Faktor Penghambat Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
96 Kemudian koordinasi dengan pemerintah desa untuk perijinan mengadakan
pelatihan dan mendapatkan informasi lebih dalam tentang warga juga masuk dalam tahapan pengumpulan data. Hal ini juga terkait dengan bimbingan
sosial menurut Frans Wuryanto Jomo yang mengemukakan tahap pertama bimbingan sosial masyarakat adalah pembahasan tentang kebutuhan
masyarakt, masalah-masalah yang ada, dan pemikiran baru, kemudian tahap kedua yaitu mencari fakta, data, sumber pengetahuan, teknis persetujuan
pemerintah, dan putusan. Tahapan bimbingan sosial menurut W.A Friedlander 1965 yang
kedua adalah tahapan diagnosis yaitu tahap untuk menentukan permasalahan kebutuhan mendesak yang dirasakan dan harus dipenuhi serta rencana
kegiatan yang dilaksanakan. Dalam pendampingan desa mandiri dan produktif, kegiatan yang sesuai dengan tahapan diagnosis tersebut adalah
kegiatan TNA Training Need Assesment atau analisis kebutuhan pelatihan
yang dilakukan untuk mengetahui kebutuhan pelatihan yang paling dibutuhkan oleh warga dan memang harus dilaksanakan untuk dapat
menyelesaikan masalah yang ada dengan pemenuhan kebutuhan tersebut. Kemudian penyusunan desain pelatihan juga termasuk dalam tahap diagnosis
karena desain pelatihan yang dilaksanakan harus sesuai dengan hasil analisis kebutuhan pelatihan agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Selain itu
kegiatan pembahasan konsep, susunan acara, penentuan narasumber, dan perlengkapan yang dibutuhkan juga masuk dalam tahap diagnosis, karena ini
termasuk dalam rencana kegiatan yang dilaksanakan. Hal ini juga terkait
97 dengan tahapan bimbingan sosial masyarakt yang ketiga menurut Frans
Wuryanto Jomo yaitu merencanakan semua langkah dan tindakan dalam pelaksanaan, motivasi, dan langkah masyarakat.
Tahapan bimbingan sosial masyarakat yang ketiga menurut W.A Friedlander 1965 adalah tahapan pelaksanaan treatment yaitu pelaksanaan
kegiatan yang sesuai dengan rencana kegiatan yang telah dibuat. Dalam pendampingan desa mandiri dan produktif yang terkait dengan tahapan
tersebut adalah pelaksanaan bimbingan teknis outbound dan pelaksanaan
bimbingan teknis pengolahan pangan. Pembahasan pelaksanaan bimbingan teknis
outbound dan bimbingan teknis pengolahan pangan telah dijelaskan dalam hasil penelitian. Hal ini juga terkait dengan tahap keempat bimbingan
sosial masyarakat menurut Wuryanto Jomo yaitu tahap keempat adalah melaksanakan menurut rencana yang sudah ditetapkan.
Selanjutnya untuk evaluasi pendampingan desa mandiri dan produktif di Dusun Gamplong 1 sesuai dengan tahap kelima bimbingan sosial
masyarakat menurut Frans Wuryanto Jomo yaitu evaluasi dan pengaturan pemeliharaan hasil kegiatan. Evaluasi pendampingan desa mandiri dan
produktif terdiri atas dua yaitu evaluasi kegiatan bimbingan teknis mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan oleh pekerja sosial itu sendiri dan evaluasi
hasil kegiatan dengan melakukan kunjungan atau monitoring ke Dusun Gamplong 1. Apabila pelaksanaan pendampingan desa mandiri dan produktif
di Dusun Gamplong dibuat menjadi sebuah konsep bimbingan sosial akan menghasilkan proses sebagai berikut :
98 a.
Tahapan pengumpulan data yaitu kegiatan untuk mengumpulkan data, melakukan survey untuk memperoleh informasi, sumber pengetahuan,
teknis persetujuan dari pemerintah melalui pertemuan dengan warga dan koordinasi dengan pemerintah desa
b. Tahapan analisis kebutuhan yaitu tahapan untuk menentukan kegiatan
pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan, merencanakan semua langkah dan tindakan pelaksanaan pelatihan, melalui kegiatan TNA atau analisis
kebutuhan pelatihan untuk mengetahui kebutuhan pelatihan warga, penyusunan desain pelatihan, dan pembahasan konsep kegiatan, susunan
acara pelatihan, penentuan narasumber pelatihan, dan perlengkapan yang dibutuhkan dalam pelatihan
c. Tahapan pelaksanaan yaitu pelaksanaan kegiatan pelatihan atau bimbingan
teknis yang terdiri atas bimbingan teknis outbound dan bimbingan teknis
pengolahan pangan. d.
Tahapan evaluasi yaitu evaluasi perencanaan, pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis dan kunjungan ke warga untuk memonitoring hasil dari
pelatihan atau bimbingan teknis yang telah dilaksanakan. Bimbingan teknis bimbingan teknis yang dilaksanakan dalam rangka
pendampingan desa mandiri dan produktif di Dusun Gamplong ada dua yaitu bimbingan teknis
outbound dan bimbingan teknis pengolahan pangan, keterkaitan kedua bimbingan teknis ini dengan desa mandiri dan produktif ini
mengacu pada kriteria desa mandiri dan produktifmenurut Sukandar 2013 sebagai berikut :