keselamatan 2.5.11
Laporan mengenai pelaksanaan intervensi terhadap paparan darurat
“Belum pernah”
3 Persyaratan Proteksi
3.1 Justifikasi Penggunaan Pesawat Sinar X
3.1.1 Justifikasi pemberian paparan radiasi kepada
pasien harus diberikan oleh dokter atau dokter gigi dalam bentuk surat rujukan atau konsultasi
“Rujukan dari dokter pengirim”
3.2 Limitasi Dosis
3.2.1 Nilai batas Dosis untuk pekerja radiasi tidak
melampaui Dosis efektif sebesar 20 mSv per tahun rata-rata selama 5 tahun berturut-turut
“Iya kan berdasarkan kenapa ada
film badge
agar tidak melebihi 20 mSv pertahun, itu tiap bulan dijumlah nanti tahun dihitung
sendiri setahun itu sudah melebihi 20 mSv melebihi apa engga, di sini belum ada yang melebihi
” 3.2.2
Peralatan protektif radiasi meliputi: apron, tabir yang dilapisi Pb dan dilengkapi kaca Pb,
kacamata Pb, sarung tangan Pb, pelindung tiroid Pb, pelindung ovarium, dan pelindung gonad Pb
“Apron 4 yang bagus yang siap pakai, tabir 2, kaca Pb ada di kamar 2, di kamar 1 harusnya pake tabir cuma karena
ruangannya sempit jadi di luar harusnya pake tabir untuk proteksi radiasi, di kamar satu di luar pintu ga ada pintu secara
teori ga boleh,
exposure
nya di luar itu kita tutup baru kita
exposure
di luar, kalau
mobile
panel kontrolnya di satu pesawat jadi satu, untuk kabel
exposure
nya bisa ditarik panjang elastis pintunya tertutup sebentar sebetulnya ga boleh karena keterbatas
tempat. Apron itu digunakan untuk pasien, radiografer, dan pendamping pasien itu dibutuhkan, sering digunakan
diusahakan untuk keluarga pasien yang menunggu ”
3.2.3 Pemegang izin menyelenggarakan pemantauan
paparan radiasi dengan
surveymeter
“Kita belum punya
surveymeter
”
3.3 Penerapan Optimisasi Proteksi dan Keselamatan Radiasi
3.3.1 Penerapan optimisasi proteksi dan keselamatan
radiasi dilaksanakan melalui prinsip optimisasi proteksi dan keselamatan radiasi yang meliputi
pembatas dosis untuk pekerja radiasi dan anggota masyarakat
“Kita tidak dapat membuat paparan medik karena keterbatasan alat karena kita ga punya
surveymeter
”
3.3.2 Penerapan optimisasi proteksi dan keselamatan
radiasi dilaksanakan melalui prinsip optimisasi proteksi dan keselamatan radiasi yang meliputi
tingkat panduan paparan medik untuk pasien “Ga ada panduan paparan medik, emang harusnya ada paparan
medik tetapi kita tidak ada alatnya jadi misalnya gini pasien dengan paparan
thorak
itu kan ada berapa papan medik yang diterima pasien cuma kita kan ga punya alatnya. Kita
berdasarkan kita melakukan seumpana
thorak
memakai prisip ALARA dengan waktu sesingkat mungkin kemudian
mendapatkan kualitas radiograf yang bagus dengan meminimalkan waktu
”
3.4 Pemantauan Dosis
3.4.1 Pemantauan dosis yang diterima personil
dilakukan dengan
film badge
atau
TLD badge
dan dosimeter perorangan pembacaan langsung yang sudah dikalibrasi
“Kita pakainya
film badge
, belum konsisten karena kurang efektif”
3.4.2 Hasil evaluasi pemantauan dosis diberitahukan
kepada pekerja radiasi “Iya”
4 Persyaratan Teknik
4.1 Pesawat Sinar X
4.1.1 Pesawat sinar X memenuhi ketentuan Standar
Nasional Indonesia SNI atau standar lain yang tertelusur yang diterbitkan oleh lembaga
akreditasi atau sertifikat yang dikeluarkan oleh pabrikan
“Alat
X Ray
itu kalau hampir semua dari luar itu sudah alat itu sudah terakreditasi oleh BAPETEN dan BATAN dan
KEMENKES alat itu sudah layak pakai dalam arti aman, jadi semua yang menggunakan tenaga nuklir diawasi oleh
BAPETEN”
4.1.2 Pesawat sinar X paling kurang terdiri atas
komponen utama: tabung, pembangkit tenaga tinggi, panel control, dan perangkat lunak
“Tabung, pembangkit tenaga tinggi HTT, panel control, perangkat lunak itu yaa
software
nya”
4.2 Peralatan Penunjang Pesawat Sinar X