Aspek-aspek Penilaian Kemampuan Mengapresiasi Puisi

commit to user 23 mengarah pada kritik atas sebuah puisi, baik dalam unsur intrinsik maupun ekstrinsik puisi. Selain itu, dalam mengukur keberhasilan belajar aspek apresiasi puisi ini juga ditandai oleh kegiatan siswa dalam membaca puisi, memilih kegiatan berpuisi, keterlibatan dalam bergelut dengan puisi, dan sikap siswa terhadap puisi dan belajar puisi.

f. Aspek-aspek Penilaian Kemampuan Mengapresiasi Puisi

Penilaian apresiasi puisi harus sejalan dengan tekanan atau titik berat utamanya, yakni pemahaman struktur fisik dan struktur batin puisi. Sehubungan dengan hal itu, pertanyaan-pertanyaan dalam rangka evaluasi pembelajaran puisi dikategorikan ke dalam beberapa tingka t . Sesuai pendapat Moody dalam Nurgiyantoro, 2001: 341-346, mengategorikan evaluasi pembelajaran sastra puisi menjadi empat tingkatan,yaitu tes kesastraan tingkat informasi, tes kesastraan tingkat konsep, tes kesastraan tingkat perspektif, dan tes kesastraan tingkat apresiasi. 1. Tes kesastraan tingkat informasi Tes ini digunakan untuk mengungkap kemampuan siswa yang berkaitan dengan hal-hal pokok yang berkenaan dengan sastra, baik yang menyangkut tentang data-data tentang suatu karya maupun data-data lain yang dapat dipergunakan untuk membantu penafsiran. Data-data yang dimaksud berhubungan denga pertanyaan-pertanyaan apa yang terjadi, di mana, kapan, berapa, nama, dan sebagainya. Butir-butir soal yang commit to user 24 dimaksud untuk mengukur pengetahuan siswa tentang informasi sama halnya dengan tes tingkat ingatan. 2. Tes kesastraan tingkat konsep. Tes ini berkaitan dengan bagiamana data-data atau unsur-unsur karya sastra itu diorganisasikan. Masalah yang dimaksud anatara lain berupa: apa saja unsur-unsur yang terdapat dalam puisi, apa efek pemilihan unsur itu, mengapa pengarang memilih unsur seperti itu, dan sebagainya. Untuk dapat mengerjakan butir-butir soal tingkat konsep, di samping perlu mempunyai bekal teoretis, siswa harus membaca karya dengan disertai sikap kritis dan analitis. 3. Tes kesastraan tingkat perspektif. Tes tingkat ini berkaitan dengan pandangan siswa sehubungan dengan karya sastra yang dibacanya. Tes tingkat perspektif ini menuntut siswa untuk mampu menghubungkan antara sesuatu yang ada dalam karya sastra dengan sesuatu yang berada di luar karya itu. Masalah-masalah yang dipersoalkan dalam tes tingkat ini antara lain: apa manfaat karya sastra ini, apa kesesuaian dengan realitas kehidupan, kesimpulan apa yang dapat diambil dari karya tersebut, dan sebagainya. 4. Tes kesastraan tingkat apresiasi. Pada tingkat apresiasi ini siswa diberi tugas mengenali dan memahami bahasa sastra melalui ciri-cirinya dan membandingkan efektivitasnya dengan penuturan bahasa secara umum untuk pengungkapan hal yang kurang lebih sama. Tes pada tingkat apresiasi ini antara lain menyangkut commit to user 25 hal-hal seperti: mengapa pengarang justru memilih bentuk, kata, atau ungkapan yang seperti itu, apa efek pemilihan bentuk, kata ungkapan, kalkimat, dan gaya bagi karya tersebut, jenis atau ragam bahasa apa yang digunakan dalam karya tersebut, dan sebagainya.

g. Apresiasi Puisi di Kelas VII SMP