Bangunan Fasilitas GAMBARAN PENERAPAN MANAJEMEN KESELAMATAN RADIASI DALAM PENGGUNAAN PESAWAT SINAR X DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD UNGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016.

153

4.3 Bangunan Fasilitas

4.3.1 Jika ruangan memiliki jendela, maka jendela ruangan paling kurang terletak pada ketinggian 2 m dari lantai √ “Terdapat jendela pada ketinggian 2 m dari lantai” 4.3.2 Dinding ruangan untuk semua jenis pesawat sinar X terbuat dari bata merah ketebalan 25 cm atau beton dengan kerapatan jenis 2,2 gcm 3 atau setara dengan 2 mm timah hitam Pb dan pintu ruangan pesawat sinar X harus dilapisi dengan timah hitam dengan ketebalan tetentu √ “Dinding ruangan terbuat dari double bata dan Pintu dilapisi dengan Pb” Gambar 4.12. Jendela Gambar 4.13. Ketebalan Dinding Gambar 4.14. Pintu dilapisi Pb 154 4.3.3 Terdapat kamar gelap atau alat pengolahan film, ruang tunggu pasien, ruang ganti pakaian, tanda radiasi, poster peringatan bahaya radiasi, dan lampu merah √ “Terdapat kamar gelap namun sudah tidak digunakan karena sudah menggunakan alat pengolahan film Computed Radiography , ruang tunggu pasien, ruang ganti pakaian, tanda radiasi, poster peringatan bahaya radiasi, dan lampu merah pada kamar 1 dan β” Gambar 4.13. Kamar Gelap Gambar 4.14. Scanner Gambar 4.16. Computed Radiography Gambar 4.17. Image Plate Gambar 4.15. Image Reader 155 Gambar 4.18. Printer Gambar 4.19. Ruang Tunggu Pasien Gambar 4.20. Poster Radiasi Gambar 4.21. Kamar Ganti Pasien Gambar 4.22. Tanda Bahaya Radiasi 156 Referensi: BAPETEN, 2011, Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nomor 8 Tahun 2011 tentang Keselamatan Radiasi dalam Penggunaan Pesawat Sinar X Radiologi Diagnostik dan Intervensional BAPETEN, 2011, Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nomor 9 Tahun 2011 tentang Uji Kesesuaian Pesawat Sinar X Radiologi Diagnostik dan Intervensional BAPETEN, 2013, Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nomor 4 Tahun 2013 tentang Proteksi dan Keselamatan Radiasi dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2008 tentang Perizinan Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion dan Bahan Nuklir Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif Gambar 4.23. Lampu Merah Kamar 1 Gambar 4.24. Lampu Merah Kamar 2 PEDOMAN WAWANCARA PETUGAS PROTEKSI RADIASI GAMBARAN PENERAPAN MANAJEMEN KESELAMATAN RADIASI DALAM PENGGUNAAN PESAWAT SINAR X DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD UNGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016 IDENTITAS INFORMAN Nama Arwati Nugroho, S. ST Umur 48 tahun Jenis Kelamin Perempuan Jabatan Petugas Proteksi Radiasi PPR Pendidikan terakhir D4 Teknik Radiologi Lama Bekerja 26 tahun No. POIN PERTANYAAN KETERANGAN 1 2 3

1 Perizinan

1.1 Instalasi yang akan menggunakan pesawat sinar X memiliki izin dari kepala BAPETEN dan memenuhi persyaratan keselamatan radiasi dalam penggunaan pesawat sinar X “Setiap 2 tahun sekali harus melakukan uji kesesuaian alat, pesawat sebelum terbit izin pesawat itu harus diuji kesesuaian dulu, setelah itu baru dilaporkan ke BAPETEN jadi layak atau engga, kalau ga layak BAPETEN ga mau mengeluarkan izin, PPR yang menyiapkan, kalau yang menguji dari pihak luar, kemaren dari POLTEKES Semarang, itu pokoknya yang nguji itu ada izin dari BAPETEN juga jadi dia ngadain uji kesesuaian itu dari izin dari BAPETEN, kalau ga ada izin dari BAPETEN kan ga bisa ”

2 Persyaratan Manajemen

2.1 Penanggung Jawab Keselamatan Radiasi