83 Mendukung pernyataan di atas, dalam wawancara dengan Bapak “SR”
mengungkapkan sebagai berikut : “Peran kami dalam
mendapatkan sumber contohnya berkaitan waktu itu kami menghubungkan dengan pihak yang
berkompeten dalam hal pengolahan pangan” Bapak SR : Pekerja Sosial, CW 2.9, Lamp hal 144.
Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa sebagai penghubung dengan narasumber yang dilakukan oleh pekerja sosial adalah mendatangkan
pelatih pada saat bimbingan teknis pengolahan pangan, selain itu pekerja sosial juga menjadi perantara antara warga Dusun Gamplong satu dengan pihak dinas
pariwisata supaya lebih terjalin kerja sama antara dengan dinas pariwisata dengan desa wisata Gamplong.
f. Perencana Kegiatan Kesejahteraan Sosial
Pekerja sosial merupakan penggerak masyarakat untuk melakukan suatu kegiatan. Pekerja sosial berperan dalam mengadakan kegiatan yang
bertujuan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Pekerja sosial dalam melaksanakan pendampingan didasarkan pada mandat Menteri Sosial dalam
diskusi terbuka yang mewajibkan supaya desa-desa di Indonesia menjadi desa yang mandiri dan produktif. Pendapat Ibu “IS” mengatakan tentang pekerja
sosial adalah sebagai berikut : “Pekerja sosial itu ya yang bekerjanya dibidang sosial seperti
membantu masyarakat, ya seperti Pak “SR” itu pekerja sosial mereka membantu kami dengan mengadakan pelatihan kepada
kami mbak. Jadi yang merancang pelatihannya dari Pak “SR”
itu kami tinggal terima jadi mengikuti kegiatan” Ibu IS : Warga, CW 5.4, Lamp hal 166.
84 Pendapat Bapak “WL” juga mengatakan bahwa pekerja sosial juga
mendampingi warga dalam pembuatan konsep pelatihan sebagai berikut : “Waktu perencanaan itu ya mereka mendampingi kami dalam
pembuatan konsep, pelatihannya yang merancang juga dari mereka. Kami tinggal datang sebagai peserta dan menyiapkan
peralatan yang dibutuhkan seperti kompor dan alat-alat masak yang waktu pelatihan memasak, kalau yang pelatihan
outbounditu alat-alatnya sudah dari Pak “SR”“. Bapak WL : Warga, CW 3.10, Lamp hal 155.
Hal di atas didukung dengan pernyataan Bapak “GN” sebagai berikut : “Waktu itu ada pertemuan di rumah Pak “WL” ya disana Pak
“PW” memandu kami untuk membuat konsep acara pelatihan outbound, menentukan apa temanya, dan kami warga maunya
dilatih permainan yang bagaimana, lalu yang pelatihan memasak itu kan ada pertemuan juga itu yang ibu-ibu yang
memandu diskusi juga dari Pak “SR” dan Pak “TT”“. Bapak GN : Warga, CW 4.10, Lamp hal 162.
Dari hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa pekerja sosial mendampingi warga saat pembuatan konsep, pekerja sosial yang memandu
pembuatan konsep dan tema kegiatan, yang merancang kegiatan bimbingan teknis.
Perencanaan kegiatan bimbingan teknis dalam program pendampingan desa mandiri dan produktif di Dusun Gamplong 1 dilakukan oleh pekerja sosial
bersama dengan pemuda dan pengurus Paguyuban TEGAR. Terkait dengan perencanaan kegiatan pendampingan desa mandiri dan produktif Bapak “SR”
mengungkapkan sebagai berikut : “Peran kami sebagai perencana yang kami terlibat langsung
dalam pembuatan konsep kegiatan pelatihan itu mba. Kami bersama warga yang merancang konsep dan tema kegiatan.
Selain itu kami juga mengadakan TNA atau analsis kebutuhan pelatihan untuk mendapatkan gambaran pelatihan apa yang
85 diinginkan oleh warga” Bapak SR : Pekerja Sosial, CW 2.10,
Lamp hal 144. Sebagai penggiat program pendampingan desa mandiri dan produktif jelas
bahwa pekerja sosial juga terlibat aktif dalam perencanaan kegiatan. Sebelum diadakan bimbingan teknis, pekerja sosial bersama warga merumuskan konsep
kegiatan pelatihan yang akan dilaksanakan. “Sebagai perencana yang kami lakukan addalah mengadakan
pertemuan dengan warga untuk mengkonfirmasi keinginan mereka akan kebutuhan pelatihan tersebut, kemudian kami
melakukan pertemuan lagi untuk assesment kebutuhan pelatihan, selanjutnya kami bersama tim pekerja sosial yang
lain merancang desain kegiatan yang akan dilaksanakan untuk selanjutnya kami sosialisasikan terlebih dahulu dengan warga”
Bapak PW : Pekerja Sosial, CW 1.10, Lamp hal 133. Dari hasil wawancara dengan pekerja sosial di atas dapat disimpulkan
bahwa, pekerja sosial dalam perannya sebagai perencana kegiatan kesejahteraan sosial bertugas untuk mengadakan TNA atau analisis kebutuhan
pelatihan supaya mendapat gambaran pelatihan apa yang dibutuhkan warga, kemudian merancang desain pelatihan, dan sosialisasi pelatihan kepada warga
sebelum pelatihan atau bimbingan teknis tersebut dilaksanakan.
5. Hasil Pendampingan Desa Mandiri dan Produktif
Tujuan dari pendampingan desa mandiri dan produktif ini adalah agar masyarakat Dusun Gamplong lebih mengembangkan desa wisatanya. Demi
mengingkatkan kesejahteraan sosial warganya dengan hasil pendampingan yang diharapkan adalah meningkatnya kunjungan pariwisata ke Desa Wisata
Gamplong yang berdampak pada meningkatnya penghasilan warga. Kegiatan bimbingan teknis
outbound dilakukan supaya warga memiliki keterampilan