commit to user
10
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan lebih luas cakupan pengertiannya daripada
keterampilan. Kemampuan kompetensi adalah sekumpulan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai yang dihasilkan dari kecakapan, kesanggupan,
kebiasaan berpikir dan bertindak yang berpengaruh terhadap peran, perbuatan, prestasi, serta kerja seseorang.
b. Pengertian Apresiasi
Pembelajaran sastra pada kenyataannya tidak semenarik mata pelajaran lain, seperti telah diuraikan pada bab pendahuluhan. Tujuan pembelajaran
apresiasi sastra belum membuahkan hasil yang optimal. Hal ini disebabkan oleh asumsi siswa bahwa pembelajaran bahasa dan sastra itu tidak semenarik
pembelajaran mata pelajaran lain, seperti yang diungkapkan oleh Mukhlis A. Hamid 1996: 1, bahwa pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai
jenjang pendidikan selama ini sering dianggap kurang penting dan dianaktirikan oleh para guru, apalagi guru yang pengetahuan dan apresiasi
sastranya kurang. Akibatnya, mata pelajaran yang idealnya menarik dan besar sekali manfaatnya bagi para siswa disajikan kering, kurang hidup, dan
cenderung kurang mendapat tempat dihati siswa. Sesuai kurikulum yang baru, yaitu kurikulum 2006 atau KTSP, siswa
dituntut menguasai kemampuan berbahasa dan bersastra. Hal itu sesuai dengan pendapat Endraswara Suwardi 2003: 44 bahwa kedudukan pembelajaran
sastra sejajar dengan bidang keterampilan berbahasa. Esensi pembelajaran
commit to user
11
sastra ialah keterampilan berbahasa Indonesia, seperti yang diungkapkan oleh Andayani 2008: 6.
Kemampuan bersastra mencakup aspek apresiasi, ekspresi, dan kreasi. Istilah apresiasi dikatakan oleh Aminuddin 2010: 34 berasal dari bahasa Latin
a pr ecia tio
, Aminuddin 2010: 35-36 juga mengungkapkan bahwa kegiatan apresiasi dapat
tumbuh dengan baik apabila pembaca mampu menumbuhkan rasa akrab dengan teks sastra, menumbuhkan sikap sungguh-sungguh serta melaksanakan
kegiatan apresiasi itu sebagai bagian dari hidupnya, sebagai sesuatu kebutuhan yang mampu memuaskan rohaninya. Senada dengan pendapat tersebut, Jakob
Sumarjo dan Saini 1988: 173 menyatakan bahwa dalam hubungannya dengan sastra dan peristiwa sastra, kata apresiasi mengandung pengertian memahami,
menikmati, dan menghargai atau menilai. Apresiasi mempunyai empat tingkat kegiatan, yaitu 1 tingkat
menggemari, 2 tingkat menikmati, 3 tingkat mereaksi, dan 4 tingkat produktif Disick, 1975 dalam Herman J. Waluyo, 2002: 45. Jika seseorang
mengapresiasi puisi baru pada tingkat menggemari, keterlibatan batinnya belum begitu kuat, karena pada tingkat ini seseorang hanya senang membaca
atau mendengarkan pembacaan puisi. Pada tingkat menikmati, keterlibatan batin pembaca terhadap puisi semakin mendalam. Pembaca akan ikut sedih,
terharu, bahagia, dan sebagainya ketika membaca puisi. Kemudian pada tingkat mereaksi, sikap kritis terhadap puisi menonjol karena ia telah mampu
menafsirkan dengan seksama dan mampu menilai baik buruk sebuah puisi.
commit to user
12
Pembaca mampu menunjukkan letak keindahan puisi dan kekurangan puisi. Pada tingkat produktif, seseorang mampu menghasilkan menulis, mengkritik,
mendeklamasikan, dan membuat resensi puisi. Berpijak dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa apresiasi
adalah kegiatan memahami, menikmati, dan menghargai sebuah karya sastra.
c. Pengertian Puisi