commit to user
56
pengatahuan, kemampuan, dan sikap yang terkait dengan kompetensi. Untuk mengetahui seberapa tingkat kefektivan suatu pembelajaran diukur dengan
membandingkan pendekatan yang lain. Hal ini dilakukan dengan membandingkan perolehan nilai dari kedua pendekatan yang dibandingkan.
Berdasarkan hal di atas, pendekatan
qua ntum lea rning
diasumsikaan memiliki tingkat keefektivan yang tinggi dalam pembelajaran apresiasi puisi
dibandingkan dengan pembelajaran ekspositori. Pendekatan
qua ntum lea rning
memiliki karakteristik keaktifan yang tinggi karena pembelajaran berlangsung secara nyaman dan santai dalam suasana orchestra. Siswa diberi kesempatan
untuk melatih kemampuan mengapresiai puisi, dapat saling memotivasi, dan meningkatkan kemampuan mengapresiasi puisi. Sebaliknya, pembelajaran dengan
pembelajaran ekspositori akan tampak berbeda. Pendekatan ini cenderung didominasi guru atau pembelajaran berpusat pada guru, sehingga siswa tidak
diberi kesempatan untuk berlatih mengapresiasi puisi, siswa pasif. Oleh karena itu, diduga kemampuan mengapresiasi puisi siswa yang belajar dengan
pendekatan
qua ntum lea rning
lebih baik daripada yang belajar dengan pendekatan ekspositori.
2. Perbedaan Kemampuan Mengapresiasi Puisi antara Siswa yang
Memiliki Minat Belajar Tinggi dan Siswa yang Memiliki Minat Belajar Rendah
Kegiatan pembelajaran yang efektif adalah kegiatan pembelajaran yang didorong oleh minat untuk menguasai suatu kompetensi atau kemampuan tertentu
untuk mengatasi masalah dalam pembelajaran. Dalam hal ini minat untuk
commit to user
57
menguasai suatu kemampuan tersebut akan mendorong pencapaian hasil belajar. Siswa yang memiliki minat belajar tinggi akan mencapai hasil belajar yang lebih
baik daripada siswa yang memiliki minat belajar rendah. Siswa yang memiliki minat belajar tinggi cenderung menganggap belajar
adalah kebutuhan untuk mencapai kompetensi atau kemampuan tertentu. Dalam hal ini siswa yang memiliki minat belajar rendah kurang mengerahkan
kemampuannya untuk mencapai prestasi yang baik. Begitu pula sebaliknya, siswa yang memiliki minat belajar rendah, kurang mampu mengerahkan kemampuan
yang dimilikinya untuk meraih keberhasilan. Dengan demikian siswa tersebut akan kesulitan dalam mengapresiasi prosa fiksi.
Minat belajar menjadi salah satu kunci keberhasilan siswa dalam pembelajaran mengapresiasi puisi, karena dapat menumbuhkan daya tarik belajar,
mempermudah pelaksanaan belajar, dan menyenangkan pembelajaran. Oleh karena itu, diduga kemampuan mengapresiasi puisi siswa yang memiliki minat
belajar tinggi lebih baik daripada siswa yang memiliki minat belajar rendah.
3. Interaksi antara Pendekatan Pembelajaran dan Minat Belajar terhadap
Kemampuan Mengapresiasi Puisi
Pemilihan pendekatan
qua ntum lea rning
diharapkan dapat menumbuhkan minat belajar pada siswa. Pengelolaan pembelajaran dengan pendekatan ini dapat
menimbulkan ketertarikan siswa untuk belajar. Pada akhirnya, siswa akan mengerahkan segenap kemampuannya dalam proses pembelajaran berdasarkan
inisiatif sendiri. Dalam proses situ, minat memegang peranan yang cukup sinergis. Jadi, ketika pembelajaran mengapresiasi puisi dengan pendekatan
qua ntum lea rning
berlangsung yang disertai minat belajar yang tinggi mengakibatkan
commit to user
58
efektivitas pembelajaran yang tinggi pula. Keduanya memiliki peluang yang besar untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran dalam pembelajaran apresiasi puisi.
Bertolak dari uraian di atas, diduga terdapat interaksi antara pendekatan
quantum lea rning
dan minat belajar terhadap kemampuan mengapresiasi puisi. Berdasarkan uraian di atas, kerangka berpikir penelitian ini dapat
dilukiskan sebagai berikut.
Gambar 1. Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Penelitian