Gambaran Penerapan Perizinan Pembahasan Hasil Penelitian

68 BAB V PEMBAHASAN

5.1 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian, penelitan ini dibahas dalam gambaran penerapan 5 variabel penelitian yang terdiri atas: perizinan, persyaratan manajemen, persyaratan proteksi, persyaratan teknik, dan verifikasi keselamatan. Secara detail pembahasan masing-masing variabel sebagai berikut:

5.1.1 Gambaran Penerapan Perizinan

Gambaran penerapan perizinan dalam penelitian ini terdiri atas 1 komponen perizinan sebanyak 1 poin. Sebanyak 1 poin 100 terpenuhi dan sesuai dengan standar. Berdasarkan hasil penelitian, informan 1, 2 dan 3 menyatakan bahwa penggunaan pesawat sinar X sudah memiliki izin yang diperbarui pada tahun 2015 dan diperpanjang setiap 2 tahun sekali dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir. Hasil observasi dan dokumentasi menunjukkan bahwa terdapat surat izin pemanfaatan tenaga nuklir dengan sumber radiasi pengion dengan merk pembangkit radiasi pengion: Siemens MultiX Swing tipe 1353055R dengan nomor seri 3126 yang berlaku sampai dengan 4 Mei Tahun 2017, Acteon Group Satelec with Soredex tipe OPX105 nomor seri 990917 yang berlaku sampai dengan 26 Juli 2017, Acteon Group Satelec with Soredex tipe OPX105 nomor seri 990937 yang berlaku sampai dengan 26 Juli 2017 yang dipasang di dinding ruang pemeriksaan 2 sedangkan Siemens Polymobil Plus tipe 5605022 nomor seri 13N570 yang berlaku 6 September 2017 yang dipasang di dinding ruang pemeriksaan 1 dan dokumen tersebut berlaku sampai dengan Tahun 2017. Komponen perizinan terpenuhi dan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2008 tentang Perizinan Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion dan Bahan Nuklir, pasal 3 ayat 2h disebutkan pemanfaatan Bahan Nuklir penggunaan danatau penelitian dan pengembangan dalam radiologi dan intervensional serta terdapat masa berlaku izin pemanfaatan sumber radiasi pengion dan bahan nuklir untuk radiologi diagnostik dan intervensional yaitu 2 sampai 3 tahun pada Lampiran I PP Nomor 29 Tahun 2008; Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif pasal 4 ayat 1 disebutkan bahwa setiap orang atau badan yang akan memanfaatkan tenaga nuklir wajib memenuhi persyaratan keselamatan radiasi dan memiliki izin pemanfaatan tenaga nuklir. Sejalan dengan itu Perka BAPETEN Nomor 8 Tahun 2011 tentang Keselamatan Radiasi dalam Penggunaan Pesawat Sinar X Radiologi Diagnostik dan Intervensional, pasal 4 menyatakan bahwa setiap orang atau badan yang akan menggunakan pesawat sinar X wajib memiliki izin dari kepala BAPETEN dan memenuhi persyaratan keselamatan radiasi.

5.1.2 Gambaran Penerapan Persyaratan Manajemen