Keabsahan Data METODE PENELITIAN

56 6 Lidi Emas Farhan 17 TR Production Kasiantoro 7 Lya Craft Dwi Santoso 18 BG Production Sujarwanto 8 Amalya Craft Marwanto 19 Ardy Craft Muchsin 9 UD. Ipoeng Surya Putra Purwadi 20 Nopi Craft Sumartono 10 Bias Arif Wahyudi 21 Johan Craft Fitriyanto 11 Arinda Craft Suharno 22 Putri Enceng Suharyanto Sumber : gamplongcraftcenter.blogspot.com Dari penjelasan dan data di atas dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk di Dusun Gamplong 1 bermata pencaharian sebagai penrajin dan sudah memiliki usaha sendiri.

2. Deskripsi Program Pendampingan Desa Mandiri dan Produktif a. Latar Belakang Program

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari hasil wawancara dengan salah satu pekerja sosial di Instalasi Laboraturium Praktikum Pekerjaan Sosial dan Media, bahwa program pendampingan desa mandiri dan produktif ini dilaksanakan berdasarkan tiga latar belakang yaitu 1 Latar belakang yuridis, program pendampingan desa mandiri dan produktif ini sesuai dengan tugas dan fungsi Lab. Peksos dan Media yang tertuang dalam tata peraturan BBPPKS Yogyakarta. 2 Latar belakang akademis, yaitu hal yang berkaitan dengan ilmu dan teknologi. Dalam hal ini sesuai dengan bidang dari Lab. Peksos adalah mengadakan praktikum tentang pekerjaan sosial. Pendampingan desa mandiri dan produktif ini merupakan salah satu dari program setting masyarakat yang ada di Lab. Peksos yang ada kaitannya dengan ilmu kesejahteraan sosial atau ilmu pekerjaan sosi. 3 Latar belakang empiris atau berdasarkan hasil 57 penelitian, hal ini terkait dengan survey yang telah dilakukan oleh pekerja sosial, program pendampingan desa dan mandiri sesuai dengan keadaan realita lapangan terutama pada masyarakat Dusun Gamplong. Program pendampingan desa mandiri dan produktif bermula dari permintaan warga Dusun Gamplong 1 yang ingin mengembangkan kegiatan pariwisata di desanya. Melihat bahwa selama ini para pengunjung yang datang ke Desa Wisata Gamplong hanya melihat-lihat kerajinan lalu kemudian pulang, harapan dari warga Gamplong agar para pengunjung tidak langsung pulang tapi ikut kegiatan seperti outbound. Namun karena warga Gamplong merasa belum memiliki pengetahuan untuk itu maka mereka meminta bantuan dari Lab. Peksos ini. Berdasarkan hasil wawancara didapatkan permasalah bahwa Dusun Gamplong 1 ini memang sudah menjadi desa wisata, namun belum mencapai kapasitas yang penuh sebagai desa wisata yang ideal.

b. Maksud dan Tujuan

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari hasil wawancara bahwa maksud dari pendampingan desa mandiri dan produktif di Dusun Gamplong 1 adalah mengembangkan desa wisata yang lebih mandiri dan produktif yang mampu memanfaatkan potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam secara optimal yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dibidang sosial dan ekonomi.

c. Sasaran Program

Sasaran dari program pendampingan desa mandiri dan produktif ini adalah warga Dusun Gamplong 1 yang terdiri dari para pemuda, para ibu, dan 58 para bapak yang notabene bermatapencaharian sebagai pengrajin tenun ATBM Alat Tenun Bukan Mesin.

d. Fasilitator dan Narasumber

Fasilitator dan narasumber dalam pendampingan desa mandiri dan produktif adalah para pekerja sosial yang ada di Laboratorium Instalasi Praktikum Pekerjaan Sosial dan Media BBPPKS Yogyakarta. Selain itu dari pekerja sosial juga menghubungkan dengan narasumber yang ahli dalam bidang yang akan dikembangkan dalam bimbingan teknis yang akan diadakan di Dusun Gamplong 1.

e. Pendanaan Program

Berdasarkan data yang penelti peroleh dari wawancara dengan pekerja sosial, dana yang digunakan untuk membiayai kegiatan pendampingan desa mandiri dan produktif di Dusun Gamplong 1 berasal dari dana kegiatan Instalasi Laboraturium Praktikum Pekerjaan Sosial dan Media, BBPPKS Yogyakarta.

3. Pelaksanaan Pendampingan Desa Mandiri dan Produktif

Pendampingan desa mandiri dan produktif dilaksanakan berdasarkan hasil dari diskusi dengan Menteri Sosial RI yang mewajibkan desa-desa di Indonesia menjadi desa mandiri dan produktif. Berdasarkan hasil wawancara dengan warga Dusun Gamplong 1, asal mula pendampingan tersebut berawal dari keinginan warga, sebagaimana yang diungkapkan oleh Bapak “WL” sebagai berikut : “Latar belakangnya ya karena kami ingin lebih mengembangkan desa wisata kami ini. Soalnya desa wisata kami ini kan fokusnya

Dokumen yang terkait

PERAN PEMERINTAH DESA DALAM PENGAWASAN PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN DI DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN

5 25 90

GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

0 3 13

PENDAHULUAN GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

0 5 5

LANDASAN TEORI GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

1 6 8

KESIMPULAN DAN SARAN GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

0 2 14

ANALI ANALISI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LABA PENGRAJIN (Studi Kasus pada Centra Industri Kerajinan Ayaman dan Tenun ATBM di Desa Gamplong Kelurahan Sumber Rahayu Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2011).

0 2 18

PENDAHULUAN ANALISI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LABA PENGRAJIN (Studi Kasus pada Centra Industri Kerajinan Ayaman dan Tenun ATBM di Desa Gamplong Kelurahan Sumber Rahayu Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2011).

0 4 13

TINJAUAN PUSTAKA ANALISI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LABA PENGRAJIN (Studi Kasus pada Centra Industri Kerajinan Ayaman dan Tenun ATBM di Desa Gamplong Kelurahan Sumber Rahayu Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2011).

0 2 19

Peran Koperasi dalam Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada Sentra Industri Kecil Kerajinan dan Anyaman Tenun Bukan Mesin di Desa Gamplong, Kelurahan Sumber Rahayu, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman.

0 2 33

KONTRIBUSI JUMLAH MODAL, TENAGA KERJA, DAN BAHAN BAKU TERHADAP HASIL PRODUKSI INDUSTRI TENUN TRADISIONAL DI DESA GAMPLONG SUMBER RAHAYU KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN

0 0 115