Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

52 terjadi, merencanakan kerja, selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. 3. Conclusion Drawing Verification Penarikan Kesimpulan Kesimpulan yaitu peneliti mencari makna dari data yang terkumpul kemudian menyusun pola hubungan tertentu ke dalam suatu kesatuan informasi yang mudah dipahami dan ditafsirkan sesuai dengan masalahnya. Data tersebut dihubungkan dan dibandingkan dengan lainnya sehingga mudah ditarik kesimpulan sebagai jawaban dari setiap permasalahan yang ada.

G. Keabsahan Data

Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji kredibilitas validitas internal, transferability validitas eksternal, dependability reliabilitas, dan confirmability obyektivitas. Sugiyono, 2011 : 270 Keabsahan data dalam penelitian ini diuji dengan teknik trianggulasi. Trianggulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber, cara, dan waktu. Dengan demikian terdapat trianggulasi sumber, trianggulasi teknik, dan trianggulasi waktu. Sedangkan dalam penelitian ini yang digunakan adalah trianggulasi sumber dan teknik yang akan dijelaskan sebagai berikut : 1. Trianggulasi Sumber Trianggulasi sumber untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui 53 beberapa sumber. Data dalam penelitian kualitatif dideskripsikan, dikategorisasikan mana yang pandangan yang sama, yang berbeda, dan mana yang spesifik dari sumber yang ada. Dasar pertimbangannya adalah bahwa untuk memperoleh satu informasi dari satu responden perlu diadakan cross cek antara informasi yang satu dengan informasi yang lain, sehingga akan diperoleh informasi yang benar-benar valid. 2. Trianggulasi Teknik Trianggulasi teknik untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada narasumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Peneliti menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber yang sama guna memperoleh dan memastikan informasi yang diperoleh benar. 54

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

a. Dusun Gamplong 1 Sejarah Dusun Gamplong 1 sebagai Desa Wisata

Desa Sumberrahayu, Kecamatan Moyudan bermula dari 3 kelurahan yang digabungkan menjadi satu. Salah satu kelurahan tersebut bernama Gamplong, sehingga salah satu dusun di Desa Sumberrahayu dinamakan Dusun Gamplong. Sejak jaman nenek moyang dulu, Dusun Gamplong 1 dikenal sebagai desa kerajinan yang menghasilkan serbet, handuk, dan stagen dari tenun. Sehingga para perajin tenun ini bukan semata-mata pekerjaan yang baru saja mereka geluti, namun Gamplong sudah menjadi sentra kerajinan tenun sejak tahun 1950-an. Pada mulanya hasil kerajinan yang dibuat hanya berupa tenun stagen. Namun setelah krisis moneter tahun 1998 yang terjadi di Indonesia, kerajinan tenun stagen beralih ke tenun dari lidi, akar wangi, dan enceng gondok, sehingga produk yang dihasilkan lebih bervariasi. Selanjutnya pada tahun 2001 Bupati Sleman memberikan amanah sebagai “Desa Kerajinan” untuk Dusun Gamplong 1 karena mayoritas penduduk yang merupakan pengrajin ATBM Alat Tenun Bukan Mesin. Kemudian pada tahun 2004 sebutan tersebut berkembang menjadi “Desa Wisata Gamplong” yang menjadikan Dusun Gamplong 1 ini sebagai desa wisata yang berfokus pada bidang kerajinan, khususnya tenun.

Dokumen yang terkait

PERAN PEMERINTAH DESA DALAM PENGAWASAN PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN DI DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN

5 25 90

GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

0 3 13

PENDAHULUAN GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

0 5 5

LANDASAN TEORI GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

1 6 8

KESIMPULAN DAN SARAN GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

0 2 14

ANALI ANALISI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LABA PENGRAJIN (Studi Kasus pada Centra Industri Kerajinan Ayaman dan Tenun ATBM di Desa Gamplong Kelurahan Sumber Rahayu Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2011).

0 2 18

PENDAHULUAN ANALISI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LABA PENGRAJIN (Studi Kasus pada Centra Industri Kerajinan Ayaman dan Tenun ATBM di Desa Gamplong Kelurahan Sumber Rahayu Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2011).

0 4 13

TINJAUAN PUSTAKA ANALISI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LABA PENGRAJIN (Studi Kasus pada Centra Industri Kerajinan Ayaman dan Tenun ATBM di Desa Gamplong Kelurahan Sumber Rahayu Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2011).

0 2 19

Peran Koperasi dalam Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada Sentra Industri Kecil Kerajinan dan Anyaman Tenun Bukan Mesin di Desa Gamplong, Kelurahan Sumber Rahayu, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman.

0 2 33

KONTRIBUSI JUMLAH MODAL, TENAGA KERJA, DAN BAHAN BAKU TERHADAP HASIL PRODUKSI INDUSTRI TENUN TRADISIONAL DI DESA GAMPLONG SUMBER RAHAYU KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN

0 0 115