih banyak bergantung pada wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan kepribadian yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan psikologisnya. 3 Nada tone , yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca. 4 Amanattujuanmaksud itention ; sadar maupun tidak, ada tujuan yang mendorong penyair menciptakan puisi. Tujuan tersebut bisa dicari sebelum penyair menciptakan puisi, maupun dapat ditemui dalam puisinya.

e. Jenis-jenis Puisi

Herman J. Waluyo 2010: 156-166 mengungkapkan bahwa macam- macam puisi, di antaranya: puisi naratif, lirik, dan deskriptif; puisi kamar dan puisi auditorium; puisi fisikal, puisi platonik dan metafisikal; puisi subjektif commit to user 19 dan objektif; puisi konkret; puisi diafan, gelap, dan prismatik; puisi parnasian dan puisi inspiratif; stansa; puisi demonstasi dan pamlet; dan alegori. a Puisi Naratif, Puisi Lirik, Puisi Deskriptif Klasifikasi ini berdasarkan cara penyair mengungkapkan isi atau gagasan yang akan disampaikan. 1 Puisi Naratif, yaitu puisi yang mengungkapkan cerita atau penjelasan penyair, misalnya romansa dan balada. Romansa adalah jenia puisi cerita yang menggunakan bahasa romantic, yang berisi kisah percintaan yang berhubungan dengan ksatria, dengan diselingi perkelahian dan petualangan yang menambah percintaan mereka lebih mempesona. Sedangkan balada adalah puisi yang berisi cerita tentang orang-orang perkasa, tokoh pujaan, atau orang-orang yang menjadi pusat perhatian. 2 puisi lirik, yaitu puisi yang mengungkapkan aku lirik atau gagasan pribadinya. Jenisnya adalah 1 elegi, yaitu puisi yang mengungkapkan perasaan duka; 2 serenada, yaitu sajak percintaan yang dapat dinyanyikan; 3 ode, yaitu p;uisi yang berisi pujaan terhadap seseorang, sesuatu hal, atau suatu keadaan. 3 puisi deskriptif, yaitu puisi yang penyairnya bertindak sebagai pemberi kesan terhadap keadaanperistiwa, benda, atau Susana yang dipandang menarik perhatian penyair. Macam puisi deskriptif adalah 1 satire, yaitu puisi yang mengungkapkan perasaan tidak puas penyair terhadap suatu keadaan, namun dengan cara menyindir atau commit to user 20 menyatakan keadaan sebaliknya; 2 kritik sosial, yaitu puisi yang juga menyatakan ketidaksenangan penyair terhadap; keadaan atau terhadap diri seseorang, namun dengan cara membeberkan kepincangan atau ketidakberesan keadaan atau orang tersebut; 3 puisi impresionistik yang mengungkapkan kesan impresi penyair terhadap suatu hal. b Puisi Kamar dan Puisi Auditorium Puisi kamar ialah puisi yang cocok dibaca sendirian atau dengan satu atau dua orang pendengar saja di dalam kamar. Sedangkan puisi auditorium adalah puisi yang cocok untuk dibaca di auditorium, di mimbar yang jumlah pendengarnya dapat ratusan orang. c Puisi Fisikal, Platonik, Metafisikal Fisikal adalh puisi yang menggambarkan kenyataan apa adanya. Platonik adalah puisi yang berisi hal-hal yang bersifat spiritual atau kejiwaan. Metafisikal adalah puisi yang bersifat filosofis dan mengajak pembaca merenungkan kehidupan dan merenungkan Tuhan. d Puisi Subjektif dan Puisi Objektif Puisi subjektif adalah puisi yang mengungkapkan gagasan, pikiran, perasaan, dan suasana dalam diri penyair sendiri. Puisi Objektif adalah puisi yang mengungkapkan hal-hal di luar diri penyair itu sendiri. e Puisi Konkret Puisi konkret adalah puisi yang bersifat visual, yang dapat dihayati keindahan bentuk dari sudut penglihatan poems for the eve . commit to user 21 f Puisi Diafan, Gelap, dan Prismatis Puisi diafan adalah puisi polos, yaitu puisi yang kurang sekali menggunakan pengimajian, kata konkret dan bahasa figuartif, sehingga puisinya mirip dengan bahasa sehari-hari. Puisi gelap adalh puisi yang terlalu banyak majas, sehingga puisi itu menjadi gelap dan sukar ditafsirkan. Sedangkan puisi prismatis adalah puisi yang menyelaraskan kemampuan menciptakan majas, versifikasi, diksi, dan pengimajian sedemikian rupa sehingga pembaca tidak terlalu mudah menafsirkan makna puisinya. Namun pembaca tetap dapat menyelusuri maknanya. g Puisi Parnasian dan Puisi Inspiratif Puisi parnasian adalah puisi yang diciptakan dengan pertimbangan ilmu atau pengetahuan dan bukan didasari oleh inspirasi karena adanya mood dalam jiwa penyair. Puisi Inspiratif adalah puisi yang diciptakan berdasarkan mood atau passion, penyair benar-benar masuk ked lam suasana yang hendak dilukiskan. h Stansa Jenis puisi yang terdiri atas 8 baris. i Puisi Demonstrasi dan Pamlet Puisi demonstrasi adalah puisi yang melukiskan hasil refleksi demonstrasi dari mahasiswa dan pelajar. Pamlet adalah puisi yang menggunakan bahasa pamlet, yaitu puisi yang mengungkapkan ketidakpuasan pada keadaan, yang berisi protes spontan tanpa proses pemikiran atau perenungan yang mendalam. commit to user 22 j Alegori Puisi yang mengungkapkan cerita yang isinya dimaksudkan untuk memberikan nasihat tentang budi pekerti dan agama. Kemampuan Mengapresiasi Puisi Ditilik dari berbagai paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan mengapresiasi puisi adalah suatu kemampuan atau kecakapan mengenali, memahami puisi dengan sunggu-sungguh sehingga timbul pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis dan kepekaan perasaan yang baik terhadap puisi termasuk menikmati keindahan estetik yang ada di dalam puisi. Ginger Norton 2003, Colorado dalam Poetry Apprecia tion , melakukan penelitian yang berfokus pada pemahaman dan apresiasi puisi. Pengalaman puisi siswa melalui berbagai metode pengajaran seperti journal dan seni menghasilkan kesimpulan bahwa siswa memahami bagaimana membaca dan mengenali sastra sebagai catatan pengalaman manusia. Menurut Moody dalam Nurgiyantoro, 2010: 459-460 untuk mengetahui tingkat kemampuan mengapresiasi puisi, digunakan tes kesastraan. Pengukuran tes kemampuan mengapresiasi puisi dibagi menjadi empat kategori, yaitu 1 informasi, adalah pertanyaan-pertanyaan tentang pengetahuan dasar untuk memahami puisi; 2 konsep, yakni pertanyaan tentang persepsi sebuah puisi, 3 persperktif, yakni pertanyaan yang menyangkut pandangan terhadap sebuah karya puisi, 4 apresiasi, yakni, pertanyaan yang menyangkut aspek kesastraan dan kebahasaan, yang commit to user 23 mengarah pada kritik atas sebuah puisi, baik dalam unsur intrinsik maupun ekstrinsik puisi. Selain itu, dalam mengukur keberhasilan belajar aspek apresiasi puisi ini juga ditandai oleh kegiatan siswa dalam membaca puisi, memilih kegiatan berpuisi, keterlibatan dalam bergelut dengan puisi, dan sikap siswa terhadap puisi dan belajar puisi.

f. Aspek-aspek Penilaian Kemampuan Mengapresiasi Puisi