Aspek Linguistik Linguistic Aspect

83

2.2 Aspek Linguistik Linguistic Aspect

Aspek linguistik meliputi masalah leksikal, sintaktik dan tekstual. Masalah leksikal merupakan masalah yang terkait dengan pemilihan kata perbendaharaan kata. Masalah sintaktik terkait dengan penyusunan beberapa kata di dalam kalimat. Sedangkan aspek tekstual terkait dengan satuan dasar bahasa dalam penggunaan. Dengan kata lain, aspek tekstual terkait dengan pembahasan kalimat sebagai bagian dari teks. Aspek tekstual tampak pada struktur yang melibatkan tema, yaitu struktur tematik dan aliran informasi. Dari hasil analisis data, ditemukan bahwa aspek linguistik yang berupa ketepatan pemilihan kata lexical choice merupakan penyebab utama ketidak- akuratan kalimat terjemahan. Mayoritas kalimat terjemahan bernilai 4 disebabkan karena kesalahan terjemahan, yang berarti, penerjemah tidak mampu memilih kata yang tepat untuk memberikan padanan terhadap kata atau frase pada BSu. Sebaliknya, pemilihan leksikal yang tepat juga banyak berperan dalam mencapai kalimat terjemahan dengan nilai maksimal nilai 1. Semua kalimat dengan tingkat kesepadanan makna yang tinggi, dihasilkan dari pemilihan kata yang tepat, sehingga menghasilkan padanan yang tepat antara BSu dengan BSa. Ketepatan pemilihan padanan juga didukung oleh ketepatan sintaktik penyusunan kata dalam kalimat. Pengetahuan linguistik penerjemah tentang word order dalam BSu dan BSa membuat penerjemah dapat menyusun kata-kata dengan susunan yang tepat, sehingga mampu menampilakan padanan yang tepat. Secara keseluruhan, aspek sintaktik ini memberi efek positif terhadap tingkat 84 kesepadanan makna, karena sangat sedikit kalimat yang kurang akurat karena ketidaktepatan susunan kata. Dalam pembahasan tentang terjemahan berita Internasional di koran Seputar Indonesia ini, aspek tekstual terlihat memiliki pengaruh besar terhadap terjemahan. Hal ini terbukti dengan banyaknya data yang menunjukkan perbedaan aliran informasi tematik antara kalimat BSu dan BSa. Perbedaan tematik ini terdapat pada kalimat terjemahan bernilai 2, serta pada banyak kalimat terjemahan yang bernilai 3. Selain itu, juga terdapat pengubahan susunan kalimat dalam sebuah teks. Hal ini disebabkan karena logika teks sumber kadang meloncat- loncat, sehingga wartawan merasa perlu melakukan pengubahan guna menjaga koherensi antar kalimat.

2.3 Aspek Ekstralinguistik Extra-linguistic Aspect