Established Equivalent Partikularisasi Particularization

75 15. 18N2 32. 24N5 16. 02N3 33. 25N5 17. 11N3

1.5 Established Equivalent

Dengan menggunakan teknik ini, penerjemah cenderung menggunakan istilah atau ekspresi yang telah dikenal luas, baik menurut kamus maupun dalam penggunaan sehari-hari. Penggunaan kata-kata atau istilah yang lebih familiar itu diharapkan dapat memperjelas pesan yang ingin disampaikan. Dalam pembahasan data, tercatat beberapa kalimat yang menggunakan teknik established equivalent. Kalimat-kalimat tersebut adalah: Tabel 9: Daftar Data dengan Teknik Established Equivalent No. No. Data BSu BSa 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 21N1 15N3 21N4 26N4 03N5 07N5 08N5 15N5 Motherland UN atomic watchdog Prime Minister United Nations caravan Netherlands Britain United States Ibu pertiwi Badan Energi Atom Internasional IAEA Perdana Menteri PBB mobil karavan Belanda Inggris Amerika Serikat Penggunaan istilah ―Badan Energi Atom International IAEA‖ pada data 15N3 sebagai padanan istilah ―the UN atomic watchdog‖, merupakan contoh penerapan teknik established equivalent. Badan pengawas atom PBB, secara internasional dikenal dengan nama IAEA International Atomic Energy Agency – Encarta World English Dictionary. Dalam BSa bahasa Indonesia, IAEA dikenal sebagai Badan Energi Atom Internasional. Frasa ―Prime Minister‖ pada data 21N4 jika diterjemahkan kata demi kata menjadi ―Menteri Utama‖. Namun, 76 istilah Prime Minister menurut makna kamus ataupun menurut pemakaian kata secara lazim, memang diterjemahkan Perdana Menteri. Penerjemahan nama negara kedalam bahasa Indonesia menjadi contoh yang jelas dan sering dijumpai dalam pemakaian teknik Established Equvalent. Nama suatu negara yang berlaku internasional, seringkali disesuaikan dengan nama yang lazim digunakan di Indonesia.

1.6 Partikularisasi Particularization

Dengan teknik ini, penerjemah cenderung menggunakan istilah yang lebih spesifik dari istilah BSu yang bersifat umum. Teknik ini merupakan kebalikan dari teknik generalisasi generalization. Dalam pembahasan data, terdapat beberapa kalimat yang menggunakan teknik partikularisasi. Kalimat yang memiliki teknik partikularisasi, diantaranya adalah: No. Data BSu BSa 05N1 06N1 05N3 14N3 China the island The Protocol Iran Beijing wilayah Taiwan Protokol Kyoto Teheran Penggunaan nama ibukota untuk mewakili suatu negara, merupakan contoh penggunaan teknik partikularisasi. dalam hal ini seluruh negara diwakili oleh satu kota saja. penambahan informasi guna mempersempit objek yang disampaikan, sehingga lebih jelas, merupakan teknik partikularisasi. Misalnya kata ―protocol‖ ang diterjemahkan menjadi ―Protokol Kyoto‖, merupakan wujud membuat objek menjadi lebih spesifik. Teknik partikularisasi juga didukung oleh 77 kecermatan pengamatan kohesi antar kalimat dalam sebuah teks, sehingga langkah membuat spesifik tersebut tidak menyebabkan pergeseran pesan. Berikut adalah rekapitulasi kalimat terjemahan yang menggunakan teknik partikularisasi: Tabel 10: Daftar Data dengan Teknik Partikularisasi No No. Data 10. 13N3 1. 05N1 11. 14N3 2. 06N1 12. 15N3 3. 14N1 13. 20N3 4. 19N1 14. 11N4 6. 04N2 15. 12N4 7. 10N2 16. 21N4 8. 02N3 17. 10N5 9. 04N3 18. 13N5

1.7 Generalisasi