Pertanyaan Penelitian KAJIAN PUSTAKA

45 penelitian dimaksudkan untuk mendapatkan sumber tentang hasil yang mereka rasakan selama pendampingan, pendapat tentang peran pekerja sosial, faktor pendukung dan faktor penghambat selama mengikuti kegiatan pendampingan. Teknik penentuan subyek dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive. Menurut Nurul Zuriah 2007:141 teknik purposive berorientasi pada pemilihan subyek dimana populasi dan tujuan yang spesifik dari penelitian telah di ketahui oleh peneliti sejak awal. Pemilihan subyek dilakukan dengan sengaja dan jumlahnya tidak dipermasalahkan, dimana dalam pengambilan subyek peneliti lebih selektif dalam memilih informan. Pemilihan subyek pada penelitian ini berdasarkan pada pekerja sosial yang menjadi penanggung jawab langsung dalam program pendampingan desa mandiri dan produktif. Adapun informan pekerja sosial pada pendampingan desa mandiri dan produktif ini dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Daftar Informan Pekerja Sosial No Nama LP Jabatan 1 Bapak SR L Pekerja Sosial Madya Koor. Program Setting Masyarakat di Dusun Gamplong 2 Bapak PW L Kepala Instalasi Laboratorium Pekerjaan Sosial dan Media Selanjutnya informan warga Dusun Gamplong 1 yang mengikuti kegiatan pendampingan desa mandiri dan produktif dipilih berdasarkan jabatan dan banyaknya mengikuti kegiatan pendampingan. Adapun informan warga Dusun Gamplong 1 dapat dilihat pada tabel 4. 46 Tabel 4. Daftar Informan Warga Dusun Gamplong 1 No Nama LP Jabatan Keikutsertaan dalam Pendampingan 1 Bapak WL L Ketua Paguyuban TEGAR 3 Kali 2 Bapak GN L Pengurus Outbound Dusun Gamplong 3 Kali 3 Ibu IS P Ibu RT 3 Kali Maksud dari pemilihan subyek tersebut adalah untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dari berbagai sumber sehingga data tersebut dapat diakui keabsahannya. Pertimbangan lainnya adalah subyek benar- benar mengetahui dan mampu menjawab pertanyaan yang diberikan sesuai keadaan sesungguhnya.

2. Obyek Penelitian

Dalam penelitian alam, yang menjadi obyek penelitian adalah benda-benda yang darinya akan dikumpulkan datanya. Sedangkan dalam penelitian sosial yang menjadi obyek penelitian dapat dikatakan sebagai situasi sosial yang menurut Spradley terdiri atas tiga elemen, yaitu tempat place, pelaku actors, dan aktivitas activity yang berinteraksi secara sinergis. Tetapi sebenarnya obyek dalam penelitian kualitatif, juga bukan semata-mata pada situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen tersebut, tetapi juga bisa berupa peristiwa alam, tumbuh-tumbuhan, binatang, kendaraan, dan sejenisnya. Berdasarkan penjelasan di atas, obyek dari penelitian ini adalah pelaksanaan pendampingan, faktor pendukung dan penghambat 47 pendampingan, dan hasil dari pendampingan yang dirasakan masyarakat Dusun Gamplong 1 Desa Sumber Rahayu, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

C. Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Gamplong 1, Desa Sumber Rahayu, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta tepatnya di Jalan Raya Wates km 14. Penelitian ini tentang peran pekerja sosial dalam pendampingan desa mandiri dan produktif di Dusun Gamplong 1. Pemilihan lokasi tersebut berdasarkan potensi yang dimiliki oleh Dusun Gamplong 1. Selain sudah dikenal sebagai desa wisata kerjainan tenun ATBM Alat Tenun Bukan Mesin, Dusun Gamplong juga memiliki pemandangan alam pedesaan ditambah dengan masyarakat yang ramah tamah. Dusun Gamplong juga memiliki pantai buatan yaitu Pantai Cemplong dengan air tawar yang terletak di sebelah barat Dusun Gamplong berhimpitan dengan Kali Progo dan di sekelilingnya dibudidayakan tanaman apotik hidup yang terlihat subur. Kemudian perijinan penelitian yang mudah dari Kepala Dukuh Gamplong serta keterbukaan dari pihak warga dan pekerja sosial memudahkan peneliti memperoleh infomasi yang dibutuhkan. Penelitian berlangsung selama 2 dua bulan pada bulan Februari sampai dengan April 2016.

Dokumen yang terkait

PERAN PEMERINTAH DESA DALAM PENGAWASAN PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN DI DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN

5 25 90

GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

0 3 13

PENDAHULUAN GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

0 5 5

LANDASAN TEORI GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

1 6 8

KESIMPULAN DAN SARAN GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

0 2 14

ANALI ANALISI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LABA PENGRAJIN (Studi Kasus pada Centra Industri Kerajinan Ayaman dan Tenun ATBM di Desa Gamplong Kelurahan Sumber Rahayu Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2011).

0 2 18

PENDAHULUAN ANALISI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LABA PENGRAJIN (Studi Kasus pada Centra Industri Kerajinan Ayaman dan Tenun ATBM di Desa Gamplong Kelurahan Sumber Rahayu Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2011).

0 4 13

TINJAUAN PUSTAKA ANALISI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LABA PENGRAJIN (Studi Kasus pada Centra Industri Kerajinan Ayaman dan Tenun ATBM di Desa Gamplong Kelurahan Sumber Rahayu Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2011).

0 2 19

Peran Koperasi dalam Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada Sentra Industri Kecil Kerajinan dan Anyaman Tenun Bukan Mesin di Desa Gamplong, Kelurahan Sumber Rahayu, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman.

0 2 33

KONTRIBUSI JUMLAH MODAL, TENAGA KERJA, DAN BAHAN BAKU TERHADAP HASIL PRODUKSI INDUSTRI TENUN TRADISIONAL DI DESA GAMPLONG SUMBER RAHAYU KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN

0 0 115