153
4.3 Bangunan Fasilitas
4.3.1 Jika ruangan memiliki
jendela, maka jendela ruangan paling kurang
terletak pada ketinggian 2 m dari lantai
√ “Terdapat jendela
pada ketinggian 2 m dari lantai”
4.3.2 Dinding ruangan untuk
semua jenis pesawat sinar X terbuat dari bata
merah ketebalan 25 cm atau beton dengan
kerapatan jenis 2,2 gcm
3
atau setara dengan 2 mm timah hitam Pb
dan pintu ruangan pesawat sinar X harus
dilapisi dengan timah hitam dengan ketebalan
tetentu √
“Dinding ruangan terbuat dari
double
bata dan Pintu dilapisi dengan Pb”
Gambar 4.12. Jendela
Gambar 4.13. Ketebalan Dinding Gambar 4.14. Pintu dilapisi
Pb
154
4.3.3 Terdapat kamar gelap
atau alat pengolahan film, ruang tunggu
pasien, ruang ganti pakaian, tanda radiasi,
poster peringatan bahaya radiasi, dan lampu
merah √
“Terdapat kamar gelap namun sudah
tidak digunakan karena sudah
menggunakan alat pengolahan film
Computed Radiography
, ruang tunggu pasien, ruang
ganti pakaian, tanda radiasi, poster
peringatan bahaya radiasi, dan lampu
merah pada kamar 1
dan β”
Gambar 4.13. Kamar Gelap Gambar 4.14.
Scanner
Gambar 4.16.
Computed Radiography
Gambar 4.17.
Image Plate
Gambar 4.15.
Image Reader
155
Gambar 4.18.
Printer
Gambar 4.19. Ruang Tunggu Pasien
Gambar 4.20. Poster Radiasi
Gambar 4.21. Kamar Ganti Pasien
Gambar 4.22. Tanda Bahaya Radiasi
156
Referensi: BAPETEN, 2011, Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nomor 8 Tahun 2011 tentang Keselamatan Radiasi dalam Penggunaan Pesawat Sinar X
Radiologi Diagnostik dan Intervensional BAPETEN, 2011, Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nomor 9 Tahun 2011 tentang Uji Kesesuaian Pesawat Sinar X Radiologi Diagnostik dan
Intervensional BAPETEN, 2013, Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nomor 4 Tahun 2013 tentang Proteksi dan Keselamatan Radiasi dalam Pemanfaatan
Tenaga Nuklir Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2008 tentang Perizinan Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion dan Bahan Nuklir
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif
Gambar 4.23. Lampu Merah Kamar 1 Gambar 4.24. Lampu Merah Kamar 2
PEDOMAN WAWANCARA PETUGAS PROTEKSI RADIASI
GAMBARAN PENERAPAN MANAJEMEN KESELAMATAN RADIASI DALAM PENGGUNAAN PESAWAT SINAR X
DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD UNGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016
IDENTITAS INFORMAN
Nama Arwati Nugroho, S. ST
Umur 48 tahun
Jenis Kelamin Perempuan
Jabatan Petugas Proteksi Radiasi PPR
Pendidikan terakhir D4 Teknik Radiologi
Lama Bekerja 26 tahun
No. POIN PERTANYAAN
KETERANGAN 1
2 3
1 Perizinan
1.1 Instalasi yang akan menggunakan pesawat
sinar X memiliki izin dari kepala BAPETEN dan memenuhi persyaratan keselamatan radiasi
dalam penggunaan pesawat sinar X “Setiap 2 tahun sekali harus melakukan uji kesesuaian alat,
pesawat sebelum terbit izin pesawat itu harus diuji kesesuaian dulu, setelah itu baru dilaporkan ke BAPETEN jadi layak atau
engga, kalau ga layak BAPETEN ga mau mengeluarkan izin, PPR yang menyiapkan, kalau yang menguji dari pihak luar,
kemaren dari POLTEKES Semarang, itu pokoknya yang nguji itu ada izin dari BAPETEN juga jadi dia ngadain uji kesesuaian
itu dari izin dari BAPETEN, kalau ga ada izin dari BAPETEN kan ga bisa
”
2 Persyaratan Manajemen
2.1 Penanggung Jawab Keselamatan Radiasi