Teori Asam Basa Lewis Lewis

81 Zat disebut sebagai amfoter bila zat ini dapat berperan sebagai asam atau basa. Air adalah zat amfoter. Reaksi antara dua molekul air menghasilkan ion hidronium dan ion hidroksida adalah contoh reaksi zat amfoter. H 2 O + H 2 O → OH – + H 3 O + Asam 1 + basa 2 → basa konjugat 1 + asam konjugat 2

3. Teori Asam Basa Lewis Lewis

Teori asam basa yang dikemukakan oleh Bronsted-Lowry lebih umum daripada Arrhenius karena telah meniadakan pembatasan teori yang hanya berlaku untuk larutan dalam air. Tetapi masih ada beberapa reaksi yang tidak sesuai dengan konsep Bronsted-Lowry. Konsep dari Bronsted dan Lowry hanya melibatkan pertukaran proton saja. Perhatikan reaksi antara ion hidrogen dan ion hidroksida yang digambarkan dalam struktur Lewis berikut ini: Ion hidroksida memberikan sepasang elektron kepada hidrogen yang dipakai bersama membentuk ikatan kovalen koordinasi dan menghasilkan molekul H 2 O. Karena ion OH - memberikan sepasang elektron, maka oleh Lewis disebut basa, sedangkan ion hidrogen yang menerima sepasang elektron disebut asam lewis. Jadi menurut Lewis, yang dimaksud dengan asam adalah suatu senyawa yang mampu menerima pasangan elektron atau akseptor elektron, sedangkan basa adalah suatu senyawa yang dapatmemberikan pasangan elektron kepada senyawa lain atau donor elektron. Contoh lain adalah reaksi antara natrium oksida dengan sulfut trioksida. Natrium oksida termasuk oksida logam. Bila dilarutkan dalam air, na-trium oksida akan menghasilkan hidroksida sehingga bersifat basa. Reaksi yang terjadi sebagai berikut. 82 Na 2 Os + H 2 Ol 2 NaOHaq Sulfur trioksida termasuk dalam oksida non logam. Jika dilarutkan dalam air akan membentuk asam dan reaksi yang terjadi ialah: SO 3 g + H 2 Ol H 2 SO 4 aq Jika kedua senyawa tersebut dicampur, maka akan terbentuk suatu garam karena kedua senyawa tersebut berasal dari asam dan basa. Reaksi yang terjadi seperti di bawah ini. Na 2 Os + SO 3 g Na 2 SO 4 s Pembentukan garam tersebut terjadi tanpa adanya air sehingga menurut Arrhenius, Na 2 O dan SO 3 bukan basa dan asam karena tidak menghasilkan ion OH - dan H + , serta pembentukan garamnya tidak dalam larutan air. Reaksi antara Na 2 O dan SO 3 meng-gambarkan keterbatasan teori Bronsterd Lowry, karena untuk membentuk ion sulfat proton tidak diiukutsertakan. Oleh karenanya, dapat disimpul-kan bahwa teori asam basa yang dapat menjelaskan lebih kompleks dan berlaku untuk setiap reaksi adalah teori asam basa Lewis. F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Skenario Pembelajaran Pertemuan Kedua 2 x 45 menit Kegiatan Langkah- langkah 5M Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan Menciptakan situasi Pendahuluan Membuka pelajaran ± 5 menit 83 Stimulasi Salam, mengkondisikan kelas Presensi siswa Apersepsi prasyarat pengetahuan mengenai teori asam basa. Apakah yang kalian ketahui tentang asam dan basa? Guru menginformasikan kepada siswa tujuan yang hendak dicapai pada kegiatan pembelajaran. Kegiatan Inti Problem statement identifikasi masalah  Mengamati Siswa dapat mengamati peta konsep teori asam basa melalui slide presentasi yang disajikan oleh guru di depan kelas. Siswa mengamati materi tentang teori asam basa oleh beberapa ahlidari berbagai buku literatur dan berbagai sumber belajar lainnya.  Menanya Siswa menanyakan pertanyaan yang berhubungan dengan teori asam basa. ±20meni t 84 Data collection pengumpulan data  Mengumpulkan informasi Siswa mengumpulkan informasi mengenai perbedaan teori asam basa dari beberapa ahli. Siswa mengumpulkan informasi tentang teori asam basa dengan kelompok. Siswa mengkaji lebih lanjut mengenai materi teori asam basa. ± 20 menit Data processing pengolahan data Verification pembuktian  Mengasosiasi Siswa diminta mempelajari pengertian asam basa, cara menuliskan reaksi ionisasi dariArrhenius, menuliskan reaksi asam basam enurut Bronsted-Lowry dan menunjukan pasangan asam basa konjugasinya, dan menentukan zat asam dan basa menurut Lewis. Pada tahap verifikasi peserta didik mendiskusikan hasil pengolahan data dan memverifikasi hasil pengolahan data dengan ± 15 menit 85 teori pada buku sumber. Generalization menarik kesimpulan  Mengkomunikasi Siswa menyimpulkan hasil diskusi kelompok. Peserta didik diminta mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas mengenai teori asam dan basa. Siswa diberi soal penugasan untuk dikerjakan di rumah serta diberi arahan untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi penentuan pH asam dan basa. ± 20 menit Penutup Siswa mengerjakan soal Post- Lecture Quiz Guru mereview hasil kerja siswa dan siswa diberikan penjelasan konsep inti dari setiap materi yang telah didiskusikan tersebut sebagai penguatan dari guru. ± 10 menit

G. PENILAIAN

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25