Pemantauan Paparan Radiasi Gambaran Penerapan Verifikasi Keselamatan

5.1.5 Gambaran Penerapan Verifikasi Keselamatan

Gambaran penerapan verifikasi keselamatan dalam penelitian ini terdiri atas 3 komponen sebanyak 5 poin. Sebanyak 3 poin 60 terpenuhi dan sesuai dengan standar dan 2 poin 40 tidak terpenuhi.

5.1.5.1 Pemantauan Paparan Radiasi

Komponen pemantauan paparan radiasi terdiri atas 2 poin, sebanyak 2 poin 100 terpenuhi dan sesuai dengan standar. Gambaran penerapan pemantauan paparan radiasi lebih rinci sebagai berikut: 5.1.5.1.1 Pemantauan Paparan Radiasi Terpenuhi dan Sesuai dengan Standar 5.1.5.1.1.1 Pemantauan Paparan Radiasi terhadap Fasilitas Baru Berdasarkan hasil wawancara dengan informan 1, 2 dan 3 diketahui bahwa pemantauan paparan radiasi pada ruangan baru belum pernah dilaksanakan karena belum ada perubahan, tetapi dilakukan pemantauan paparan radiasi apabila ada pesawat baru. Berdasarkan hasil studi dokumentasi terdapat dokumen Pengukuran Proteksi dan Paparan Radiasi yang dilakukan oleh PT. Siemens Indonesia pada 24 Januari 2015 atas data pesawat Polymobile Plus tahun pemasangan tahun 2013. Hal ini sesuai dengan Perka BAPETEN Nomor 8 Tahun 2011 tentang Keselamatan Radiasi dalam Penggunaan Pesawat Sinar X Radiologi Diagnostik dan Intervensional, pasal 59 ayat 1 mengenai pemantauan paparan radiasi dilakukan terhadap fasilitas baru dimiliki sebelum digunakan dan fasilitas yang mengalami perubahan. Pemantauan paparan radiasi dilakukan secara menyeluruh di dinding penahan radiasi dan di daerah pekerja radiasi dimana pekerja radiasi melaksanakan kegiatannya.

5.1.5.1.1.2 Lingkup Pemantauan Paparan Radiasi

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan 1, 2 dan 3 diketahui bahwa pemantauan paparan radiasi dilakukan oleh pihak luar BAPETEN bukan dari pihak internal pemegang izin pada saat uji kesesuaian atau kalibrasi, untuk fluoroskopi tidak dilakukan karena tidak ada fluoroskopi. Berdasarkan studi dokumentasi terdapat Pengukuran Proteksi dan Paparan Radiasi yang dilakukan oleh PT. Siemens Indonesia pada 24 Januari 2015 yang dilakukan di radiologi A, B, C, D, E, F pada denah situasi ruangan, ruang operator dengan hasil tak terukur, dan kebocoran tabung sinar X, untuk fluoroskopi tidak dilakukan pengukuran paparan radiasi. Hal ini sesuai dengan Perka BAPETEN Nomor 8 Tahun 2011 tentang Keselamatan Radiasi dalam Penggunaan Pesawat Sinar X Radiologi Diagnostik dan Intervensional, pasal 59 ayat 2 mengenai pemantauan paparan radiasi dilakukan oleh petugas proteksi radiasi pada ruang kendali pesawat sinar X, ruang di sekitar pesawat sinar X, dan personil yang sedang melaksanakan prosedur fluoroskopi.

5.1.5.2 Uji Kesesuaian Pesawat Sinar X