50 Materi asam basa disampaikan dalam 4 kali pertemuan dengan 4
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP berdasarkan kurikulum 2013. Pada pertemuan pertama disampaikan pengantar materi reaksi asam basa tanpa
penerapan Pre-Lecture Quiz PLQ. Penerapan Pre-Lecture Quiz PLQ dilakukan pada pertemuan kedua dan ketiga untuk materi inti asam basa.
Sedangkan pada pertemuan keempat dilakukan penguatan pemahaman materi tanpa penerapan Pre-Lecture Quiz PLQ baik untuk kelas eksperimen maupun
kelas kontrol. Soal Pre-Lecture Quiz PLQ pada pertemuan kedua dan ketiga masing-masing terdiri dari 10 butir soal pilihan ganda. Soal Pre-Lecture Quiz
PLQ merupakan pedoman soal yang akan diujikan di akhir proses pembelajaran setiap materi. Soal pada Pre-Lecture Quiz PLQ kemudian akan
dibahas selama proses pembelajaran untuk memicu motivasi belajar siswa.
1. Kajian Motivasi Belajar Kimia Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Pengukuran motivasi dilakukan sebelum dan sesudah proses pembelajaran untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Maka, untuk
mengukur perbedaan motivasi belajar kimia antara kelas kontrol dan kelas eksperimen, dilakukan analisis data uji-t beda subjek. Uji-t beda subjek
adalah jenis uji statistika yang bertujuan untuk membandingkan rata-rata dua grup yang tidak saling berpasangan atau tidak saling berkaitan. Prinsip
pengujian ini adalah melihat perbedaan variasi kedua kelompok data, sehingga sebelum dilakukan pengujian, terlebih dahulu harus diketahui
apakah variannya sama equal variance atau variannya berbeda unequal variance. Dari perhitungan data dalam uji homogenitas varian, diperoleh
harga F
hitung
F
tabel
dan p 0,05. Hal ini menyatakan bahwa data memiliki varian yang sama equal variance. Hipotesis dalam uji ini adalah terdapat
perbedaan dalam hal motivasi belajar kimia antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan penerapan Pre-Lecture Quiz PLQ dengan siswa
yang mengikuti pembelajaran tanpa Pre-Lecture Quiz PLQ. Untuk membandingkan motivasi belajar kimia siswa antara kelas
kontrol dan kelas eksperimen, peneliti membandingkan rata-rata skor motivasi akhir pada setiap kelas. Skor rata-rata motivasi belajar kimia kelas
51 kontrol adalah sebesar 128,9 sedangkan untuk kelas eksperimen adalah
sebesar 138,5. Setelah diolah secara statistik, didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan dalam hal motivasi belajar kimia antara siswa kelas
kontrol dan kelas eksperimen. Dengan kata lain, penerapan Pre-Lecture Quiz PLQ dapat memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar siswa
kelas eksperimen dengan taraf signifikansi 5. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa motivasi kelas eksperimen
meningkat secara signifikan, yakni terjadi peningkatan sebesar 19,6 pada taraf signifikansi 0,05, sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran
dengan penerapan Pre-Lecture Quiz PLQ. Pada kelas kontrol, sebenarnya juga terjadi peningkatan rata-rata skor motivasi belajar yang pada awalnya
125,5 di awal pembelajaran menjadi 128, 9 setelah proses pembelajaran meskipun tanpa penerapan Pre-Lecture Quiz PLQ. Namun, peningkatan
ini tidak terlalu besar, yakni sebesar 3,4. Oleh karena itu, dikatakan tidak ada perubahan secara signifikan karena tak mencapai taraf signifikansi 0,05
atau 5. Motivasi belajar kelas kontrol tidak meningkat secara signifikan bila
dilihat dari hasil perhitungan secara statistik. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Seperti dalam Grover 1989: 96 tidak menemukan
perbedaan prestasi bab demi bab dengan seringnya penerapan teskuis. Siswa sering melihat kuis sebagai bentuk hukuman Graham, 1999: 73 dan
kuis mendadak telah terbukti meningkatkan tingkat kecemasan siswa Saigh, 1984: 54. Hal-hal tersebut yang dapat menyebabkan tidak
meningkatnya motivasi belajar kimia siswa secara signifikan. Bahkan jika lebih buruk lagi justru dapat menurunkan prestasi belajar siswa jika
penerapannya tidak sesuai dengan kondisi dan karateristik siswa dalam kelas tersebut.
