5.1.5.1.1.2 Lingkup Pemantauan Paparan Radiasi
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan 1, 2 dan 3 diketahui bahwa pemantauan paparan radiasi dilakukan oleh pihak luar BAPETEN bukan dari
pihak internal pemegang izin pada saat uji kesesuaian atau kalibrasi, untuk fluoroskopi tidak dilakukan karena tidak ada fluoroskopi. Berdasarkan studi
dokumentasi terdapat Pengukuran Proteksi dan Paparan Radiasi yang dilakukan oleh PT. Siemens Indonesia pada 24 Januari 2015 yang dilakukan di radiologi A,
B, C, D, E, F pada denah situasi ruangan, ruang operator dengan hasil tak terukur, dan kebocoran tabung sinar X, untuk fluoroskopi tidak dilakukan
pengukuran paparan radiasi. Hal ini sesuai dengan Perka BAPETEN Nomor 8 Tahun 2011 tentang Keselamatan Radiasi dalam Penggunaan Pesawat Sinar X
Radiologi Diagnostik dan Intervensional, pasal 59 ayat 2 mengenai pemantauan paparan radiasi dilakukan oleh petugas proteksi radiasi pada ruang kendali
pesawat sinar X, ruang di sekitar pesawat sinar X, dan personil yang sedang melaksanakan prosedur fluoroskopi.
5.1.5.2 Uji Kesesuaian Pesawat Sinar X
Komponen uji kesesuaian pesawat sinar X terdiri atas 1 poin, sebanyak 1 poin 100 terpenuhi dan sesuai dengan standar. Gambaran uji kesesuaian pesawat
sinar X lebih rinci sebagai berikut: Berdasarkan hasil wawancara dengan informan 1, 2 dan 3 diketahui bahwa uji
kesesuaian pesawat sinar X dilakukan untuk perpanjangan izin dengan prosedur petugas proteksi radiasi mengajukan ke direktur lalu diajukan lagi ke POLTEKES
Semarang atau badan yang ditunjuk oleh BAPETEN. POLTEKES bertugas untuk
melakukan pengujian tidak menentukan kelulusan, yang menentukan kelulusan dari BAPETEN. Penguji merupakan tenaga yang berkualifikasi. Apabila hasilnya
sesuai standar maka dikeluarkan sertifikat, apabila tidak sesuai standar maka direkomendasikan untuk diadakan perbaikan atau distandarisasikan. Berdasarkan
hasil studi dokumentasi terdapat Laporan Uji Kesesuaian Pesawat Sinar X Radiologi Diagnostik dan Intervensional dengan tanggal pengujian 10 Desember
2014 oleh Penguji Berkualifikasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang dan terdapat Sertifikat Pengujian yang diterbitkan pada 13 Oktober 2015 oleh
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia sehingga diterbitkan Surat Izin Pemanfaatan Nuklir yang berlaku sampai dengan Tahun 2017 yang diterbitkan
oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir. Uji kesesuaian pesawat sinar X terdiri atas kolimasi berkas cahaya, uji akurasi tegangan, akurasi waktu penyinaran, linearitas
keluaran radiasi, reproduksibilitas tegangan puncak, kualitas berkas sinar X, kebocoran wadah tabung, dan informasi dosis pasien.
Hal ini sesuai dengan Perka BAPETEN Nomor 9 Tahun 2011 pasal 4 tentang Uji Kesesuaian Pesawat Sinar X Radiologi Diagnostik dan Intervensional, pasal 4
setiap orang atau badan yang mengajukan permohonan izin baru, perpanjangan izin, dan memiliki izin penggunaan pesawat sinar X wajib melakukan uji
kesesuiaan pesawat sinar X.
5.1.5.3 Identifikasi Paparan Potensial dan Paparan Darurat