73
4. Peran Pekerja Sosial dalam Pendampingan Desa Mandiri dan Produktif
Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti didapatkan data bahwa pekerja sosial dalam
melakukan pendampingan desa mandiri dan produktif di Dusun Gamplong 1 memiliki peran sebagai motivator, pendamping, pembangun kesepakatan,
pelatih, penghubung dengan sumber, dan perencana kegiatan kesejahteraan sosial, yang akan dijelaskan dalam paparan sebagai berikut :
a. Motivator
Peran motivator dalam pemberdayaan masyarakat yaitu pekerja sosial memberikan semangat, memberikan kekuatan, atau memberikan dorongan
kepada orang lain untuk melakukan suatu kegiatan. Bapak “PW” selaku Kepala Instalasi Lab. Parktikum Pekerjaan Sosial dan Media yang merupakan pekerja
sosial dalam pendampingan desa mandiri dan produktif mengungkapkan bahwa:
“Dalam pendampingan ini kami berperan untuk memberikan penguatan kapasitas SDM atau masyarakat, maksudnya kami
memberikan pendampingan ini untuk memotivasi warga supaya
mereka sadar akan potensi lain yang mereka miliki, misalnya dengan bimbingan teknis
outbounditu mereka lebih percaya diri untuk tampil didepan umum, untuk memimpin,untuk percaya satu
sama lain dalam hak kerja sama. Karena yang mereka bangun ini adalah desa milik bersama bukan hanya individu saja” Bapak PW
: Pekerja Sosial, CW 1.5, Lamp hal 131. Hal ini dibenarkan oleh Bapak “WL” selaku ketua Pagyuban Kerajinan
TEGAR yang menjadi koordinator Dusun Gamplong 1 selama kegiatan pendampingan
74 “Yang telah mereka lakukan dalam
memotivasi kami itu mungkin pada saat pelatihan
outbounditu ya mbak, kan banyak permainan-permainan yang menghibur kami sehingga kami
lebih semangat lagi, lebih percaya diri lagi, selain itu mereka juga memberikan kami arahan-arahan dan dukungan
bagaimana mengembangkan desa wisata kami, bagaimana membuat kegiatan
outboundbagi pengunjung. Begitu mbak” Bapak WL : Warga, CW 3.6, Lamp hal 153.
Berdasarkan pernyataan dari Bapak “WL” kegiatan bimbingan teknis outbounddalam rangka pendampingan desa mandiri dan produktif itu juga
memberikan hiburan. Sejalan dengan Bapak “WL”, Pak “GN” selaku peserta dari bimbingan teknis
outbound, beliau termotivasi untuk lebih bekerja sama dengan masyarakat dalam mengembangkan desa ini. Seperti yang disampaikan
beliau sebagai berikut : “Mereka dalam
memotivasi kami ya dari kegiatan outbounditu mbak, kan banyak permainan lalu setelah permainan itu kami
diminta untuk menyampaikan apa yang kami rasakan, nah itu ternyata berhubungan dengan kerja sama tim, makanya hal itu
memotivasi saya untuk lebih bekerja sama dengan masyarakat sini untuk mengembangkan desa ini” Bapak GN : Warga, CW
4.6, Lamp hal 161. Pernyataan diatas diperkuat dengan pernyataan dari Ibu “IS” yang mengatakan
sebagai berikut : “Yaa mereka memotivasinya gimana ya mbak, ya pokoknya
Pak “SR” memberikan motivasi dari permainan-permainan outbound itu mbak” Ibu IS : Warga, CW 5.6.
Bimbingan teknis outboundjuga bertujuan untuk meningkatkan kepekaan
warga akan pentingnya pengembangan bagi desa wisata mereka. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Bapak “SR” sebagai berikut :
“Kami melakukan bimbingan teknis outbounditu yang pertama
gunanya untuk lebih meningkatkan kepercayaan diri dan semangat warga, supaya warga lebih semangat dalam
75 menjalankan pekerjaannya sehari-hari. Selain itu guna
meningkatkan kepekaan
warga akan
pentingnya pengembangan bagi desa wisata mereka menjadi lebih mandiri
dan produktif” Bapak SR : Pekerja Sosial, CW 2.5, Lamp hal 143.
Dari wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa pekerja sosial berperan sebagai motivator melalui kegiatan bimbingan teknis
outbound, warga merasa pekerja sosial dalam memberikan motivasi dengan memberikan
dukungan dan arahan dalam mengembangkan desa wisata mereka, warga juga merasa termotivasi untuk lebih semangat, percaya diri, dan menjalin kerjasama
dengan adanya kegiatan bimbingan teknis outbound.
b. Pendamping
Pendampingan adalah pekerjaan yang dilakukan oleh petugas lapangan atau fasilitator atau pendamping masyarakat dalam berbagai kegiatan program.
Dalam program pendampingan desa mandiri dan produktif di Dusun Gamplong 1, pekerja sosial juga berperan sebagai pendamping masyarakat yang
menfasilitasi supaya masyarakat dapat mendapatkan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Bapak “WL”
sebagai berikut : “Selama ini pekerja sosial sudah banyak membantu dan
mendampingi dalam menfasilitasi kami untuk pelatihan outbound dan pelatihan memasak itu mbak. Mereka
mendatangkan narasumber, lalu mendampingi kami ketika pembuatan konsep acara, yang merencanakan pelatihannya
juga,lalu melatih kami outbound, lalu mendampingi kami saat
pelatihan juga. mereka juga mendampingi kami dan membantu kami melakukan koordinasi dengan pihak bank terkait masalah
bantuan untuk pembangunan showroom bersama kami”
Bapak WL : Warga, CW 3.5, Lamp hal 153.