Motivasi belajar kimia siswa kelas eksperimen sebelum dan sesudah proses pembelajaran meningkat secara signifikan, sedangkan motivasi
belajar kimia siswa kelas kontrol sebelum dan sesudah proses pembelajaran tidak meningkat secara signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan
52 bahwa peningkatan motivasi belajar kimia siswa dapat dipengaruhi dengan
penerapan Pre-Lecture Quiz PLQ. Meningkatnya motivasi belajar pada kelas eksperimen disebabkan penggunaan metode pembelajaran yang tepat
yakni dengan penerapan Pre-Lecture Quiz PLQ atau pemberian pre-quiz sebelum pembelajaran guna meningkatkan kesiapan belajar, daya ingat dan
motivasi belajar kimia siswa. Motivasi belajar dibagi menjadi motivasi intrinsik dan ekstrinsik.
Menurut Hamzah B. Uno 2008: 23, motivasi belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik.
Meskipun dikatakan faktor intrinsik mampu memberikan pengaruh yang lebih besar dibandingkan faktor ekstrinsik, namun keberadaan faktor
ekstrinsik dapat membantu dalam meningkatkan motivasi belajar siswa terutama untuk siswa dalam kelas yang setara atau homogen. Di antara
beberapa faktor peningkatan motivasi belajar siswa, penerapan Pre-Lecture Quiz PLQ dapat menjadi salah satu upaya untuk menumbuhkan motivasi
belajar secara ekstrinsik. Siswa akan menjadi lebih giat belajar karena tahu akan diberikan pre-quiz di awal pembelajaran. Dalam hal ini, penerapan
Pre-Lecture Quiz PLQ terbukti dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas eksperimen secara signifikan.
Pembelajaran dengan menggunakan Pre-Lecture Quiz PLQ merupakan pembelajaran dengan penerapan kuis yang diberikan kepada
siswa sebelum menerima pembelajaran sehingga berguna untuk mengetahui kesiapan siswa dalam menerima pembelajaran. Kuis ini didasarkan dari Pre-
Lecture Resources. Pre-Lecture Resources are any activity a student might do in preparation for your lecture. This could take the form of reading a
textbook extract or Word document, listening to a podcast, performing an online activity or completing a quiz Michael K Seery, 2010: 1. Jadi Pre-
Lecture Quiz PLQ ini merupakan salah satu aktivitas siswa dalam persiapan sebelum pembelajaran berupa pengerjaan kuis.
Konsep dari aktivitas pre-lecture didasarkan pada teori beban kognitif, yang menjelaskan bahwa bagaimana pembelajaran adalah proses
53 memperoleh dan menyimpan informasi baru. Salah satu alternatif dalam
penggunaan kuis
yaitu dilakukan
sebelum guru
menyampaikan pembelajaran. Tujuan penggunaan kuis untuk meningkatkan pembelajaran,
memberi motivasi siswa untuk membaca materi sebelum pembelajaran. Aktivitas penugasan membaca sebelum materi pelajaran diajarkan dapat
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Tinjauan tentang peranan kuis dalam pembelajaran antara lain untuk
melihat penguasaan siswa terhadap materi yang telah disampaikan perlu dilihat hasilnya dengan alat ukur yaitu teskuis. Tes kecil yang diberikan
secara kontinu dapat meningkatkan prestasi belajar sebab umumnya siswa akan berusaha aktif dan belajar lebih tekun untuk mendapatkan nilai yang
baik. Tes semacam ini biasanya disebut kuis. Siswa akan lebih giat lagi belajar kalau tahu akan diadakan kuis, sesuai dengan pendapat Sadirman
1992: 93 bahwa “Para siswa akan lebih giat belajar kalau mengetahui akan ada kuis”.
Untuk itulah, dalam pembelajaran kimia sebaiknya diterapkan strategi yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa baik secara intrinsik
maupun ekstrinsik. Oleh karena itu, penerapan metode yang cocok dalam pembelajaran sangat diperlukan, dan salah satunya dapat digunakan
penerapan Pre-Lecture Quiz PLQ. Selain itu, sebelum proses pembelajaran dilaksanakan, kelas kontrol
memiliki skor motivasi belajar yang lebih tinggi yakni sebesar 125,5 dibandingkan kelas eksperimen sebesar 118,9. Di akhr pembelajaran kelas
kontrol justru memiliki skor motivasi belajar yang lebih rendah yakni sebesar 128,9 dibandingkan kelas eksperimen sebesar 138,5. Dengan
demikian, semakin membuktikan bahwa penerapan Pre-Lecture Quiz PLQ dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas eksperimen secara
signifikan.
2. Kajian Prestasi Belajar Kimia Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen