Teknik Sampling Teknik Analisis Data

48 a. personel bagian redaksi Internasional koran Sindo, yang terdiri dari: a wartawan yang bertugas menerjemahkan berita-berita Internasional b redaktur halaman Internasional koran Sindo b. rater terjemahan. Ahli dalam bidang penerjemahan yang membantu menilai kualitas terjemahan.

D. Teknik Sampling

Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Peneliti melakukan cuplikan terhadap sumber data, yang dilakukan dengan beberapa pertimbangan. Pengambilan sampel berita didasarkan pada keberagaman berita serta pertimbangan tentang banyaknya pemotongan yang dilakukan wartawan penerjemah terhadap teks aslinya. Berita yang dipilih sebagai sampel adalah berita dengan topik yang berbeda-beda. Berita yang diterjemahkan dari teks BSu yang terlalu banyak dipotong, tidak digunakan sebagai sampel. Berita yang digunakan sebagai sampel, kesemuanya adalah berita headline di halaman Internasional, dengan pertimbangan bahwa berita headline adalah yang paling newsworthy. Berdasarkan adanya pembagian berita berdasarkan nilainya, peneliti melakukan pembatasan terhadap berita yang digunakan sebagai sampel. Berita yang diambil sebagai sampel adalah berita straight berkategori hard. Berita jenis ini punya magnitude yang lebih besar dan menarik lebih banyak perhatian pembaca. Sedikit ketidak-akuratan yang terjadi, memberikan akibat yang lebih signifikan dibandingkan jenis berita yang lain. 49

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara Mendalam in-depth interview

Guna mendapatkan informasi yang mendalam dari informan, peneliti melakukan wawancara dengan wartawan penerjemah. Wawancara secara langsung tatap muka, yang dilakukan sebelum analisis data, menghasilkan informasi tentang proses kerja penerjemahan di Koran Sindo. Selain itu, melalui wawancara tersebut, peneliti juga memperoleh informasi penting yang berkaitan dengan jurnalistik, peraturan-peraturan yang berlaku, visi dan misi serta gaya bahasa penulisan berita yang digunakan dalam institusi media Sindo. Dalam proses mengkaji dokumen, penulis juga melakukan wawancara lewat serangkaian pertanyaan yang dikirimkan lewat surat elektronik, yang langsung direspon oleh wartawan penerjemah. Wawancara tersebut bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi informan dalam hal ini wartawan dalam mengambil keputusan selama proses penerjemahan. Perlu diingat bahwa penerjemahan merupakan proses decision making oleh penerjemah. Oleh karena itu, wawancara mendalam dengan penerjemah memberikan informasi penting terkait dengan teks terjemahan yang dianalisis. Wawancara dilakukan dengan pertanyaan yang bersifat terbuka open- ended . Wawancara dilakukan pada kondisi yang paling tepat, sehingga dapat menghasilkan informasi semaksimal mungkin. 50

2. Observasi Berperan Pasif

Observasi dilakukan dengan datang langsung ke kantor redaksi Koran Sindo untuk melihat bagaimana proses penerjemahan dalam sebuah institusi media terjadi. Melalui observasi tersebut, peneliti dapat mengamati dan menggali informasi mengenai proses kerja serta kondisi sebenarnya dari proses penerbitan berita di halaman Internasional Koran Sindo. Dari observasi tersebut, peneliti dapat melihat birokrasi yang berlaku, serta bagaimana sebuah teks berita asli dalam Bsu diubah menjadi teks terjemahan Bsa hingga teks tersebut siap naik cetak. Teknik observasi yang dilakukan adalah observasi berperan pasif. Peneliti hanya datang ke lokasi, tetapi tidak berperan apalagi mengintervensi proses yang sedang diamati. Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan ketika ada sesuatu yang kurang jelas.

3. Analisis Dokumen

Analisis dokumen dilakukan dengan cara membandingkan teks berita yang terbit di halaman Internasional yang merupakan teks terjemahan, dengan teks sumber yang diperoleh peneliti dari wartawan yang menerjemahkan berita tersebut. Teks terjemahan dianalisis kesepadanan maknanya, dengan memperhatikan kaidah-kaidah yang berlaku di dunia penerjemahan, tentang bagaimana sebuah teks bisa dikatakan sepadan. Selain itu, dianalisis juga tentang teknik penerjemahan yang digunakan serta hal-hal yang mempengaruhi 51 kesepadanan makna. Dari hasil analisis dokumen, ditemukan beragam hal yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penelitian.

