Pemantauan Paparan Radiasi Uji Kesesuaian Pesawat Sinar X Identifikasi Terjadinya Paparan Potensial

3. Dinding ruangan untuk semua jenis pesawat sinar X terbuat dari bata merah ketebalan 25 cm dua puluh centimeter atau beton dengan kerapatan jenis 2,2 gcm 3 dengan ketebalan 20 cm atau setara dengan 2 mm timah hitam Pb, dan pintu ruangan pesawat sinar X harus dilapisi dengan timah hitam dengan ketebalan tertentu. 4. Kamar gelap atau alat pengolahan film. 5. Ruang tunggu pasien. 6. Ruang ganti pakaian. 7. Tanda radiasi, poster peringatan bahaya radiasi, dan lampu merah.

2.1.4.5 Verifikasi Keselamatan

Verifikasi keselamatan harus dilakukan melalui: 1 Pemantauan Paparan Radiasi, 2 Uji Kesesuaian Pesawat Sinar X, dan 3 Identifikasi Terjadinya Paparan Potensial Perka BAPETEN Nomor 8, 2011:

2.1.4.5.1 Pemantauan Paparan Radiasi

Pemantauan paparan radiasi harus dilakukan oleh pemegang izin terhadap fasilitas yang baru dimiliki sebelum digunakan dan fasilitas yang mengalami perubahan. Pemantauan paparan radiasi dilakukan oleh petugas proteksi radiasi pada ruang kendali pesawat sinar X, ruang di sekitar pesawat sinar X, dan personil yang sedang melaksanakan prosedur fluoroskopi. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi paparan radiasi yang dipancarkan pesawat sinar X menilai adanya kebocoran pada pesawat sinar X apakah masih di bawah nilai standar atau melebihi, sehingga dapat melindungi pekerja radiasi dan anggota masyarakat terhadap kemungkinan terjadinya dari radiasi.

2.1.4.5.2 Uji Kesesuaian Pesawat Sinar X

Uji kesesuaian pesawat sinar X dilakukan oleh pemegang izin. Uji kesesuaian pesawat sinar X bertujuan untuk mewujudkan pengoperasian pesawat sinar X yang andal dan aman bagi pasien, pekerja, dan masyarakat. Pesawat sinar X meliputi jenis pesawat sinar X: radiografi umum, radiografi mobile , fluoroskopi, mamografi, CT-Scan, dan pesawat gigi. Hal ini merupakan salah satu upaya optimasi proteksi radiasi untuk menjamin bahwa setiap parameter penyinaran pada pesawat pada pesawat teruji akurasi, linieritas dan kestabilan fungsinya sesuai dengan spesifikasi alat dan bila terjadi penyimpangan harus berada dalam batas toleransi yang disepakati.

2.1.4.5.3 Identifikasi Terjadinya Paparan Potensial

Identifikasi terjadinya paparan potensial dilakukan dengan mempertimbangkan kemungkinan kecelakaan sumber atau suatu suatu kejadian yang mungkin terjadi akibat kegagalan peralatan atau kesalahan operasional. Paparan potensial ini dapat menjadi paparan darurat. Pemegang izin melakukan intervensi terhadap paparan darurat melalui tindakan protektif dan remedial berdasarkan rencana penanggulangan keadaan darurat. Rencana penanggulangan darurat disusun dalam program proteksi dan keselamatan radiasi. Rencana penanggulangan keadaan darurat meliputi: identifikasi terhadap penyebab terjadinya paparan darurat, personil yang melaksanakan intervensi, dan sistem koordinasi antar penyelenggara keselamatan radiasi dalam melaksanakan intervensi. Ini merupakan upaya tindakan protektif untuk mencegah terjadinya paparan darurat dan tindakan korektif yang diperlukan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.

2.2 KERANGKA TEORI

Gambar 2.1 Kerangka Teori Sumber: Perka BAPETEN No. 8 Tahun 2011 1 ; John Ridley, 2006 2 ; Ardi Soesilo Wibowo dkk, 2013 3 ; Anizar, 2009 4 ; PP Nomor 33 Tahun 2007 5 , Perka BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 6 ; Perka BAPETEN Nomor 6 Tahun 2010 7 , PP Nomor 28 Tahun 2009 8 , Perka BAPETEN Nomor 16 Tahun 2014 9 Radiologi 1 Radiasi 234 Dosis 3 yang diterima pekerja radiasi Di atas Nilai Batas Dosis Di bawah Nilai Batas Dosis Tidak Dikendalikan Dikendalikan Penerapan Manajemen Keselamatan Radiasi 45 PP No. 33 Tahun 2007 PERSYARATAN MANAJEMEN 1. Penanggungjawab keselamatan radiasi 1 2. Personil 1 3. Pelatihan petugas proteksi radiasi 9 4. Pemantauan kesehatan 7 5. Rekaman 1 PERSYARATAN PROTEKSI 1. Justifikasi penggunaan pesawat sinar X 1 2. Limitasi dosis 6 3. Penerapan optimitasi proteksi dan keselamatan radiasi 1 4. Pemantauan dosis 4 PERSYARATAN TEKNIK 1. Pesawat sinar X 1 2. Peralatan penunjang pesawat sinar X 1 3. Bangunan fasilitas 1 VERIFIKASI KESELAMATAN 1. Pemantauan paparan radiasi 1 2. Uji kesesuaian pesawat sinar X 1 3. Identifikasi terjadinya paparan potensial 1 Tidak sesuai standar Sesuai standar 1. Efek Genetik 3 2. Efek Somatik 3 3. Efek Stokastik 3 4. Efek Non Stokastik 3 5. Efek Teratogenik 3 7. Efek Biologi 3 Dosis terakumulasi Perizinan 8 PP No. 28 Tahun 2009 Efek Hormesis 3