39 1 Data berskala interval atau ratio kuantitatif
2 Data tunggal belum dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensi 3 Data dari sampel random
Signifikasnsi dibandingkan dengan tabel Shapiro-Wilk. Signifikansi uji nilai T
3
dibandingkan dengan nilai tabel Shapiro-Wilk, untuk dilihat posisi nilai probabilitasnya p. Jika nilai p lebih dari 5, maka H
diterima; H
1
ditolak. Jika nilai p kurang dari 5, maka H ditolak; H
1
diterima. Jika digunakan rumus G, maka digunakan tabel distribusi normal.
b. Uji homogenitas
Uji homogenitas berfungsi untuk mengetahui sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Uji homogenitas ini dilakukan
terhadap data pengetahuan awal kimia siswa, dan motivasi siswa, serta data prestasi belajar siswa menggunakan uji cochran.
F = Bila F
hitung
≤ F
tabel
maka H diterima. Adapun H
menyatakan variasi homogen, sedangkan H
1
menyatakan variasi tidak homogen.
2. Uji Hipotesis.
a. Uji-t Beda Subjek
Uji-t adalah jenis pengujian statistika untuk mengetahui apakah ada perbedaan dari nilai yang diperkirakan dengan nilai hasil perhitungan
statistika. Uji-t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel
terikat. Uji-t menilai apakah mean dan keragaman dari dua kelompok berbeda secara statistik satu sama lain. Analisis ini digunakan apabila
kita ingin membandingkan mean dan keragaman dari dua kelompok data; dari cocok sebagai analisis dua kelompok rancangan percobaan acak.
40 Berdasarkan hubungan antar populasinya, uji t dapat digolongkan
ke dalam dua jenis uji, yaitu dependent sample t-test dan independent sampel t-test:
1 Dependent t-test atau yang sering disebut paired t-test adalah jenis
uji statistika yang bertujuan untuk membandingkan rata-rata dua grup yang saling berpasangan. Sampel berpasangan dapat diartikan
sebagai sebuah sampel dengan subjek yang sama namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda, yaitu
pengukuran sebelum dan sesudah dilakukan sebuah treatment. Syarat jenis uji ini adalah: a data berdistribusi normal; b kedua
kelompok data
adalah dependen
saling berhubungan
berpasangan; dan c jenis data yang digunakan adalah numeric atau kategorik dua kelompok.
2 Independent t-test adalah jenis uji statistika yang bertujuan untuk
membandingkan rata-rata dua grup yang tidak saling berpasangan atau tidak saling berkaitan. Tidak saling berpasangan dapat
diartikan bahwa penelitian dilakukan untuk dua sampel subjek yang berbeda. Prinsip uji ini adalah melihat perbedaan variasi kedua
kelompok data, sehingga sebelum dilakukan pengujian, terlebih dahulu harus diketahui apakah variannya sama atau variannya
berbeda. Pada penelitian ini, analisis yang digunakan untuk mengetahui ada
atau tidaknya perbedaan dalam kelompok independen, yakni independent t-test. Kelompok yang independen adalah kelompok yang dibandingkan
berasal dari suatu sampel berbeda dan berada dalam kondisi yang berbeda. Rumus ini digunakan pada data yang berdistribusi normal
dengan populasi homogen. Uji-t dilakukan terhadap skor motivasi akhir dalam kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sebagai hipotesis nol H
adalah tidak ada perbedaan skor motivasi akhir belajar kimia antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan penerapan Pre-Lecture Quiz PLQ
dengan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa penerapan Pre-Lecture
41 Quiz PLQ. Hipotesis nol tersebut diuji dengan uji-t dengan rumus
sebagai berikut: Purwanto, 2011: 196-198 t
=
Harga t dikonsultasikan dengan t
tabel
pada taraf signifikansi 5. Jika harga t
hitung
t
tabel
atau harga p
hitung
˂ 0,05, maka H ditolak, berarti ada
perbedaan yang signifikan.
b. Uji Mancova