Strategi Penerjemahan Teknik Penerjemahan

18

3.2 Strategi Penerjemahan

Metode apapaun yang dipilih, penerjemah akan selalu menghadapi masalah dalam proses penerjemahan baik karena ada unit-unit tertentu yang memang sulit, atau karena kurangnya pengetahuan dan ketrampilan penerjemah. Dalam kondisi inilah diperlukan strategi penerjemahan, yang didefinisikan Molina Albir sebagai ―the procedures conscious or unconscious, verbal or non- verbal used by the translator to solve the problems that emerge when carrying out the translation process with a particular objective in mind ‖ 2002:508. Strategi merupakan prosedur yang disadari atau tidak, verbal atau non-verbal, yang digunakan oleh penerjemah untuk menyelesaikan masalah yang muncul saat menerjemahkan, dengan tujuan tertentu. Strategi menyangkut unit-unit mikro. Newmark menyampaikan berbagai strategi penerjemahan, yang disebutnya sebagai ―translation procedures‖. Diantara beberapa strategi penerjemahan yang dikemukakan oleh Newmark adalah: Naturalisation, Cultural equivalent, Functional equivalent, Descriptive equivalent, Synonymy, Shifts or Transpositions, Modulation, Compensation, Componential analysis, Reduction and expansion, Paraphrase, Notes, Addition, Glosses. Suryawinata dan Haryanto, dengan banyak mengutip dari pemikiran Newmark tersebut, membagi berbagai strategi penerjemahan menjadi dua jenis utama: Strategi Struktural dan Strategi Semantis 2000: 67. Strategi Struktural, meliputi: 1 Penambahan; 2 Pengurangan; 3 Transposisi. Sedangkan Strategi Semantis meliputi: 1 Pungutan; 2 Padanan Budaya; 3 Padanan Deskriptif dan 19 Analisis Komponensial; 4 Sinonim; 5 Terjemahan Resmi; 6 Penyusutan dan Perluasan; 7 Penambahan; 8 Penghapusan dan 9 Modulasi.

