79 begitu, nah mereka membantu kami untuk menentukan mana
yang sesuai dengan kami, jadi kami semua bisa sepakat” Bapak GN : Warga, CW 4.7, Lamp hal 161.
Kemudian didukung oleh pernyataan Ibu “IS” yang juga peserta dalam program pendampingan desa mandiri dan produktif kegiatan bimbingan
teknis outbound dan pengolahan pangan sebagai berikut :
“Waktu yang kegiatan sebelum pelatihan masak kan kita kumpul dulu mbak, membahas kami ibu-ibu ingin dilatih apa,
nah disitu kan juga banyak pendapat. Ya Pak “SR” itu membantu kami untuk menentukan kalau kami akan dilatih
memasak, jadi kami ya setuju. Begitu mbak” Ibu IS : Warga, CW 5.7, Lamp hal 167.
Hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa dalam pertemuan antara warga dengan pekerja sosial banyak perbedaan pendapat dan ide tentang penentuan
pelatihan apa yang diadakan. Sehingga pekerja sosial dalam perannya sebagai pembangun kesepakatan yaitu membantu untuk memilah usul-usul dari warga,
membantu dalam pengambilan keputusan supaya terjalin mufakat, dan menentukan kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan warga,
d. Pelatih
Pekerja sosial tidak selalu orang yang memberikan pelatihan, mereka membantu masyarakat untuk mendapatkan pihak yang dapat bertindak sebagai
pelatih. Tetapi dalam program pendampingan desa mandiri dan produktif ini, pekerja sosial juga berperan sebagai pelatih yang memberikan pelatihan dalam
bimbingan teknis outbound. Sebagaimana pernyataan dari Bapak “PW” selaku
pelatih dalam bimbingan teknis outbound sebagai berikut :
“Saya dan teman-teman bertujuan mengembangkan desa wisata Gamplong itu dengan cara menfasilitasi mereka seperti
memberikan bimbingan teknis outbound . Dalam bimbingan
80 teknins
outbounditu kami menjadi pelatih yang melatih mereka tentang permainan-permaian
outbound“. Bapak PW : Pekerja Sosial, CW 1.8, Lamp hal 132.
Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Bapak “SR” sebagai berikut : “Kalau peran kami sebagai
pelatih itu waktu yang bimbingan teknis
outbound, dari kami yang melatih mereka tentang outbound. Kalau yang memasak kami mendatangkan
narasumber” Bapak SR : Pekerja Sosial, CW 2.8, Lamp hal 144.
Hasil wawancara diatas, menunjukkan bahwa pekerja sosial berperan sebagai pelatih dalam bimbingan teknis
outbound , artinya pekerja sosial menjalankan tugas sebagai orang yang membagikan informasi, dan
pengetahuan tentang outbound, orang yang mengajarkan keterampilan tentang
outbound, dan orang yang menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan outbound. Seperti yang disampaikan oeleh Pak “WL” dan Pak “GN” selaku
peserta bimbingan teknis outbound sebagai berikut :
“Pak “SR” dan kawan-kawan itu menjadi pelatih waktu
pelatihan outbounditu mbak. Mereka memberikan arahan
kalau mengawali kegiatan outbounditu begini, lalu mereka
juga menjelaskan tentang permainan-permainan dalam outbound, memandu kami dalam setiap permainan, lalu
menyampaikan hal-hal yang bisa kami pelajari dari setiap permainan yang nanti nyambungnya sama kerja sama begitu
mbak” Bapak WL : Warga, CW 3.8, Lamp hal 154. Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa sebagai pelatih dalam
bimbingan teknis, pekerja sosial bertugas untuk memberikan penjelasan mengenai cara mengawali
outbound, menjelaskan tentang permainan- permainan dalam
outbound, memandu peserta dalam setiap permainan outbound, dan menyampaikan refleksi dari setiap permainan outbound.
81 Bapak “GN” selaku peserta bimbingan teknis
outbound juga menyatakan sebagai berikut :
“Jadi yang waktu pelatihan outbounditu yang jadi
narasumbernya ya dari Pak “SR”, Pak “PW” dan teman- teman yang lain itu mbak. Ya mereka menjelaskan hal-hal
tentang outbound, permainan-permainan juga mereka yang
mandu” Bapak GN : Warga, CW 4.8, Lamp hal 161. Pernyataan di atas juga diperkuat dengan pendapat dari Ibu “IS” sebagai
berikut : “Kalau Pak “SR” dan kawan-kawan itu yang jadi pelatih waktu
pelatihan outbound itu mbak, kalau yang memasak itu beda
lagi” Ibu IS : Warga, CW 5.8, Lamp hal 167. Dari hasil wawancara dengan warga Dusun Gamplong di atas, dapat
disimpulkan bahwa pekerja sosial juga berperan sebagai pelatih dalam bimbingan teknis
outbound. Dalam perannya sebagai pelatih pekerja sosial menjalankan tugas yaitu memberikan arahan untuk mengawali kegiatan
outbound, menjelaskan tentang permainan outbound, memandu dalam setiap permainan, dan menyampaikan kesimpulan refleksi yang bisa dipelajari dari
setiap permainan outboundyang dilakukan.
e. Pencari Narasumber
Pekerja sosial tidak selalu menjadi orang yang memberikan pelatihan, mereka membantu masyarakat untuk mendapatkan pihak yang dapat bertindak
sebagai pelatih. Sebagaimana peran pekerja sosial sebagai pencari narasumber, pekerja sosial berperan dalam membangun jaringan diantara masyarakat
dengan pihak-pihak terkait. Ibu “IS” mengungkapkan peran pekerja sosial sebagai pencari narasumber sebagai berikut :