53 memperoleh dan menyimpan informasi baru. Salah satu alternatif dalam
penggunaan kuis
yaitu dilakukan
sebelum guru
menyampaikan pembelajaran. Tujuan penggunaan kuis untuk meningkatkan pembelajaran,
memberi motivasi siswa untuk membaca materi sebelum pembelajaran. Aktivitas penugasan membaca sebelum materi pelajaran diajarkan dapat
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Tinjauan tentang peranan kuis dalam pembelajaran antara lain untuk
melihat penguasaan siswa terhadap materi yang telah disampaikan perlu dilihat hasilnya dengan alat ukur yaitu teskuis. Tes kecil yang diberikan
secara kontinu dapat meningkatkan prestasi belajar sebab umumnya siswa akan berusaha aktif dan belajar lebih tekun untuk mendapatkan nilai yang
baik. Tes semacam ini biasanya disebut kuis. Siswa akan lebih giat lagi belajar kalau tahu akan diadakan kuis, sesuai dengan pendapat Sadirman
1992: 93 bahwa “Para siswa akan lebih giat belajar kalau mengetahui akan ada kuis”.
Untuk itulah, dalam pembelajaran kimia sebaiknya diterapkan strategi yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa baik secara intrinsik
maupun ekstrinsik. Oleh karena itu, penerapan metode yang cocok dalam pembelajaran sangat diperlukan, dan salah satunya dapat digunakan
penerapan Pre-Lecture Quiz PLQ. Selain itu, sebelum proses pembelajaran dilaksanakan, kelas kontrol
memiliki skor motivasi belajar yang lebih tinggi yakni sebesar 125,5 dibandingkan kelas eksperimen sebesar 118,9. Di akhr pembelajaran kelas
kontrol justru memiliki skor motivasi belajar yang lebih rendah yakni sebesar 128,9 dibandingkan kelas eksperimen sebesar 138,5. Dengan
demikian, semakin membuktikan bahwa penerapan Pre-Lecture Quiz PLQ dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas eksperimen secara
signifikan.
2. Kajian Prestasi Belajar Kimia Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Prestasi belajar kimia siswa diukur dengan menggunakan instrumen tes prestasi belajar. Tes prestasi ini terdiri dari 50 butir soal pilihan ganda
54 yang kemudian divalidasi secara logis dan empiris. Validitas empiris
diperoleh dengan cara mengujikan soal-soal prestasi belajar kimia yang terdapat pada kelas selain kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dalam
penelitian ini, peneliti mengujikan soal tersebut pada siswa kelas XII MIPA SMA N 1 Kalasan. Setelah melakukan validasi soal, didapatkan 25 butir
soal yang valid dan reliabilitas 0,68 dengan kategori tinggi. Soal prestasi yang sudah divalidasi dapat dilihat pada Lampiran 7, sedangkan
perhitungan validitas dan reliabilitas soal dapat dilihat pada Lampiran 8. Pengukuran prestasi belajar kimia siswa dilakukan setelah siswa
mengikuti proses pembelajaran, baik di kelas eksperimen A1 maupun di kelas kontrol A2. Hipotesis untuk prestasi belajar kimia ini adalah ada
perbedaan pada prestasi belajar kimia antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan penerapan Pre-Lecture Quiz PLQ dengan siswa
yang mengikuti pembelajaran tanpa Pre-Lecture Quiz PLQ jika pengetahuan awal dikendalikan secara statistik. Pengujian hipotesis prestasi
belajar kimia ini menggunakan uji anakova. Uji anakova dihitung dengan melakukan pengendalian statistik yang gunanya untuk membersihkan atau
memurnikan perubahan-perubahan yang terjadi pada variabel terikat sebagai akibat dari pengaruh variabel-variabel luar atau karena rancangan
penelitian yang tidak kuat. Pengendalian terhadap pengaruh luar dalam penelitian memiliki fungsi yang penting terutama untuk mempelajari
pengaruh murni suatu perlakuan pada variabel tertentu terhadap variabel lain. Prestasi belajar dalam hal ini berperan sebagai variabel terikat dan
pengetahuan awal kimia sebagai variabel kendali. Nilai rata-rata untuk kelas kontrol adalah sebesar 55,85 sedangkan
untuk kelas eksperimen sebesar 65,85. Setelah dilakukan analisis data menggunakan uji anakova, didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan
dalam hal prestasi belajar kimia antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan penerapan Pre-Lecture Quiz PLQ dengan siswa yang mengikuti
pembelajaran tanpa Pre-Lecture Quiz PLQ dengan taraf signifikansi 5 jika pengetahuan awal dikendalikan secara statistik.