F. Validasi Data

Guna menjamin reliabilitas penelitian, terdapat beberapa cara pengembangan validitas. Trianggulasi merupakan cara yang paling lazim untuk peningkatan validitas dalam penelitian kualitatif Sutopo, 2006: 92. Penelitian ini menggunakan dua jenis trianggulasi, yaitu trianggulasi sumber dan trianggulasi metode.

1. Trianggulasi Sumber

Teknik trianggulasi sumber mengarahkan peneliti agar dalam mengumpulkan data, wajib menggunakan beragam sumber data berbeda yang tersedia. Dengan demikian, data yang sejenis akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber yang berbeda Sutopo, 2006: 93. Dalam penelitian ini, data digali dari dua sumber, yaitu dokumen dan informan. Dokumen yang dimaksud, adalah teks terjemahan dan teks asli berita. Sedangkan informan yang dimaksud adalah tim redaksi Sindo yang terlibat dalam penerbitan berita Internasional, dan juga rater yang ikut menilai kesepadanan makna terjemahan. Dalam trianggulasi sumber, hasil analisis kesepadanan makna terjemahan faktor objektif dibandingkan dengan hasil wawancara dengan informan dan rater faktor genetik. Perpaduan analisis faktor objektif dengan faktor genetik tersebut 52 merupakan paduan yang tepat dalam menilai kualitas terjemahan, dimana penerjemah telah melakukan proses decision making. wawancara informan data analissi dokemen dokumen arsip observasi aktivitas perilaku Bagan 5: Trianggulasi Sumber Sutopo, 2006: 94 2. Trianggulasi Metode Teknik trianggulasi metode mengkaji satu sumber dengan metode yang berbeda. Pada penelitian ini, trianggulasi metode dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam, analisis dokumen dan observasi berperan pasif. Analisis dokumen dilakukan dengan membaca secara teliti hasil teks terjemahan yang terbit di koran Sindo. Teks tersebut dianalisis kesepadanan maknanya, dengan berdasarkan standar tingkat keakuratan penyampaian pesan. Untuk bagian-bagian teks yang masih meragukan, ditandai dahulu untuk kemudian diamati lagi, ataupun ditanyakan pada informan. Wawancara dengan informan dilakukan guna mencari tahu alasan dibalik informasi yang diberikan informan, ataupun alasan-alasan dibalik pengambilan keputusan. Selain dengan wawancara mendalam dan analisis dokumen, data juga dimantapkan dengan observasi berperan pasif. Dengan demikian dapat diketahui hubungan antara teks terjemahan serta apa yang dikatakan wartawan, dengan hal-hal yang terlibat selama proses penerjemahan. kuesioner data wawancara sumber data observasi Bagan 6: Trianggulasi Metode Sutopo, 2006: 96 53

G. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif bersifat induktif dan berkelanjutan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis data yang disampaikan oleh Spradley 1997. Teknik analisis data dilakukan dalam empat tahap, yakni: 1 analisis domain domain analysis, 2 analisis taksonomi taxonomy analysis, 3 analisis komponensial componential analysis, serta 4 analisis tema budaya cultural values analysis. Analisis domain bertujuan memperoleh gambaran umum dan menyeluruh dari objek penelitian. Dalam hal ini peneliti menganalisis teks sumber dan teks terjemahan, guna memilih data berupa kalimat-kalimat BSu yang diterjemahkan, serta kalimat-kalimat terjemahannya. Hasil klasifikasi ini menjadi bagian dari analisis taksonomi. Analisis taksonomi merupakan analisis terhadap keseluruhan data yang terkumpul berdasarkan domain yang telah ditetapkan. Analisis taksonomi bertujuan menjabarkan lebih rinci domain yang dipilih untuk mengetahui struktur internalnya. Berikutnya dilakukan analisis komponensial yang bertujuan mencari ciri spesifik pada setiap struktur internal dengan cara mengkontraskan antar elemen. Komponensial analisis dilakukan terhadap teknik penerjemahan untuk menggambarkan teknik apa yang dilakukan penerjemah. Analisis komponensial juga dilakukan terhadap aspek-aspek yang mempengaruhi terjemahan, sehingga diketahui aspek apa yang mempengaruhi kesepadanan makna terjemahan. 54 Setelah melakukan ketiga teknik analisis sebelumnya, dilakukan analisis tahap keempat yakni analisis tema budaya. Pelaksanaan analisis tema budaya dilakukan dengan mengklasifikasikan dan menganalisis akibat dari teknik penerjemahan, serta pengaruh aspek tertentu, terhadap kesepadanan makna terjemahan berita Internasional yang terbit di Koran Seputar Indonesia.

H. Tahapan Prosedur Penelitian