3.3 Teknik Penerjemahan

Dari ketiga peristilahan yang dibahas dalam bagian ini, teknik dan strategi merupakan dua istilah yang seringkali membingungkan. Baik strategi maupun teknik berada pada tataran mikro. Keduanya merupakan hal penting dalam penyelesaian masalah yang muncul dalam proses penerjemahan. Strategi membuka cara menemukan solusi yang tepat, dan solusi ini diwujudkan dengan menggunakan teknik tertentu. ―Strategies and techniques occupy different places in problem solving: strategies are part of the process, techniques affect the result ‖ Molina Albir, 2002:508. Jadi perbedaan mendasar antara strategi dan teknik adalah, bahwa strategi merupakan bagian dari proses, sementara teknik dapat dilihat dari produk. Teknik penerjemahan bersifat praktis, berbeda dengan metode yang bersifat normatif. Teknik penerjemahan secara langsung berkaitan dengan permasalahan praktis penerjemahan dan pemecahannya Machali, 2000:77. Dalam kaitan dengan analisis terjemahan, Albir dan Molina mendefinisikan teknik penerjemahan sebagai berikut: ―We define translation techniques as procedures to analize and classify how translation equivalence w orks” 2002: 509. Dari definisi ini, tidaklah mengherankan jika pembahasan tentang kesepadanan terjemahan seringkali dikaitkan dengan teknik penerjemahan, meskipun teknik penerjemahan bukanlah satu-satunya kategori yang digunakan untuk menganalisis kesepadanan makna terjemahan. Teknik penerjemahan memilki 5 ciri khas utama: 20 1. Mempengaruhi hasil terjemahan 2. Diklasifikasikan dengan membandingkan dengan teks aslinya 3. Mempengaruhi unit mikro teks 4. Bersifat diskursif dan kontekstual 5. Bersifat fungsional Tabel 1: Classification of translation techniques Molina Albir, 2002:511 Adaptation Baseball E Futbol Sp Amplification ARamadan, the Muslim month of fasting E Borrowing Pure: Lobby E  Lobby Sp Naturalized: Meeting E  Mitin Sp Calque Ecole normale F  Normal School E Compensation I was seeking thee, Flathead E  En verite, c‘est bien toi que je cherche, O Tete-Plate F Description Panetton I  The traditional Italian cake eaten on New Year‘s eve E Discursive creation Rumble fish E  La ley de la calle Sp Established equivalent They are as like as two peas E  Se parecen como dos gotas de agua Sp Generalization Guichet, fenetre, devanture F fi Window E Linguistic amplification No way E  De ninguna de las maneras Sp Linguistic compression Yes, so what? E  Y? Sp Literal translation She is reading E  Ella esta leyendo Sp Modulation A  You are going to have a child Sp Particularization Window E  Guichet, fenetre, devanture F Reduction Ramadan, the Muslim month of fasting Sp  A Substitution linguistic, paralinguistic Put your hand on your heart A  Thank you E Transposition He will soon be back E  No tardara en venir Sp Variation Introduction or change of dialectical indicators, changes of tone, etc. 1 Adaptasi Adaptation: mengganti elemen budaya BSu dengan BSa. Misal: BSu: cricket bahasa Inggris BSa: kasti bahasa Indonesia 21 2 Amplifikasi Amplification : menyampaikan detil yang tidak terdapat dalam BSu, yang dapat berwujud informasi atau parafrase yang bersifat eksplisit. Delisle menyebutnya addition penambahan. Misal: BSu: Ramadan bahasa Arab, BSa: Ramadan, the Muslim month of fasting bahasa Inggris 3 Peminjaman Borrowing : mengambil kata atau ekspresi langsung dari bahasa lain. Peminjaman ini berbentuk peminjaman murni pure borrowing dan peminjaman dengan penyesuaian naturalized borrowing. Misal: BSu: artistic bahasa Inggris BSa: artistik bahasa Indonesia  peminjaman dengan penyesuaian BSu: reshuffle bahasa Inggris BSa: reshuffle bahasa Indonesia  peminjaman murni 4 Calque : penerjemahan secara literal atas kata atau frase dari bahasa asing, yang dapat berwujud leksikal atau struktural. Misal: BSu: primary school bahasa Inggris BSa: sekolah dasar bahasa Indonesia 5 Kompensasi compensation : memperkenalkan elemen informasi BSu yang mengandung efek stilistika ke dalam BSa. Misal: BSu = Man attempts, the will of God prevails bahasa Inggris BSa = Manusia berusaha, kehendak Tuhan berkuasa bahasa Inggris 6 Deskripsi Description : mengganti sebuah istilah atau ekspresi, dengan sebuah deskripsi bentuk dan atau fungsinya. Misal: BSu: panetton bahasa Italia BSa: traditional Italian cake eaten on New Year’s eve‖ bahasa Inggris 7 Discursive Creation : menampilkan kesepadanan sementara yang tidak terduga atau keluar dari konteks. Ini banyak dijumpai dalam penerjemahan judul. Misal: BSu: Rumble Fish judul film berbahasa Inggris 22 BSa: La ley de la calle bahasa Spanyol 8 Established Equivalent : menggunakan istilah atau ekspresi yang dikenal dalam kamus atau penggunaan sehari-hari sebagai padanan dalam BSa. Misal: BSu: Attorney General bahasa Inggris BSa: Jaksa Agung bahasa Indonesia 9 Generalisasi Generalization : menggunakan istilah yang lebih umum dan lebih netral. Misal: BSu: mansion bahasa Inggris BSa: rumah bahasa Indonesia 10 Linguistic Amplification : menambahkan elemen linguistik. Teknik ini sering digunakan dalam penerjemahan lisan konsekutif dan sulih suara. Misal: BSu: ―Shall we?‖ bahasa Inggris BSa: ―Bisa kita berangkat sekarang?‖ bahasa Indonesia 11 Linguistic Compression : mensintesa unsur-unsur linguistik dalam BSa. Ini sering digunakan dalam penerjemahan lisan simultan dan sub-titling. Misal: BSu: ―I want you to know‖ bahasa Inggris BSa: ―Ketahuilah‖ bahasa Indonesia 12 Literal Translation : menerjemahkan kata atau ekspresi secara kata per kata. Misal: BSu: Ministry of Education bahasa Inggris BSa: Departemen Pendidikan bahasa Indonesia 13 Modulasi Modulation : mengubah sudut pandang, fokus atau kategori kognitif dalam kaitan dengan BSu, bisa bersifat leksikal atau struktural. Misal: BSu: He denied stealing the wallet bahasa Inggris BSa: Dia tidak mengakui telah mencuri dompet bahasa Indonesia 14 Partikularisasi Particularization : menggunakan istilah yang lebih spesifik atau konkret dalam BSa. 23 Misal: BSu: Developed countries rejected the protocol bahasa Inggris BSa: Negara maju menolak Protokol Kyoto bahasa Indonesia 15 Reduksi Reduction : mengurangi elemen tertentu dari BSu. Reduksi juga disebut pengurangan atau penghilangan. Teknik ini merupakan kebalikan dari teknik amplifikasi. Misal: BSu: Ramadan, the Moslem month of fasting bahasa Inggris BSa: Ramadan bahasa Indonesia 16 Subtitusi Subtitution : mengubah elemen linguistik ke dalam paralinguistic atau sebaliknya. Teknik ini sering digunakan dalam penerjemahan lisan. Misal: BSu: Gestur menundukkan kepala bahasa Indonesia BSa: Kata ―shy‖ bahasa Inggris 17 Transposisi Transposition : mengubah sebuah kategori gramatikal dalam kaitannya dengan BSu. Misal: BSu: Beny dimarahi ayah bahasa Indonesia BSa: Father got angry with Beny bahasa Inggris 18 Variasi Variation : mengubah elemen linguistik atau paralinguistik misalnya: intonasi dan gestur yang mempengaruhi aspek-aspek variasi linguistik: pengubahan ton secara tekstual, gaya, dialek sosial, dialek gegrafis, dan lain-lain. Misal: Mengubah ton ketika menerjemahkan novel untuk anak-anak Berbagai teknik penerjemahan yang disampaikan Molina dan Albir diperlengkapi oleh beberapa teknik yang disampaikan oleh pakar lain. Contohnya adalah teknik Addition vs. Omission yang disampaikan oleh Delisle 1993. Delisle menyebut addition dan omission sebagai translation error. Teknik ini tepat untuk melengkapi teknik amplifikasi dan reduksi dari Molina dan Albir. 24

19. Addition