Proses Penerjemahan di Koran Proses Penerjemahan di Koran Seputar Indonesia

12 Berdasarkan bagan tersebut, proses terjemahan terdiri dari 3 langkah: 1. Tahap analisis. Pada tahap ini, penerjemah menganalisis teks BSu dalam hal hubungan gramatikal, makna kata dan rangkaian kata-kata, untuk memahami makna atau isi teks BSu secara keseluruhan. 2. Tahap transfer. Pada tahap ini, makna teks BSu yang telah dipahami, ditransfer dalam pikiran penerjemah. 3. Tahap restrukturisasi. Pada tahap ini, makna yang telah dipahami tersebut, disusun kembali ke dalam BSa, sesuai kaidah yang berlaku dalam BSa.

2.2 Proses Penerjemahan di Koran

Proses penerjemahan yang berlaku di koran juga mengikuti ketentuan proses penerjemahan secara umum. Bedanya adalah, bahwa proses penerjemahan yang terjadi di sebuah institusi media, tentu saja banyak dipengaruhi oleh nilai- nilai jurnalistik, visi dan misi, gaya bahasa dan gaya penulisan serta paradigma dari sebuah institusi media. Karena aspek-aspek itulah, proses penerjemahan di koran lebih kompleks daripada proses penerjemahan secara umum. Wartawan penerjemah yang terlibat dalam penerbitan berita Internasional telah terlebih dahulu melakukan rapat dengan tim untuk menentukan topik berita yang akan diangkat. Diantara berbagai situs penyedia berita, wartawan akan memilih topik mana yang paling terkini dan teraktual. Untuk berita yang sifatnya sangat terkini, dan sangat cepat perkembangannya, wartawan penerjemah diberikan deadline hanya dengan hitungan jam, untuk menyelesaikan tugasnya. 13

2.3 Proses Penerjemahan di Koran Seputar Indonesia

Perlu ditegaskan kembali bahwa dalam penelitian ini, yang menjadi kajian adalah kalimat terjemahan yang terbit di koran, yang telah mengalami editing oleh redaktur. Berikut adalah alur kerja penerjemahan di koran Sindo: Bagan 2: Proses Kerja Penerbitan Berita Internasional di koran Sindo Proses penerjemahan di koran Sindo, diawali dengan rapat informal yang dipimpin redaktur, yang diikuti dengan penugasan kepada wartawan untuk Teks BSu Mencari sumber berita Naskah berita Penerjemahan oleh wartawan Editing oleh RedakturAsisten Redaktur Editor Bahasa Layout Desain Koreksi oleh Asisten Redaktur Dicetak Acc. oleh Redaktur Percetakan Berita di koran 14 mencari berita terbaru dari sebuah isu. Wartawan kemudian memulai tugas tersebut dengan mengumpulkan sumber – sumber berita dari beberapa kantor berita asing, dengan mempertimbangkan : angle sudut pandang kantor berita, serta keberpihakan media asing dan keberpihakan pembaca dalam sebuah isu. Penggunaan beberapa sumber dianggap perlu utuk mengikuti alur cerita sumber utama dan untuk memperlengkap detail. Pemotongan kalimat-kalimat pada teks BSu menjadi hal yang sangat lazim ditemui dalam penerjemahan di media manapun. Penggunaan lebih dari 1 teks berita sumber, tentu saja mengharuskan penerjemah untuk tidak menerjemahkan semua kalimat pada teks sumber. Alasan utama adalah masalah keterbatasan space. Sebuah teks headline dibatasi minimal 3000 karakter tanpa spasi dan maksimal 4000 karakter tanpa spasi. Disamping itu, menurut salah seorang wartawan, pemotongan kalimat teks sumber didasarkan oleh tingkat pentingnya berita. Misalnya, jika kalimat – kalimat di bagian tengah teks hanya menjelaskan pengulangan isi dari teks bagian awal, maka kalimat tersebut dihilangkan. Pemotongan kalimat BSu juga dilakukan guna lebih fokus terhadap satu pokok berita, sehingga info tambahan yang tidak terkait dengan pokok berita yang disampaikan tidak diterjemahkan. Kalimat – kalimat dibagian akhir teks tidak selalu dihilangkan karena kadangkala kalimat tersebut menjelaskan rincian, sehingga dianggap penting. Wartawan tersebut juga mengatakan bahwa alur logika teks asing kadang – kadang meloncat – loncat dari awal ke akhir teks. Dalam hal inilah wartawan yang akan menilai kalimat yang mana yang akan dihilangkan dan dipertahankan. 15 Setelah mendapat teks BSu, wartawan mulai menerjemahkan. Proses penerjemahan memerlukan waktu yang relatif lebih singkat dibanding dengan proses pencarian sumber berita. Waktu yang diperlukan untuk menerjemahkan berkisar 30 menit sampai 1,5 jam, tergantung pengalaman masing – masing penerjemah. Semakin berpengalaman seorang penerjemah, semakin cepat dia menerjemahkan. Alat bantu yang biasa digunakan adalah kamus bahasa Inggris, didukung dengan pemahaman tentang idiom – idiom khusus dan pemahaman terhadap serapan kata asing ke kata Indonesia. Wartawan melaksanakan tugas menerjemahkan dengan berbagai peraturan dan kebijakan institusi media. Penerjemahan judul, misalnya, dipatok space sekitar 2 sampai 5 kata, lebih dari itu tidak bisa dimuat di koran. Ketika judul di naskah asli tidak menarik, diperbolehkan membuat judul sendiri yang lebih menarik pembaca, yang tetap sesuai dengan isi berita. Jadi tidak harus sama dengan judul pada teks aslinya. Setelah penerjemahan dan penulisan oleh wartawan lengkap, naskah tersebut akan diperiksa oleh asisten redaktur atau redaktur untuk diedit dari sisi alur logika, kebenaran penerjemahan, hingga ketepatan penulisan kata – kata serapan. Hasil tulisan yang sudah diedit oleh asisten redaktur redaktur, masuk ke bagian editor bahasa untuk diedit kembali hingga mengurangi kesalahan penulisan kata. Setelah diedit oleh editor bahasa, naskah berita akan masuk ke bagian layout desain. Berikutnya, naskah di print untuk dikoreksi lagi oleh asisten 16 direktur. Hasil koreksi kemudian diberikan kepada redaktur untuk disetujui masuk ke bagian percetakan. Akhirnya terbitlah koran dari percetakan.

3. Metode, Strategi, Teknik dan Masalah Penerjemahan