2.1.2.3 Dampak Radiasi
Radiasi dari peluruhan radioaktif menyebabkan material yang dilewatinya mengalami ionisasi. Peristiwa ini dikenal dengan istilah radiasi ionisasi.
Pengaruhnya terhadap jaringan tubuh bergantung pada: sifat alami atau jenis radiasi, dosis dan lamanya eksposif, dan apakah sumbernya merupakan bagian
internal atau eksternal tubuh Ridley, 2006:134.
2.1.2.3.1 Efek Genetik
Efek genetikefek pewarisan adalah efek radiasi yang dirasakan oleh keturunan dari orang yang menerima radiasi Wibowo dkk, 2013. Efek genetik adalah efek
stokastik, sedangkan efek somatik dapat stokastik leukimia dan kanker maupun non stokastik deterministik.
2.1.2.3.2 Efek Somatik
Efek somatik adalah efek radiasi yang dirasakan langsung oleh orang yang menerima radiasi Wibowo dkk, 2013 dan Koesyanto, 2014:103.
2.1.2.3.3 Efek Stokastik
Efek stokastik adalah efek radiasi yang kebolehjadian timbulnya merupakan fungsi dosis radiasi dan diperkirakan tidak mengenal dosis ambang Wibowo dkk,
2013 dan Anizar, 2009:75. Efek stokastik memiliki ciri: 1.
Tidak mengenal dosis ambang dosis sekecil apapun bisa menimbulkan efek. 2.
Peluang terjadinya sebanding dengan dosis radiasi. 3.
Timbul setelah melalui masa tenang yang lama. 4.
Keparahannya tidak tergantung pada dosis radiasi. 5.
Tidak ada penyembuhan spontan.
6. Contoh, meliputi: kanker, leukimia efek somatik dan penyakit keturunan
efek genetik dan efek
bystander
efek tidak langsung yang terjadi pada sel yang paling deket dengan sel yang terpapar radiasi.
2.1.2.3.4 Efek Non Stokastik
Efek non stokastik efek deterministik adalah efek radiasi yang kualitas keparahannya bervariasi menurut dosis dan hanya timbul bila dosis ambang
dilalui Wibowo dkk, 2013 dan Anizar, 2009:75. Efek non stokastik memiliki ciri:
1. Mempunyai dosis ambang.
2. Umumnya timbul beberapa saat setelah terkena radiasi.
3. Adanya penyembuhan spontan tergantung tingkat keparahan.
4. Keparahannya tergantung dosis radiasi.
5. Efek non stokastik ini meliputi beberapa efek somatik seperti luka bakar,
sterilitas kemandulan, katarak, kelainan konginetalteratogenik setelah radiasi dalam rahim.
2.1.2.3.5 Efek Teratogenik
Efek teratogenik adalah efek timbulnya cacat bawaan, karena penyinaran yang terjadi sewaktu janin berada dalam kandungan. Efek ini dapat berupa kematian
dalam kandungan atau kematian segera sesudah lahir, kemunduran pertumbuhan maupun kelainan bawaan, tergantung saat penyinaran terjadi, pada usia kurang
dari 15 hari umur kehamilan, maka hasil konsepsi biasanya mengalami kematian. Apabila penyinaran terjadi pada usia kehamilan antara 15 hari sampai 50 hari,
maka pada umumnya terjadi kelainan bawaan, karena pada saat itu organ-organ
tubuh sedang dibentuk. Sedangkan penyinaran setelah usia kehamilan 50 hari akan berakibat gangguan pertumbuhan janin dalam kandungan Wibowo dkk,
2013.
2.1.2.3.6 Efek Hormesis