Tahapan Bimbingan Sosial Masyarakat

33 c Pendukung Support,yaitu pekerja sosial harus memberikan dukungan kepada anggota masyarakat, meyakinkan diri mereka bahwa mereka mampu mengaktualisasikan kemampuannya secara maksimal. d Pembangun Konsesus, yaitu pekerja sosial harus membangun konsesus yang memuaskan seluruh anggota masyarakat. Karena membangun konsesus dibutuhkan pengertian dan pemahaman terhadap adanya perbedaan antar tiap-tiap anggota. e Menfasilitasi Kelompok, yaitu pekerja sosial memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya terhadap keterlibatan anggota masyarakat dalam proses pengembangan masyarakat. 2 Peranan Pendidikan a Peningkatan Kesadaran, yaitu membangun hubungan antara kepentingan personal dan kepentingan politisi, tujuannya untuk membantu orang menempatkan masalah, harapan, aspirasi, penderitaan, yang dialami kedalam perspektif sosial dan politis yang lebih luas, sehingga pekerja sosial berperan dalam memaksimalkan kesadaran masyarakat. b Memberikan Informasi, yaitu pekerja sosial mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang cukup dituntut agar memberikan informasi yang berharga untuk pencapaian tujuan pengembangan masyarakat. c Mengkonfrontasikan, yaitu pekerja sosial perlu melakukan konfrontasi terhadap pihak-pihak yang berusaha menghalangi tujuan positif dari pengembangan masyarakat, namun konfrontasi tersebut dilakukan tanpa melalui kekerasan. 34 d Pelatihan, yaitu pekerja sosial tidak selalu orang yang memberikan pelatihan, mereka membantu masyarakat untuk mendapatkan pihak yang dapat bertindak sebagai pelatih atau berperan dalam mengadakan kegiatan pelatihan. 3 Peranan Representasional a Mendapatkan Sumber, pengembangan masyarakat memang ditujukan untuk membangun kemandirian dengan memanfaatkan sumber-sumber yang ada pada masyarakat sendiri, namun tidak memungkiri untuk membutuhkan sumber dari luar, karena sumber yang berasal dari luar dapat menunjang sistem sumber yang ada di dalam masyarakat. Sumber yang dimaksud contohnya sumber pendanaan, peluang pekerjaan, tenaga pendidik, lembaga simpan pinjam, dan lain-lain. b Advokasi, yaitu pekerja sosial menjadi pembela masyarakat yang dirasa menjadi korban kebijakan pemerintah yang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan malah membuat masyarakat semakin tertindas dan termarjinalkan. c Memanfaatkan Media Masa, media masa menjadi pendukung yang berguna terhadap tujuan-tujuan yang hendak dicapai pengembangan masyarakat. d Hubungan Masyarakat, yaitu pekerja sosial terlibat dalam pembicaraan aktif dalam suatu pertemuan LSM, pertemuan-pertemuan dengan pemerintah, maupun kelompok masyarakat lain, pembuatan berikat di media masa, dan penyebarluasan informasi. 35 e Jaringan Kerja Networking, pekerja sosial dapat membangun jaringan kepada pihak=pihak yang secara langsung atau tidak berpengaruh terhadap pembangunan kesejahteraan masyarakat. f Berbagi Pengetahuan dan Pengalaman, yaitu pekerja sosial dan masyarakat saling berbagi pengetahuan dan pengalaman. Karena pekerja sosial bukan pihak yang mengetahui segala hal dan masyarakat bukan pihak yang tidak tahu apa-apa, tetapi ada timbal balik antara pekerja sosial dengan masyarakat. 4 Peranan Teknis a Pengumpulan dan Analisis Data, yaitu pekerja sosial berperan sebagai peneliti sosial yang merancang dan melakukan survei sosial kemudian menganalisis data survei. Pengembangan masyarakat dapat secara tepat diterapkan jika dilandasi oleh penelitian dan survei yang dapat dipertanggungjawabkan. b Menggunakan Komputer, kemampuan pekerja sosial dalam menggunakan komputer digunakan utnuk menyimpan data, analisis data, membuat proposal, menyajikan laporan, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan dokumentasi. c Presentasi Verbal dan Tertulis, yaitu peran pekerja sosial disini ditunjukan melalui bagaimana pekerja sosial menulis laporan, menulis proposal, pengatur pertemuan, notulensi rapat, penyusunan makalah, diskusi, surat- menyurat, membuat press release, membuat artikel, mengekspresikan pikiran-pikiran, tindakan, dan dirinya sendiri secara verbal dengan baik,

Dokumen yang terkait

PERAN PEMERINTAH DESA DALAM PENGAWASAN PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN DI DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN

5 25 90

GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

0 3 13

PENDAHULUAN GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

0 5 5

LANDASAN TEORI GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

1 6 8

KESIMPULAN DAN SARAN GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

0 2 14

ANALI ANALISI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LABA PENGRAJIN (Studi Kasus pada Centra Industri Kerajinan Ayaman dan Tenun ATBM di Desa Gamplong Kelurahan Sumber Rahayu Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2011).

0 2 18

PENDAHULUAN ANALISI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LABA PENGRAJIN (Studi Kasus pada Centra Industri Kerajinan Ayaman dan Tenun ATBM di Desa Gamplong Kelurahan Sumber Rahayu Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2011).

0 4 13

TINJAUAN PUSTAKA ANALISI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LABA PENGRAJIN (Studi Kasus pada Centra Industri Kerajinan Ayaman dan Tenun ATBM di Desa Gamplong Kelurahan Sumber Rahayu Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2011).

0 2 19

Peran Koperasi dalam Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada Sentra Industri Kecil Kerajinan dan Anyaman Tenun Bukan Mesin di Desa Gamplong, Kelurahan Sumber Rahayu, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman.

0 2 33

KONTRIBUSI JUMLAH MODAL, TENAGA KERJA, DAN BAHAN BAKU TERHADAP HASIL PRODUKSI INDUSTRI TENUN TRADISIONAL DI DESA GAMPLONG SUMBER RAHAYU KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN

0 0 115