Trianggulasi Sumber Validasi Data

51 kesepadanan makna. Dari hasil analisis dokumen, ditemukan beragam hal yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penelitian.

F. Validasi Data

Guna menjamin reliabilitas penelitian, terdapat beberapa cara pengembangan validitas. Trianggulasi merupakan cara yang paling lazim untuk peningkatan validitas dalam penelitian kualitatif Sutopo, 2006: 92. Penelitian ini menggunakan dua jenis trianggulasi, yaitu trianggulasi sumber dan trianggulasi metode.

1. Trianggulasi Sumber

Teknik trianggulasi sumber mengarahkan peneliti agar dalam mengumpulkan data, wajib menggunakan beragam sumber data berbeda yang tersedia. Dengan demikian, data yang sejenis akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber yang berbeda Sutopo, 2006: 93. Dalam penelitian ini, data digali dari dua sumber, yaitu dokumen dan informan. Dokumen yang dimaksud, adalah teks terjemahan dan teks asli berita. Sedangkan informan yang dimaksud adalah tim redaksi Sindo yang terlibat dalam penerbitan berita Internasional, dan juga rater yang ikut menilai kesepadanan makna terjemahan. Dalam trianggulasi sumber, hasil analisis kesepadanan makna terjemahan faktor objektif dibandingkan dengan hasil wawancara dengan informan dan rater faktor genetik. Perpaduan analisis faktor objektif dengan faktor genetik tersebut 52 merupakan paduan yang tepat dalam menilai kualitas terjemahan, dimana penerjemah telah melakukan proses decision making. wawancara informan data analissi dokemen dokumen arsip observasi aktivitas perilaku Bagan 5: Trianggulasi Sumber Sutopo, 2006: 94 2. Trianggulasi Metode Teknik trianggulasi metode mengkaji satu sumber dengan metode yang berbeda. Pada penelitian ini, trianggulasi metode dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam, analisis dokumen dan observasi berperan pasif. Analisis dokumen dilakukan dengan membaca secara teliti hasil teks terjemahan yang terbit di koran Sindo. Teks tersebut dianalisis kesepadanan maknanya, dengan berdasarkan standar tingkat keakuratan penyampaian pesan. Untuk bagian-bagian teks yang masih meragukan, ditandai dahulu untuk kemudian diamati lagi, ataupun ditanyakan pada informan. Wawancara dengan informan dilakukan guna mencari tahu alasan dibalik informasi yang diberikan informan, ataupun alasan-alasan dibalik pengambilan keputusan. Selain dengan wawancara mendalam dan analisis dokumen, data juga dimantapkan dengan observasi berperan pasif. Dengan demikian dapat diketahui hubungan antara teks terjemahan serta apa yang dikatakan wartawan, dengan hal-hal yang terlibat selama proses penerjemahan. kuesioner data wawancara sumber data observasi Bagan 6: Trianggulasi Metode Sutopo, 2006: 96 53

G. Teknik Analisis Data