55 Adanya perbedaan yang signifikan pada rata-rata prestasi belajar
kimia siswa yang mengikuti pembelajaran dengan penerapan Pre-Lecture Quiz PLQ dengan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa Pre-Lecture
Quiz PLQ dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, penerapan Pre-Lecture Quiz PLQ dapat membuat siswa lebih termotivasi untuk
belajar kimia sehingga prestasi belajarnya juga akan ikut meningkat. Jemies Drever yang dikutip dalam Slameto, 2010: 58, memberikan pengertian
tentang motif sebagai berikut: Motive is an effective-conative factor which operates in determining the direction of an individual’s behavior towards
an end or goal, consioustly apprehended or unconsioustly, yang berarti motif merupakan faktor afektif-konatif yang beroperasi dalam menentukan
arah dari perilaku individu menuju akhir atau tujuan, secara sadar atau tidak sadar. Dengan kata lain, motivasi merupakan suatu dorongan yang timbul
oleh adanya suatu rangsangan sehingga terjadi perubahan tingkah laku atau aktivitas afektif yang lebih baik dari keadaan sebelumnya. Dengan
demikian, motivasi belajar dapat menimbulkan suatu perubahan afektif pada diri siswa, dan salah satu dorongan yang memicu motivasi belajar
siswa dalam meningkatkan prestasi belajar adalah dengan pemilihan metode pembelajaran yakni penerapan Pre-Lecture Quiz PLQ.
Kedua, penerapan Pre-Lecture Quiz PLQ dapat membuat siswa lebih siap untuk belajar kimia. Seperti dikutip oleh Slameto 2010: 59,
kesiapan atau readiness menurut Jamies Drever adalah: Preparedness to respond or react. Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi response atau
bereaksi kesediaan itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan
untuk melaksanakan kecakapan. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan,
maka hasil belajarnya akan lebih baik. Oleh karena itu, penerapan Pre- Quiz Learning PLQ yang dapat membuat siswa lebih siap untuk belajar
kimia membuahkan hasil belajar yang lebih baik.
56 Ketiga, penerapan Pre-Lecture Quiz PLQ sebagai penunjuk arah
dalam belajar kimia. Dikutip dalam Hamzah B. Uno 2008: 27-28, bahwa motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan
menjelaskan perilaku individu, termasuk perilaku individu yang sedang belajar. Ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam belajar dan
pembelajaran, antara lain dalam a menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar, d memperjelas tujuan belajar yang hendak
dicapai, c menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar, dan d menentukan ketekunan belajar. Dalam hal ini, penerapan Pre-Lecture
Quiz PLQ berfungsi sebagai pedoman bagi siswa dalam menentukan materi-materi yang perlu diperkuat dalam belajar maupun memperjelas
tujuan belajar yang hendak dicapai. Keempat, penerapan Pre-Lecture Quiz PLQ sebagai latihan sebelum
ujian pencapaian Kompetensi Dasar. Dalam proses pembelajaran, guru biasanya mengadakan ulangan harian untuk tiap Kompetensi Dasar. Oleh
karena itu, penerapan Pre-Lecture Quiz PLQ secara rutin selama proses pembelajaran dapat membantu siswa dalam mengerjakan ujian ataupun
ulangan harian. Salah satu prinsip belajar secara umum adalah pengulangan, di mana siswa memiliki kesadaran dalam mengerjakan
latihan-latihan yang berulang-ulang. Peningkatan prestasi belajar kimia pada kelas eksperimen tentu tidak
semata-mata disebabkan hanya karena penerapan Pre-Lecture Quiz PLQ. Hal ini juga didukung oleh beberapa faktor lain seperti minat belajar siswa
terhadap kimia, bakat setiap peserta didik, perhatian terhadap bahan pelajaran, serta intelegensi. Dikutip dalam Slameto 2010: 55-56, J.P.
