Aspek Ekstralinguistik Extra-linguistic Aspect

84 kesepadanan makna, karena sangat sedikit kalimat yang kurang akurat karena ketidaktepatan susunan kata. Dalam pembahasan tentang terjemahan berita Internasional di koran Seputar Indonesia ini, aspek tekstual terlihat memiliki pengaruh besar terhadap terjemahan. Hal ini terbukti dengan banyaknya data yang menunjukkan perbedaan aliran informasi tematik antara kalimat BSu dan BSa. Perbedaan tematik ini terdapat pada kalimat terjemahan bernilai 2, serta pada banyak kalimat terjemahan yang bernilai 3. Selain itu, juga terdapat pengubahan susunan kalimat dalam sebuah teks. Hal ini disebabkan karena logika teks sumber kadang meloncat- loncat, sehingga wartawan merasa perlu melakukan pengubahan guna menjaga koherensi antar kalimat.

2.3 Aspek Ekstralinguistik Extra-linguistic Aspect

Aspek ekstralinguistik meliputi masalah budaya, tematik dan ensiklopedik. Aspek ekstralinguistik juga melibatkan pengetahuan tentang teori penerjemahan dan pengetahuan tentang jurnalisme, yang dalam hal ini menjadi satuan kerja wartawan. Masalah budaya meliputi pengetahuan dua budaya bicultural knowledge , yakni budaya BSu dan BSa. Masalah tematik yang dimaksud dalam aspek ekstralinguistik ini berbeda dengan tematik dalam aspek tekstual-linguistik. Disini tematik yang dimaksud adalah pengetahuan tentang tema atau topik yang dibahas dalam teks BSu. Sementara aspek ensiklopedik merupakan pengetahuan umum tentang berbagai bidang. 85 Aspek ekstralinguistik terbukti cukup berpengaruh terhadap tingkat kesepadanan makna. Pengetahuan dua budaya yang dimiliki penerjemah membuatnya dapat menerapkan teknik penerjemahan dengan tepat, misalnya penggunaan established equivalent, partikularisasi maupun generalisasi. Dari hasil wawancara dengan wartawan memang disebutkan bahwa pengetahuan tentang idiom ataupun peristilahan tertentu aspek tematik-ekstralinguistik merupakan modal yang harus dimiliki wartawan penerjemah dalam proses kerja di institusinya. Tanpa pengetahuan tersebut, penerjemah tidak akan dapat memilih kata yang tepat untuk memberikan padanan untuk istilah tertentu. Aspek ekstralinguistik yang berupa kebijakan institusi media terbukti memiliki pengaruh yang besar terhadap terjemahan. Misalnya kebijakan mengenai space berita, yang sangat mempengaruhi penerjemahan judul. Kaidah tentang struktur dan fungsi teks berita secara teoretis, memberi masukan penting bagi penerjemah tentang bagian inti bagian yang harus ada dan bagian pelengkap sebuah teks berita. Dengan demikian penerjemah akan dapat dengan cermat memilih bagian mana dari teks berita yang harus dipertahankan, dan bagian mana yang dapat dihilangkan. Hal ini tentu saja sangat berpengaruh terhadap ketepatan pemilihan teknik penerjemahan yang akhirnya mempengaruhi kesepadanan makna. Dalam pembahasan data, aspek pengetahuan tematik pada beberapa contoh justru berdampak buruk terhadap proses kerja penerjemah. Pengetahuan penerjemah tentang topik berita yang ditulisnya, seringkali mendorongnya untuk memberikan penambahan informasi yang menyebabkan berkurangnya keakuratan 86 pesan. Hal itu terbukti pada beberapa data yang dinilai kurang akurat karena penambahan informasi yang tidak terdapat di BSu. Namun, tidak juga dipungkiri bahwa pengetahuan wartawan tentang berita yang ditulisnya, membuatnya akurat melakukan pemilihan kata sebagai padanan yang tepat.

3. Kesepadanan Makna