Limitasi Dosis Terpenuhi dan Sesuai dengan Standar .1 Nilai Batas Dosis

dokumentasi terdapat surat permintaan yang ditujukan kepada unit radiologi yang terdiri atas nama, umur, alamat, pekerjaan pasien, unit pengirim, dokter pengirim, jenis permintaan pemeriksaan X Ray , keterangan klinik penderita, tanggal permintaan, dan tanda tangan dokter pengirim. Hal ini sesuai dengan Perka BAPETEN Nomor 8 Tahun 2011 tentang Keselamatan Radiasi dalam Penggunaan Pesawat Sinar X Radiologi Diagnostik dan Intervensional, pasal 26 mengenai justifikasi pemberian paparan radiasi kepada pasien untuk keperluan diagnostik dan intervensional harus diberikan oleh dokter atau dokter gigi dalam bentuk surat rujukan atau konsultasi.

5.1.3.2 Limitasi Dosis

Komponen limitasi dosis terdiri atas 3 poin, sebanyak 1 poin 33,33 telah terpenuhi dan sesuai dengan standar, sebanyak 1 poin 33,33 terpenuhi tetapi belum sesuai standar, dan sebanyak 1 poin 33,33 tidak terpenuhi. Gambaran limitasi dosis lebih rinci sebagai berikut: 5.1.3.2.1 Limitasi Dosis Terpenuhi dan Sesuai dengan Standar 5.1.3.2.1.1 Nilai Batas Dosis Berdasarkan hasil wawancara, diketahui bahwa informan 1, 2 dan 3 menjelaskan dosis yang diterima oleh pekerja radiasi instalasi radiologi masih jauh di bawah Nilai Batas Dosis. Peralatan pemantau dosis menggunakan film badge agar tidak melebihi 20 mSv per tahun, setiap bulan dijumlah sampai dengan satu tahun dengan dihitung sendiri sehingga dapat diketahui nilainya melebihi atau tidak. Berdasarkan hasil studi dokumentasi terdapat Laporan Hasil Uji Dosis Radiasi P ersonal Monitoring Dosimeter Film untuk periode pemakaian tahun 2015 bulan Juni sampai dengan Desember dan tahun 2016 bulan Januari, Februari, dan April dengan rata-rata jumlah dosis yang diterima setiap personil sebesar 0,9 mSv dan belum ada yang melampaui Nilai Batas Dosis yang dipersyaratkan. Sedangkan berdasarkan hasil evaluasi progam pengukuran Dosis Radiasi secara Periodik di Bagian Radiologi RSUD Ungaran rata-rata jumlah dosis yang diterima oleh setiap personil pada tahun 2015 sebesar 120 mRem atau setara dengan 1,2 mSv. Hal ini sesuai dengan Perka BAPETEN Nomor 8 Tahun 2011 tentang Keselamatan Radiasi dalam Penggunaan Pesawat Sinar X Radiologi Diagnostik dan Intervensional, pasal 31a mengenai Nilai Batas Dosis untuk pekerja radiasi tidak boleh melampaui dosis efektif sebesar 20 mSv per tahun rata- rata selama 5 tahun berturut-turut, selain itu sejalan dengan Perka BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 tentang Proteksi dan Keselamatan Radiasi dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir, pasal 15a mengenai Nilai Batas Dosis untuk pekerja radiasi ditetapkan dengan ketentuan dosis efektif rata-rata sebesar 20 mSv per tahun dalam periode 5 tahun, sehingga dosis yang terakumulasi dalam 5 tahun tidak boleh melebihi 100 mSv. Tabel 5.2 Catatan Dosis yang diterima Pekerja Radiasi No Dosis yang diterima mSv Jumlah mSv 2015 2016 Juni Juli Ag Sept Okt Nov Des Jan Feb Apr 1 0,10 0,10 - 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,90 2 0,10 0,10 - 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,90 3 0,10 0,10 - 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,90 4 0,10 0,10 - 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,90 5 0,10 0,10 - 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,90 6 0,10 0,10 - 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,90 7 0,10 0,10 - 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,90 8 0,10 0,10 - 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,90 9 0,10 0,10 - 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,90 Rata-rata 0,90 Keterangan: pada bulan Agustus film tidak dapat diproses karena dikembalikan ke LPFK lebih dari 3 bulan. 5.1.3.2.2 Limitasi Dosis Terpenuhi dan Tidak Sesuai dengan Standar 5.1.3.2.2.1 Peralatan Protektif Radiasi Berdasarkan hasil wawancara, diketahui informan 1, 2 dan 3 menjelaskan bahwa terdapat peralatan protektif radiasi meliputi: apron 3 buah dengan ketebalan 1 mm Pb, tabir yang dilengkapi kaca intip dilapisi Pb 2 buah, kacamata Pb 1 pasang, sarung tangan Pb 1 pasang, pelindung tiroid 1 buah, pelindung ovariumpelindung gonad Pb 1 buah. Untuk penggunaan alat proteksi radiasi ditujukan untuk pasien, pendamping pasien, dan pekerja radiasi yang berada di dekat medan radiasi radiografer yang memerlukan. Penggunaan alat proteksi radiasi diperlukan terutama pada pemeriksaan kamar satu namun belum dilaksanakan karena kondisi kamar pemeriksaan satu pintu tidak tertutup dengan rapat karena exposure dilakukan di luar ruangan. Hal ini tidak sesuai dengan SPO Standar Prosedur Operasi yang menyebutkan “Pastikan Pintu Ruangan Pemeriksaan Tertutup”. Sejalan dengan hasil observasi, namun dalam penggunaan alat proteksi radiasi berupa apron di kamar pemeriksaan satu pesawat polymobile plus belum digunakan sedangkan untuk tabir dengan kaca intip dilapisi Pb sudah digunakan. Berdasarkan studi dokumentasi terdapat SPO Penggunaan Peralatan Radiologi dan kartu inventarisasi ruangan yang memuat daftar peralatan, tipe, jumlah, dan kondisi alat, untuk kondisi apron 3 buah dalam keadaan baik, namun berdasarkan laporan Program Keamanan dan Keselamatan Radiasi bab 4.6 Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporannya Tahun 2015 dan 2016 poin 4. Kaibrasi Alat Pelindung Diri berupa apron terdapat 2 buah apron yang mengalami kebocoran. Untuk tahun 2016 telah mendapatkan apron baru sebanyak 1 buah dan dari hasil pengujian dinyatakan tidak ada kebocoran atau layak pakai. Hal ini tidak sesuai dengan Perka BAPETEN Nomor 8 Tahun 2011 tentang Keselamatan Radiasi dalam Penggunaan Pesawat Sinar X Radiologi Diagnostik dan Intervensional, pasal 35 ayat 1 dan 6 mengenai perlengkapan proteksi radiasi disediakan untuk setiap pekerja radiasi dan peralatan protektif radiasi meliputi apron, tabir yang dilapisi Pb dan dilengkapi kaca Pb, kacamata Pb, sarung tangan Pb, pelindung tiroid Pb, dan pelindung ovariumpelindung gonad. Kondisi demikian berpotensi paparan radiasi dapat terserap lebih banyak oleh pekerja radiasi sehingga diperlukan apron minimum 2 buah dengan kondisi layak pakai atau tidak mengalami kebocoran dan membuat ruang operator untuk kamar pemeriksaan satu dan dinding dilengkapi dengan kaca intip Pb yang setara dengan 1 mm. 5.1.3.2.3 Limitasi Dosis Tidak Terpenuhi 5.1.3.2.3.1 Pemantauan Paparan Radiasi dengan Surveymeter