Chaplin merumuskan intelegensi sebagai berikut: a. The ability to meet and adapt to novel situations quickly and
effectively. b. The ability to utulize abstract concepts effectively.
c. The ability to grasp relationships and to learn quickly.
57 Jadi intelegensi itu adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu
kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahuimenggunakan konsep-konsep
yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Dalam hal ini, siswa kelas eksperimen mampu dengan cepat dan
efektif menyesuaikan diri dengan situasi pembelajaran baru dengan penerapan Pre-Lecture Quiz PLQ.
Seperti dalam Johnson Kivinlemi 2009: 103 menemukan bahwa penerapan kuis sebelum pembelajaran berkaitan dengan peningkatan ujian
dan kinerja secara keseluruhan di kelas psikologi sosial. Selanjutnya, Narloch, Garbin Tumage 2006: 38 menemukan bahwa siswa yang
menerima atau mengisi waktu sebelum pembelajaran dengan kuis mendapat hasil yang lebih baik dibandingkan dengan tidak ada kuis. Siswa
yang mengerjakan kuis sebelum pembelajaran juga dinilai menerima pembelajaran lebih jelas dan lebih terorganisir. Kuis, secara umum, juga
telah demaksudkan untuk membantu mengurangi kecemasan Sporer, 2001: 23.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan Pre- Lecture Quiz PLQ dapat dikatakan berpengaruh dalam upaya peningkatan
motivasi dan prestasi belajar siswa kelas XI semester 2 SMA N 1 Kalasan tahun ajaran 20152016. Dengan demikian, penerapan Pre-Lecture Quiz
PLQ dalam proses pembelajaran perlu dipertimbangkan dan dapat dipadukan dengan model atau metode pembelajaran lain sehingga
didapatkan hasil yang lebih baik.
58
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan motivasi dan prestasi belajar kimia antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan penerapan Pre-Lecture Quiz PLQ dengan
siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa penerapan Pre-Lecture Quiz PLQ dengan taraf signifikansi 0,026 di kelas XI SMA N 1 KALASAN
tahun ajaran 20152016 jika pengetahuan awal dikendalikan secara statistik. 2. Penerapan Pre-Lecture Quiz PLQ berpengaruh terhadap motivasi belajar
kimia siswa. Dengan kata lain, terdapat perbedaan motivasi belajar kimia antara siswa dengan penerapan Pre-Lecture Quiz PLQ dengan siswa tanpa
penerapan Pre-Lecture Quiz PLQ dengan taraf signifikansi 0,016 di kelas XI SMA N 1 KALASAN tahun ajaran 20152016.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan saran- saran sebagai berikut:
1. Penerapan Pre-Lecture Quiz PLQ dapat divariasi menjadi bentuk soal yang lain seperti uraian, isian singkat, dan lainnya untuk membuat variasi
selama proses pembelajaran. 2. Penerapan Pre-Lecture Quiz PLQ dalam proses pembelajaran dapat
dilakukan dalam proses pembelajaran dengan menambahkan beberapa pengulangan. Hal ini penting dilakukan untuk menguatkan pemahaman
konsep siswa terhadap materi. 3. Pada proses pembelajaran, selain penerapan Pre-Lecture Quiz PLQ perlu
juga diterapkan review yang mendalam baik membahas soal Pre-Lecture Quiz PLQ ataupun soal latihan lain untuk penguatan belajar.